Persiapan pernikahan sudah diurus oleh Mas Eros dan keluarganya. Mereka tak ingin melihatku kerepotan mengurus berkas, catering, tenda dan lain sebagainya. Fokus menjaga hati untuk mempersiapkan diri sebagai seorang istri lagi. "Nduk, ada Nak Eris datang." Ibu melangkah tergesa ke halaman belakang saat aku masih mencabuti rumput di sela-sela kebun sayuran mini milik ibu. "Mas Eris atau Mas Eros, Bu?" ulangku. Ibu memang belum bisa membedakan wajah keduanya, tapi dari segi suara harusnya jelas berbeda. "Nak Eris. Penampilan dan suaranya berbeda kok. Masa iya ibu nggak hafal mantan menantu sendiri. Meski jarang ke sini, ibu masih bisa bedain mana Eros dan mana Eris." Ibu kembali meyakinkan, sementara aku menghela napas panjang. "Mau ngapain lagi sih dia? Apa jangan-jangan mau marah-marah karena aku akan menikah dengan saudara kembarnya dalam waktu dekat? Dia hanya sekadar mantan, jadi tak punya hak untuk mengatur hidupku bukan?" "Ayo, Nin. Nanti dia ngamuk kalau kelamaan nunggu kam
Terakhir Diperbarui : 2023-07-31 Baca selengkapnya