Keesokan harinya.Setelah melakukan yoga dan meditasi, lari sejauh 3 km biasanya adalah hal yang mudah bagi Celia. Tapi saat ini dia sedang hamil jadi harus lebih berhati-hati.“Anak baik, terima kasih karena sudah membantu ibu menyelesaikan tugas ini dengan mudah.” Batin Celia sambil mengusap perutnya.Luis mengikuti di belakang, diam-diam berpikir bahwa jika gadis itu sampai pingsan, dia akan bergegas untuk memberinya bantuan.Namun, ketika dia melihat gadis itu tetap bertahan dengan kecepatan yang sama sepanjang garis lintasan, bahkan tanpa berhenti untuk mengatur nafas, Luis menyadari bahwa di dalam tubuh yang tampak ramping itu terdapat tekad yang tak tergoyahkan, seperti sehelai rumput liar yang membandel, tumbuh dengan bebas.Hati Luis penuh kekaguman.......Pagi hari, Pelatih Mateo hanya memberi waktu 30 menit kepada para trainee untuk sarapan.Suasana di kantin Lembah Emerald pagi itu terasa lebih ramai dari biasanya. Para peserta camp, agen dan juga staf pelatihan berkumpul
Diketahui bahwa setiap pelatihan bernilai 100 poin. Biasanya jika peserta pelatihan terlambat beberapa menit, mereka hanya akan kehilangan 3-10 poin.Tapi kali ini, 100 poin Patricia dikurangi seluruhnya.Artinya, sekeras apa pun dia berusaha di kelas-kelas berikutnya, dia ditakdirkan mendapat nilai terendah di kamp pelatihan ini.Poin-poin tersebut terkait langsung dengan semua fasilitas yang akan didapat seorang artis saat pertama kali menandatangani kontrak. Patricia tidak terima jika hanya diam saja. Saat dia tahu akan kehilangan semua itu. Dia langsung marah dan mencoba berdebat dengan Pelatih Mateo, "Ini semua karena Celia! Aku kembali berganti pakaian karena dia! Kenapa hanya aku yang dihukum?"Pelatih Mateo dengan tegas berkata, "Kamu dihukum karena kamu terlambat satu jam lebih, tidak ada hubungannya dengan Celia.""Celia membuatku terlambat. Dia juga seharusnya dihukum."Pelatih Mateo memandang Celia, "Ceritaka padaku apa yang terjadi?"Celia berdiri dari tempat duduknya
Setelah bicara, Mateo segera kembali ke ruangannya. Sedangkan Celia akan tetap mengikuti semua kegiatan sesuai jadwal.Di waktu yang sama, Luxius sedang makan siang bersama kakaknya Luxian di sebuah restoran yang memiliki ruang pribadi untuk tamu VIP.Mateo bermaksud menelpon Luxius untuk melaporkan situasi terkini di camp pelatihan.Terutama dia juga ingin mendiskusikan tentang Celia.Mateo tidak mengetahui hubungan antara Luxius, Luxian dan Celia. Dia berpikir bahwa gadis itu sangat mudah dibentuk, dan pasti akan menjadi bintang besar di industri hiburan di kemudian hari. Dia merasa harus melaporkan hal ini pada CEO Starlight, Luxius.Jika Luxius bisa tertarik dengan potensi yang dimiliki Celia, karir gadis itu di perusahaan mungkin akan jauh lebih baik.Karena kejadian hari ini dengan sifat buruk Patricia, dia mungkin akan menimbulkan permusuhan diantara Celia dan Patricia. Mateo berpikir bahwa Patricia tidak akan berani balas dendam dan menindas Celia terlalu kejam selama ada perl
Di dalam ruangan, Dokter membuka berkas medis sambil menjelaskan. "Nona Celia mengalami dehidrasi dan kelelahan. Namun, ada satu hal penting yang perlu Anda ketahui."Luxian menatap dokter dengan penuh perhatian, merasakan kecemasan yang semakin meningkat. "Apa itu, Dokter?"Dokter menghela nafas sejenak sebelum melanjutkan. "Kami telah melakukan beberapa pemeriksaan dan saya bisa mengatakan jika Nona Celia saat ini sedang hamil, dan kami mengkonfirmasi kehamilannya sudah berusia delapan minggu.”Pernyataan dokter itu seperti petir yang menyambar di siang bolong. Luxian terdiam, berusaha mencerna informasi yang baru saja didengarnya. Hamil? Celia hamil delapan minggu? Namun, pikirannya segera dibanjiri oleh kenyataan yang tidak bisa diabaikan: usia pernikahan mereka bahkan belum ada sebulan. Dan yang lebih menyakitkan bagi Luxian adalah setelah pernikahan mereka tidak pernah melakukan malam pertama, karena Celia tidak mengizinkan dia menyentuhnya.Anak itu tidak mungkin miliknya.
Patricia sendiri juga sangat terkejut ternyata ayahnya benar-benar memiliki pengaruh yang begitu besar sehingga dia dapat membuat orang seperti Luxian mau repot-repot datang ke camp pelatihan hanya untuk menyelesaikan masalahnya. Kalau di ingat lagi dia memang pernah bertemu dengan Luxian di suatu jamuan makan malam yang diadakan oleh perusahaan ayahnya, mereka bakan duduk di meja yang sama. Walaupun mereka tidak bicara tapi Luxian sempat melihat ke arahnya.“Apa mungkin pada saat itu Luxian diam-diam sudah menyukaiku? Wajahnya dingin dan acuh tak acuh tapi sebenarnya hati dan pikirannya tertuju padaku.”Pipi Patricia sedikit memerah saat dia berpikir tentang hal itu. “Benar, Luxian pasti menyukaiku. Pasti begitu."Saat Pelatih Mateo datang nanti, masalah ini pasti akan segera di bahas. Pada saat itu, Celia tidak di ragukan lagi akan mendapatkan hukuman yang sama dengannya atau bisa saja lebih buruk.Sudut mulutnya melengkung, dia tersenyum dengan puas.Luis dengan cemas datang mengh
Para trainee menghela nafas dalam hati. Seperti yang mereka duga, dengan latar belakang Patricia, dia pasti akan mendapatkan sebagian besar fasilitas eksklusif setelah memasuki Starlight EntertainmentSungguh membuat iri.Pelatih Mateo melihat ke arah Celia lagi, "Apakah ada yang ingin kamu katakan sebagai pembelaan?"Celia menggelengkan kepalanya, "Tidak ada yang perlu saya katakan.”Tapi tiba-tiba Luis mengangkat tangannya dan berkata, "Pelatih Mateo, itu bukan kesalahan Celia. Patricia yang memulai perkelahian terlebih dahulu, Celia hanya membalas..."Sebelum dia selesai berbicara, Patricia memelototinya dengan kesal, "Kamu tidak punya urusan disini, tidak usah ikut campur!”Luis melangkah maju tanpa ragu-ragu, "Saya harus ikut campur untuk mengatakan yang sebenarnya. Saya tidak ingin teman saya mendapat perlakuan tidak adil. Karena saya melihatnya sendiri secara langsung."Celia menatap Luis dengan tatapan rasa terima kasih, tapi dia menyuruh Luis untuk diam dan tidak melanjutkan.
Jadwal setelah sarapan adalah kelas akting intensif. Semua trainee sudah berkumpul, dan hari ini pelatih Cedro membuat mereka berpasangan untuk beradu akting.Dan secara kebetulan Celia berpasangan dengan Abigail. Selama di camp sebisa mungkin Celia menjauh dari Abigail, karena setiap kali melihatnya ingatan kejadian di butik waktu itu kembali memenuhi pikirannya dan itu membuat Celia kesal.Sikap acuh tak acuhnya pada Luxian hanya sebuah topeng kepalsuan untuk menutupi perasaannya yang sebenarnya. Karena baginya menunjukkan perasaan yang sebenarnya merupakan suatu kelemahan.Namun, siapa sangka hari ini Tuan Cedro membuat mereka berakting dengan tema ‘Bertemu Selingkuhan Suamiku’ dan dia juga menunjuk Abigail sebagai sang pelakor. Dan sudah bisa ditebak, Celia yang mendapat peran sebagai istri yang teraniaya.Apa-apaan! Apa Tuan Cedro alien yang bisa membaca pikiran manusia? Kenapa bisa kebetulan?Walaupun peran itu sesuai dengan kenyataan dalam hidupnya, tapi dia bukan tipe wanita
Celia mencoba untuk fokus pada makanannya, tetapi matanya terus melirik ke arah gelang tersebut. "Tidak mungkin, itu pasti kebetulan saja," bisik Celia dalam hatinya, tetapi keraguan terus menghantuinya. Tangannya gemetar saat menyentuh sendok, dan pikirannya terus berputar tentang gelang itu. Sebenarnya dia juga tidak tahu dari mana asal gelang safir biru itu. Saat kejadian di hotel dia sempat bingung dan bertanya-tanya dalam hati, namun, karena diburu waktu agar segera sampai di kantor dia segera mengabaikannya. Apalagi pada hari yang sama ibunya masuk rumah sakit dan meninggal. Celia benar-benar lupa akan gelang itu.Walaupun begitu, sebelum dia melepas dan menyimpannya dia sering menatap gelang itu lekat-lekat karena terlihat sangat indah membuat dia hafal setiap detailnya. Jadi tidak mungkin salah mengenali.Tapi bagaimana jika di dunia ini banyak gelang yang serupa dan merupakan model pasaran? Akan sangat memalukan jika dia langsung mengakui gelang milik Abigail dan ternyata di