Beranda / Romansa / Teman tapi Khilaf / Bab 51 - Bab 60

Semua Bab Teman tapi Khilaf : Bab 51 - Bab 60

87 Bab

Bab 51 - Hilang Ingatan

Dokter bilang, Barra mengalami amnesia pasca trauma. Namun, tidak semua ingatannya hilang karena Barra masih mengingat Riana serta hubungan mereka yang sebentar lagi naik ke jenjang pernikahan.Memori yang Barra lupakan sebagian besar adalah awal mula perkenalan dengan Gisca hingga sebelum terjadinya kecelakaan. Namun, meski tidak bisa memberikan jaminan bahwa ingatan Barra sungguh akan kembali, dokter mengatakan ada harapan bagi Barra untuk ingatannya pulih sepenuhnya. Tentunya jika Tuhan mengizinkan.Untuk itu sebaiknya Barra tidak perlu bersedih apalagi sampai frustrasi karena kehilangan ingatannya, karena ingatan tersebut bisa kembali kapan saja. Ya, kembali lagi pada takdir Tuhan apakah mengembalikan ingatan Barra yang telah terhapus atau tidak.Barra juga sebaiknya jangan terlalu banyak bergerak dulu, juga tetap dirawat di rumah sakit selama beberapa hari ke depan. Setelah dokter memberi keputusan Barra boleh pulang, pemulihan kesehatannya akan dilanjutkan di rumah."Jadi, Gisca
Baca selengkapnya

Bab 52 - Jujur Tentang Sesuatu

Pasca kecelakaan, hidup Barra seolah di-reset kembali seperti semula. Barra menjadi pria setia yang tidak tergoda pada wanita lain, bukan seperti Barra setelah bertemu Gisca yang malah merasakan debaran tak wajar sehingga mengundang untuk berbuat khilaf.Ya, ternyata masalah utama Barra yang kehilangan rasa setianya adalah karena kehadiran Gisca. Kehadiran wanita itu sungguh mengubah Barra. Boleh dibilang Gisca menciptakan godaan bagi Barra untuk melakukan aktivitas yang di luar batas.Sekarang Barra sudah melupakan segalanya. Ia sungguh kembali menjadi pria setia yang hanya menyimpan satu nama di hatinya yakni Riana, wanita yang sebentar lagi akan menjadi istrinya.Setelah pulang dari rumah sakit, Barra menjalani pemulihan kesehatannya di rumah. Secara fisik Barra tidak apa-apa, tapi tetap saja dokter menyarankan agar Barra tidak bekerja dulu sampai Barra benar-benar siap.Jika sudah dirasa mampu, barulah Barra dipersilakan bekerja lagi. Terutama melakukan rutinitas sehari-hari yang
Baca selengkapnya

Bab 53 - Memori yang Hilang

Roda takdir antara Gisca dan Barra benar-benar berputar. Gisca merasa, dirinya pernah sangat dekat dengan Barra. Faktanya memang mereka lebih dari sekadar dekat. Sampai akhirnya kini mereka menjadi sangat jauh, padahal posisi mereka saat ini berada di ruangan yang sama dan hanya berdua.Mereka bukan hanya bersikap seolah-olah tak saling mengenal, melainkan sudah seperti musuh. Sayangnya hanya Gisca yang ingat tentang kenangan mereka. Tentang sedekat apa mereka sebelum berbagai tragedi terjadi. Juga, tentang apa yang pernah mereka lakukan ... jelas sangat sulit Gisca lupakan. Apalagi Barra adalah pria pertama yang merenggut hal berharga yang Gisca miliki.Andai Barra tidak pernah hilang ingatan, pria itu pasti akan memanfaatkan kesempatan untuk berbuat khilaf dengan Gisca selagi Riana sibuk syuting. Terlebih sebentar lagi Riana akan melakukan syuting di luar negeri. Saga juga sibuk dengan pekerjaannya sehingga momennya sangat pas. Barra dan Gisca bisa melakukan apa saja dengan leluasa,
Baca selengkapnya

Bab 54 - Boleh Masuk?

Setelah sakit yang membuat Gisca pingsan sehingga harus dibawa ke klinik Starlight, yang lucunya itu merupakan hari pertama Barra kembali praktik, semenjak saat itu Gisca tak pernah berinteraksi dengan Barra lagi. Ya, hari itu di ruang rawat bisa dibilang terakhir kalinya mereka berbicara.Setelah hari itu, mereka sungguh bersikap selayaknya orang yang tidak saling mengenal satu sama lain. Padahal berkali-kali mereka berpapasan saat di kantor, tapi akses komunikasi keduanya sudah benar-benar tertutup. Hingga beberapa bulan berlalu, keadaan tidak ada yang berbeda. Gisca dan Barra malah semakin menjauh. Apalagi sebentar lagi hari pernikahan Barra dan Riana tiba.Ya, Riana berhasil melewati semua proses dengan lancar. Baik proses produksi film Selingkuhan Suamiku yang syuting di dalam dan luar negeri, maupun proses persiapan pernikahannya yang sudah sangat matang.Gisca juga turut berpartisipasi dalam acara bridal shower untuk Riana. Gisca lumayan bisa berbaur dengan teman-teman Riana ya
Baca selengkapnya

Bab 55 - Mantan Teman tapi Khilaf

Gisca hanya berpikir kalau Saga-lah yang datang mengingat pacarnya itu sudah menyelesaikan pekerjaannya di luar negeri dan diperkirakan akan tiba malam ini. Itu sebabnya Gisca membuka pintu apartemennya dengan hati yang gembira.Namun sungguh … sumpah demi apa pun, tak pernah terbesit sedikit pun dalam benak Gisca kalau Barra-lah yang datang ke apartemennya, apalagi pada tengah malam seperti sekarang. Jangankan tengah malam, hari-hari biasa pun Gisca pikir hal yang terjadi saat ini adalah kemustahilan. Terlebih saat ingat betapa buruknya hubungan mereka. Bahkan yang terparah, besok adalah hari pernikahan pria itu dengan Riana.Pertanyaannya … untuk apa Barra datang ke sini lalu meminta dipersilakan masuk?“Boleh masuk, kan?” tanya Barra lagi karena Gisca hanya terdiam dan tidak merespons apa-apa.Bagaimana mungkin Gisca tidak diam saja? Wanita itu bahkan masih terlalu terkejut dengan apa yang dilihatnya saat ini.Sampai kemudian, Gisca yang tersadar menjawab dengan tegas, “Enggak bole
Baca selengkapnya

Bab 56 - Jatah Mantan

Setelah Barra hilang ingatan dan pembicaraan mereka berdua di klinik Starlight, Gisca sudah tidak pernah mempermasalahkan penilaian Barra terhadap dirinya lagi. Terserah jika Barra menganggapnya perempuan tidak tahu terima kasih atau apa pun itu.Meski awalnya merasa tak adil, pada akhirnya Gisca mulai tak peduli. Ia beranggapan kecelakaan yang Barra alami adalah jalan untuk memperbaiki segala benang yang kusut. Gisca sudah tak masalah Barra bersikap seolah tak mengenalnya. Bahkan jika mereka berpapasan seperti tadi siang pun Gisca mulai terbiasa kalau mereka tak mungkin saling menyapa.Masalahnya adalah di saat Gisca mulai membiasakan diri dengan semua itu, tiba-tiba ingatan Barra malah kembali. Kisah terlarang yang sudah Gisca tutup rapat-rapat kini terbongkar lagi.Hal yang tak pernah Gisca bayangkan ... saat ini Barra sedang berada di kamarnya, di kasurnya bahkan di atas tubuhnya. Sedangkan Gisca seolah tak bisa apa-apa karena kaki dan tangannya dikunci oleh pria itu."Mas, jangan
Baca selengkapnya

Bab 57 - Aku Hamil

Setelah resmi menikah, Riana dan Barra menjalani hari bak pasangan suami-istri paling sempurna. Keduanya sangat bahagia dengan status baru mereka sebagai pengantin baru. Pernikahan mereka pun tak luput dari perhatian media dan publik. Semuanya turut bahagia Riana Larasati Pramono yang sempurna bisa memiliki suami yang tak kalah sempurna.Meskipun Barra bukan dari kalangan konglomerat yang hartanya sebanyak yang keluarga Riana miliki, tetap saja Barra adalah seorang dokter dan keluarganya masih bisa dikatakan terpandang juga. Jadi, mereka itu sepadan.Riana dan Barra menjalani awal-awal pernikahan seperti pengantin baru kebanyakan yakni berbulan madu. Selama satu minggu, mereka menghabiskan masa-masa indah pengantin yang penuh gairah di Dubai. Mereka tak jarang mengabadikan momen membahagiakan yang mereka rasakan melalui unggahan di Instagram Riana, yang tentunya langsung mendapatkan respons positif sekaligus doa-doa baik dari hampir semua pengikut wanita itu.Da
Baca selengkapnya

Bab 58 - Kamu Hamil?

"Kenapa kamu kayak kaget gitu, Gis? Jangan lupa, aku udah bersuami sekarang. Jadi hamil seharusnya bukanlah hal yang aneh," kata Riana saat melihat Gisca seolah 'melongo' setelah ia memberi tahu tentang kehamilannya."Bu-bukannya gitu. Bukankah aku cuma berekspresi secara alami? Bukannya gimana-gimana, aku nggak nyangka secepat ini kamu hamil. Cuma yang pasti selamat ya, Riana. Aku ikut senang dengan kehamilanmu," jawab Gisca sambil tersenyum se-ceria mungkin.Apa itu artinya sekarang Barra sudah menghamili dua wanita? Ya ampun.Riana terkekeh. “Barra se-tokcer itu, kan?”Gisca pura-pura ikut tertawa. Terpaksa agar Riana jangan sampai curiga."Kamu adalah orang pertama yang aku kasih tahu tentang kabar gembira ini, Gis," kata Riana lagi."Ja-jadi Mas Barra belum tahu?""Belum. Aku baru testpack tadi pagi. Tadinya, sih, mau langsung kasih tahu Barra, tapi aku putuskan besok aja saat kamera siap merekam ekspresinya," jelas Riana. "Rencananya aku mau mengabadikan momen berharga saat Barr
Baca selengkapnya

Bab 59 - Kamu Hamil? #2

Gisca sempat berpikir untuk langsung melarikan diri tanpa pamit pada Saga, tapi ia takut Saga akan mengejarnya. Ya, Saga pasti mencarinya jika ia pergi begitu saja. Untuk itu Gisca memutuskan mengakhiri hubungan mereka dulu.Jika hubungan mereka berakhir baik-baik, bukankah tidak akan ada masalah ke depannya dan Gisca bisa pergi dengan tenang tanpa beban atau takut dikejar-kejar oleh Saga?Terlebih Saga juga sempat mengatakan di awal kesepakatan hubungan mereka bahwa jika pria itu gagal membuat Gisca jatuh cinta, Saga akan menerima apa pun keputusan Gisca. Gisca akan membuatnya seperti itu. Namun, kenapa begini jadinya?Seketika dunia Gisca seakan hancur. Mengetahui dirinya hamil saja sudah merasa dunianya bagaikan runtuh. Sekarang, ada orang yang tahu tentang kehamilannya … jelas Gisca merasa dunianya seakan hancur seketika.Gisca bahkan sampai tak bisa berkata-kata padahal seharusnya ia menyangkalnya. Ya Tuhan, dari mana Saga tahu? Kenapa Saga ha
Baca selengkapnya

Bab 60 - Kamu Hamil? #3

Setelah merekam momen Barra untuk pertama kalinya tahu tentang kehamilan Riana melalui testpack bergaris dua yang pagi ini disiapkan oleh istrinya itu, tentu ekspresi alami Barra sungguh terekam dengan sempurna. Jangan ditanya betapa bahagianya Barra, pria itu sungguh senang sekaligus tak menyangka akan secepat ini diberikan momongan.Barra yang belum tahu kalau kamera tersembunyi masih merekam mereka, tidak ragu mencium bibir Riana saking senangnya setelah cukup lama memeluk wanita itu."Aku bahagia banget, Sayang," ucap Barra di akhir ciuman mereka. “Sebentar lagi aku akan dipanggil papa,” sambungnya."Aku akan men-cut-nya," balas Riana sambil tersenyum.Barra mengenyit. "Eh?""Aku sengaja merekam momen pagi ini dan kamu malah nyosor aja," kekeh Riana."Astaga. Kamu nggak bilang.""Kalau bilang namanya bukan kejutan dong, Bar. Kamu ini ada-ada aja."Kali ini Barra berlutut, menempelkan pipinya ke perut Riana."Kamu lagi ngapain, Bar?""Aku abis membisikkan supaya janin di dalam rahi
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
456789
DMCA.com Protection Status