"Jaga marwahmu sebagai seorang istri. Jika kamu lembur di hari biasa, seharusnya kamu nggak mengambil lembur saat weekend. Gunakan waktumu bersama Edo agar dia tak selalu kesepian. Dia sangat membutuhkan sosok seorang ibu di usianya saat ini. Jangan sampai kamu menyesal di kemudian hari karena egomu sendiri!" "Kamu menyumpahi aku, Mas? Kamu menuduhku berbuat macam-macam di luar sana dengan alasan lembur, begitu maksudmu kan?" tanya Fika sembari mendorong bahu suaminya dengan keras. "Aku nggak menuduh. Apa jangan-jangan justru kamu yang merasa tertuduh?" balas Eris dengan menghela napas kasar. Fika semakin meradang mendapatkan ceceran suaminya. Namun, dia tak menyahut. Buru-buru ke kamar untuk mengambil tas kerjanya lalu kembali menutup pintu dengan rapat. "Aku pergi naik taksi. Jadi, tak perlu kamu antar, Mas," ucap Fika cepat.Perempuan itu menghentikan langkah sejenak di samping ruang makan karena Eris masih duduk di sana. Tanpa menunggu jawaban sang suami, Fika pergi begitu saj
Read more