Agatha tersenyum lembut. "Kak Grace, setiap orang punya tempatnya sendiri, bukan? Termasuk aku. Ayolah, tidak baik membuang-buang waktu. Semoga Kak Grace segera menemukan kebahagiaan."Grace menyeringai dengan sindiran pedas. "Bahagia? Aku yakin kebahagiaan itu terlalu mewah untuk orang sepertimu."Agatha tetap tenang. "Keberuntungan dan kebahagiaan tidak selalu tergantung pada harta, Kak Grace. Banyak hal indah di dunia ini yang tidak bisa dibeli dengan uang."Grace mencibir. "Terserahlah, kamu bisa bermimpi sepuasnya, Gadis Miskin."Agatha tersenyum enteng. "Oh, Kak Grace, impian memang tidak mengenal batas, bukan? Siapa tahu suatu hari nanti, aku bisa membuktikannya.""Kamu sungguh tidak tahu diri, ya, rupanya?" desis Grace menggertakkan gigi.Agatha mengangkat bahu dengan santai. "Ah, Kak Grace, hidup terlalu singkat untuk terus menerus merasa tidak puas terhadap takdir. Dari pada itu mari nikmati hari ini dan biarkan kebahagiaan datang pada waktu yang tepat."Grace melirik tajam.
Baca selengkapnya