"Sela nelepon. Sebaiknya aku turun aja deh. Urusan kita udah selesai, bukan?""Tanggung, sebentar lagi sampai. Kamu jawab telepon saat mobilku berhenti, ya. Jangan sampai dia mendengar kalau kamu lagi dalam perjalanan."Tak lama kemudian, Saga memberhentikan mobilnya tepat di depan apartemen. Ponsel Gisca pun sudah tidak bergetar lagi, layarnya bertuliskan ada satu panggilan tak terjawab.Tentu saja Gisca bersiap turun, tapi Saga malah menahannya."Kenapa lagi?""Sela pasti nelepon lagi. Jawab di sini aja. Kalau dia udah tiba di apartemen, bilang aja kamu habis beli sesuatu ke minimarket sambil sekalian jalan-jalan cari angin."Ternyata memang benar, rupanya Sela kembali menelepon Gisca. Sebelum mengangkatnya, Gisca menarik napas sejenak. Berusaha tenang, jangan sampai gugup apalagi terdengar mencurigakan."Jawab setenang mungkin. Biasa aja," tambah Saga.Gisca tidak menjawab perkataan Saga. Ia memilih menggeser layar ke warna hijau sekarang juga."Halo, Gisca?" sapa Sela di ujung tel
Read more