Share

Dia Sudah Tiada

Penulis: Purplexyiii
last update Terakhir Diperbarui: 2023-12-07 08:26:21

Pria tersebut tersenyum lagi. "Saya tahu, tapi tidak semua orang bisa melakukan seperti yang Anda lakukan. Saya harap banyak orang bisa belajar dari Anda."

Agatha merasa tersanjung mendengar kata-kata pria tersebut. Ia merasa bahwa tindakannya tidak sia-sia dan ia bisa memberikan contoh positif untuk orang lain.

"Terima kasih, saya akan berusaha untuk terus menjadi pribadi yang baik," ucap Agatha dengan senyum.

Pria tersebut mengangguk dan pergi dari tempat itu. Agatha merasa bahagia dan merasa bahwa hari ini adalah hari yang baik. Ia merasa bahwa ia telah melakukan sesuatu yang baik dan ia berharap bisa terus melakukannya di masa depan.

Agatha melihat Anna masih menangis dan ia ingin membantu meredakan rasa sedihnya. Ia lalu mengajak Anna pergi membeli es krim sebagai penghibur.

"Anna, bagaimana kalau kita pergi membeli es krim? Kita bisa memilih rasa yang kita suka dan makan bersama-sama. Bagaimana menurutmu?" ucap Agatha dengan lembut.

Anna mengangguk kecil dan menghapus air matany
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Pengasuh Cantik CEO Duda   Kamu Tidak Waras

    "Jika ada perempuan yang mengaku ibu kandungmu, dia hanya berpura-pura,” imbuhnya lagi. Jayden terus mengusap kepala Anna. “Artinya dia orang gila.” Kejam. Itulah perkataan yang diucapkan Jayden. Tapi memang lebih baik seperti itu. Lebih baik Anna tidak tahu bahwa ibunya yang sebenarnya meninggalkan dirinya. Bahwa ibunya sendiri yang memang tidak menginginkan kehadirannya. Dan jika saat ini dia kembali lagi, Jayden tentu tidak akan membiarkannya merebut Anna yang dulu telah dibuang tanpa perasaan. "Aku menyayangi Tante agatha, aku tidak mau dia pergi meninggalkan kita. Papa harus melindungi Tante Agatha dan membuat dia terus berada di sisi kita," ucap Anna lagi.Jayden mengangguk, tanpa Anna meminta pun, ia sudah pasti akan melakukan itu. "Papa tentu tidak akan membiarkan Tante Agatha pergi. Dia sudah seperti keluarga kita, Anna. Papa pasti akan melindunginya." ***Di kamarnya, Jayden merasakan getaran ponselnya beberapa kali. Awalnya, ia mengabaikan, fokus menyelesaikan pekerjaan

    Terakhir Diperbarui : 2023-12-07
  • Pengasuh Cantik CEO Duda   Ini Sudah Berakhir!

    "Anna, jika papa menyuruhmu untuk memilih di antara mereka, siapa yang akan kamu pilih?" tanya Jayden tiba-tiba. Seketika Agatha mengangkat kepala dengan kaget."Hei! Apa-apaan kamu?" Vania membulatkan mata penuh amarah."Kenapa? Bukankah ini adil? Aku tidak berhak membuat keputusan tanpa persetujuan anakku. Dia juga berhak membuka suara, perempuan mana yang sekiranya ia suka dan pantas berada di dekatnya."Agatha meneguk ludahnya susah payah. Sungguh percakapan yang tidak ia duga. Apalagi baru saja Jayden menatapnya sekilas. Entah apa arti tatapannya itu, tapi jantung Agatha memang mudah baper. Vania mengepalkan tangannya dan menelan lagi emosinya. "Baiklah, lebih baik begini. Tapi apapun keputusan dia, kamu tidak boleh melanggarnya!""Tentu saja memang seperti itu. Karena pilihan Anna adalah pilihanku juga." Jayden tersenyum miring. "Apa aku harus melakukan itu, Pa?" tanya Anna pelan sambil mendongak menatap Jayden dengan keraguan."Iya, Sayang. Kamu harus melakukannya." Jayden me

    Terakhir Diperbarui : 2023-12-07
  • Pengasuh Cantik CEO Duda   Saya Mencintai Anna

    Meskipun dilanda kemarahan, Jayden tetap tenang dan tegas. "Vania, itu tidak mungkin. Anna sudah memilih, dan kehadiranmu di sini hanya akan membuatnya sulit. Kami harus melanjutkan hidup tanpamu."Vania terus menangis, merasa putus asa. Ia mencoba lagi untuk memohon. "Aku hanya ingin memberitahunya, Jayden. Aku ingin Anna tahu bahwa aku adalah ibu kandungnya. Beri aku kesempatan terakhir."Jayden menggeleng dan membalas dengan geram. "Itu tidak akan mengubah apa-apa, Vania! Anna sudah membuat pilihannya. Kamu harus menerima kenyataan ini dan pergi."Vania terus merayu dengan mata berkaca-kaca, tetapi Jayden tetap tidak tergoyahkan. Keputusan sudah diambil, dan ia tidak akan membiarkan Vania merusak kedamaian dan kebahagiaan yang baru saja ia dapatkan. Jayden pun melangkah pergi tanpa peduli dengan panggilan Vania berulang kali."Tenangkan dirimu, ini mungkin sulit, tapi—""Enyahlah dari hadapanku, perempuan sialan!" bentak Vania saat Agatha menyentuh pundaknya. Ia langsung menepisnya

    Terakhir Diperbarui : 2023-12-08
  • Pengasuh Cantik CEO Duda   Di Sini Untukmu

    [“Anak sialan! Bawa pergi perempuan gila ini dari rumahku!”] Jayden segera menjauhkan ponselnya dari telinga saat suara memekakkan itu terdengar berteriak marah dari Jonathan di seberang. Ia mengernyit tak paham. Apalagi tidak biasanya pria berbicara melalui telepon. “Siapa maksud Anda?” tanya Jayden, kemudian ia bisa mendengar suara dengkusan keras di sana. ["Ibu dari anak haram itu! Dia ke sini memohon-mohon seperti orang gila!"] Mata Jayden reflek melebar. “Apa? Vania ada di sana?” [“Usir dia dari sini sekarang juga!”] Setelah itu telepon ditutup secara sepihak oleh Jonathan. Helaan napas panjang dari mulut Jayden langsung terdengar. Sungguh, ia benar-benar terkejut dan tidak menyangka Vania akan melakukan hal nekat itu dengan pergi ke rumahnya. Tanpa berlama-lama lagi malam itu juga Jayden segera memasukkan ponselnya ke saku lalu berjalan keluar kamar. Ia hanya berpamitan kepada Anna dan Agatha bahwa Jonathan memanggilnya karena ada urusan pekerjaan. Dengan kecepatan tinggi

    Terakhir Diperbarui : 2023-12-08
  • Pengasuh Cantik CEO Duda   Tawa yang Menggemaskan

    "Dan kami juga merasa begitu, Jayden. Kami ada di sini untuk saling mendukung. Mari kita hadapi semuanya bersama-sama."Jayden tersenyum lega karena Agatha bisa mengerti tanpa harus menjelaskan panjang lebar. "Terima kasih, Agatha. Kamu selalu bisa membaca hatiku tanpa banyak kata. Aku beruntung memiliki kamu di ini."Agatha tersenyum lembut, menyatakan dukungan tanpa perlu banyak bicara. Mereka berdua menghabiskan waktu bersama dalam ketenangan, menemukan kenyamanan satu sama lain di tengah badai kehidupan."Aku bersyukur kamu tidak membeli alkohol lagi. Karena jika kamu sampai melakukan itu, maka aku akan memarahimu dan membuang semua minuman itu."Jayden tersenyum kecil. "Aku mengerti, Agatha. Kamu selalu menjadi pengingatku. Terima kasih karena selalu ada untukku, bahkan di saat-saat sulit seperti ini."Agatha pun tersenyum, lalu menawarkan makanan karena ia tahu Jayden belum makan malam. Kebetulan Agatha juga sudah masak dan masih menyisakan untuk Jayden. Agatha membawa piring b

    Terakhir Diperbarui : 2023-12-08
  • Pengasuh Cantik CEO Duda   Papa Bangga Padamu

    "Kamu tahu dia menggambar apa?” tanya Agatha penasaran. Sambil ia membuka rice cooker untuk mengecek nasi. “Aku tidak melihatnya dari dekat, takut menganggu. Aku kira kamu sudah lebih dulu tahu?” Agatha menggeleng. “Aku langsung ke dapur tadi. Tapi memang akhir-akhir ini dia tampak serius. Sepertinya dia menggambar sesuatu yang berbeda dari biasanya. Aku bahkan dilarang melihatnya.” “Memang biasanya apa yang dia gambar?” Jayden cukup menyesal tidak pernah melihat hasil gambaran Anna karena terlampau sibuk. “Sudah aku udah duga kamu tidak tahu. Sepertinya kamu harus sedikit meluangkan waktu untuk menanyai soal hobi dan kesukaan Anna.” Sudut bibir Jayden tertarik sebelah. “Tugas kamu memang salah satunya memberitahu apa yang tidak aku tahu. Aku rasa Anna jauh lebih terbuka denganmu."Agatha menghela napas. Ia menjadi teringat saat masa kecilnya dulu di mana yang menanyai soal hobinya adalah sang ibu. Ayahnya termasuk kategori yang tidak peka alih-alih tidak terpikirkan untuk menany

    Terakhir Diperbarui : 2023-12-08
  • Pengasuh Cantik CEO Duda   Tidak Punya Tempat

    Aluna menghela napas panjang. "Ibuku tidak sejahat itu, Agatha. Kamu harus mencobanya lagi. Waktu itu, kan, yang pertama kali. Kamu tidak boleh menyerah, aku pun juga akan begitu. Aku akan memuji-mujimu di depan ibu supaya dia percaya bahwa kamu anak yang baik-baik untuk menjadi temanku."Agatha terdiam. Aluna benar. Ia tidak mungkin akan terus bersahabat dengan Aluna tanpa restu ibunya. Meskipun agatha masih tidak percaya diri, tapi apa boleh buat. Dari pada terlambat, lebih baik memberanikan diri dari saat ini, kan.Aluna mendengkus kesal karena Agatha malah melanjutkan makannya. "Hei, aku menunggu jawabanmu, Agatha!"Agatha menelan baksonya lalu mengangguk. "Iya, iya. Aku akan mencobanya. Mengerjakan skripsi bersama-sama juga lebih menyenangkan.""Yeay! Aku sayang padamu, Agatha!" Aluna hendak memeluk Agatha, namun ditahan gadis itu."Kita sedang di kantin, Aluna. Makan saja makananmu itu. Nanti keburu dimakan lalat."Aluna terkekeh lalu menurut. Ia senang karena Agatha akan ke rum

    Terakhir Diperbarui : 2023-12-11
  • Pengasuh Cantik CEO Duda   Tidak Boleh Bahagia

    Agatha tersenyum lembut. "Kak Grace, setiap orang punya tempatnya sendiri, bukan? Termasuk aku. Ayolah, tidak baik membuang-buang waktu. Semoga Kak Grace segera menemukan kebahagiaan."Grace menyeringai dengan sindiran pedas. "Bahagia? Aku yakin kebahagiaan itu terlalu mewah untuk orang sepertimu."Agatha tetap tenang. "Keberuntungan dan kebahagiaan tidak selalu tergantung pada harta, Kak Grace. Banyak hal indah di dunia ini yang tidak bisa dibeli dengan uang."Grace mencibir. "Terserahlah, kamu bisa bermimpi sepuasnya, Gadis Miskin."Agatha tersenyum enteng. "Oh, Kak Grace, impian memang tidak mengenal batas, bukan? Siapa tahu suatu hari nanti, aku bisa membuktikannya.""Kamu sungguh tidak tahu diri, ya, rupanya?" desis Grace menggertakkan gigi.Agatha mengangkat bahu dengan santai. "Ah, Kak Grace, hidup terlalu singkat untuk terus menerus merasa tidak puas terhadap takdir. Dari pada itu mari nikmati hari ini dan biarkan kebahagiaan datang pada waktu yang tepat."Grace melirik tajam.

    Terakhir Diperbarui : 2023-12-11

Bab terbaru

  • Pengasuh Cantik CEO Duda   Perjalanan Penuh Cinta

    "Agatha, aku benar-benar menyesal atas semua yang telah kulakukan. Aku ingin memperbaiki kesalahan itu, sungguh," ucap Grace, matanya penuh penyesalan. Agatha yang sejak awal sudah mencoba untuk memaafkan, tersenyum lembut, "Kak Grace, aku percaya bahwa setiap orang bisa berubah. Aku sudah memaafkan kamu, Kak."Mendengar kata-kata itu, mata Grace berkaca-kaca, merasa beban besar terangkat dari pundaknya. "Terima kasih, Agatha. Aku berharap kebahagiaan selalu menyertaimu."Agatha kemudian mendekat dan memeluk Grace. Sementara itu, Grace yang lega sampai menangis, merasa terharu karena Agatha masih begitu baik padanya meskipun semua kesalahannya di masa lalu."Sukses untuk karirmu di luar negeri, ya, Kak Grace. Aku yakin kamu akan menemukan kebahagiaanmu sendiri di sana," ucap Agatha sambil tersenyum.Dengan hati yang lega dan bersih, Grace pun pergi, meninggalkan Agatha yang semakin siap menyongsong hari pernikahannya dengan Jayden. Sebelum itu, tak lupa Grace mengucapkan selamat kepa

  • Pengasuh Cantik CEO Duda   Bagian Tak Terpisahkan

    "Bagaimana dengan skripsimu? Apa masih perlu direvisi lagi?" tanya Jayden di suatu malam. Lelaki itu duduk di sebelah Agatha yang tengah menatap laptopnya. Agatha pun menoleh, mukanya tampak cemas dan ragu. Hal itu tentu membuat Jayden seketika ikut khawatir. "Hei? Apa ada yang salah lagi? Katakan saja, aku akan membantumu," ucap Jayden sambil memegang kedua pundak Agatha.Beberapa detik raut wajah Agatha berubah cerah, ia tertawa renyah. Seketika membuat Jayden terkesiap. Seketika ia menaikkan alisnya. Merasa telah dikerjai.Agatha tersenyum lebar. "Tidak, Jayden. Aku hanya ingin melihat reaksimu. Skripsiku sudah selesai dan tidak perlu revisi lagi. Aku mendapatkan nilai bagus, dan sekarang semuanya sudah selesai. Tinggal menunggu giliran sidang saja."Jayden melepaskan napas lega. "Astaga, kamu sungguh membuatku khawatir. Tapi sungguh, aku bangga padamu, Agatha. Kamu melakukan dengan sangat baik."Agatha tersenyum lebih lebar lagi. "Terima kasih, Jayden. Ini semua juga berkat duku

  • Pengasuh Cantik CEO Duda   Aku Bersyukur Memilikimu

    Anna yang terlampau bahagia, tanpa sadar mengeluarkan air mata. "Benarkah? Ini sungguh-sungguh hadiah yang paling indah! Terima kasih, Papa! Terima kasih, Tante Agatha!"Anna langsung memeluk keduanya erat, tak bisa menyembunyikan kebahagiaannya. Mereka bertiga berpelukan dalam momen yang sarat makna. Kinara dan Oma Sarah yang melihatnya, tak bisa membendung titik air yang keluar dari mata. Mereka ikut bahagia.Jayden tersenyum sambil merangkul Anna dan Agatha. "Kita berdua sangat mencintaimu, Anna. Kita pasti akan menjadi keluarga yang bahagia seterusnya."Di tengah pelukan hangat itu, Kinara mengusap matanya lalu tersenyum sumringah. "Terima kasih, Agatha. Kehadiranmu membawa begitu banyak kebahagiaan pada keluarga ini."Oma Sarah turut menyampaikan rasa terima kasihnya. Ia tersenyum lembut dengan sisa air matanya. "Benar, Anna pasti sangat bahagia memiliki ibu seperti kamu, Agatha."Agatha mengangguk, tersenyum tulus. "Saya juga sangat bahagia bisa menjadi bagian dari keluarga ini.

  • Pengasuh Cantik CEO Duda   Tahun yang Indah

    "Sadarlah, Cakra! Kamu tidak bisa selalu mendapatkan apa yang kamu mau! Kamu juga tidak bisa memaksa perasaan seseorang untuk menyukaimu!" bentak Kinara tanpa ampun. Meski air mata turun dari kelopaknya, ia tetap menampilkan wajah yang penuh amarah."Jangan sekali-kali kamu merendahkan seseorang yang ada di bawahmu!" Kinara kemudian melepaskan cekalannya pada dagu Cakra dan mengembuskan napas panjang."Pergi ke kamarmu dan pikirkan perbuatan bejatmu itu! Sampai sebelum papamu pulang, kamu jangan berharap bisa keluar dari sana! Renungi kesalahan yang telah kamu perbuat sampai kamu benar-benar sadar bahwa perbuatanmu sudah sangat memalukan keluarga kita!""Kamu telah membuat ibu kecewa, Cakra!" teriak Kinara untuk yang terakhir kali sebelum menutup pintu kamar Cakra dengan kasar hingga menimbulkan suara sangat keras.Cakra tetap diam, menanggung setiap amarah dan makian yang dilontarkan oleh Kinara. Wajahnya terlihat tanpa ekspresi, namun matanya mengandung rasa penyesalan yang dalam. M

  • Pengasuh Cantik CEO Duda   Ibu Dari Anakku

    Agatha menatap kagum. "Ini ..... Ini sangat indah, Jayden. Apakah ini bagian dari hadiah untuk Anna?"Jayden menggeleng sambil tersenyum. "Ini untuk kamu, dan kita berdua yang akan menikmati momen ini bersama.""S–sungguh?"Jayden mengangguk. Agatha terpana, tak menyangka Jayden merencanakan sesuatu seindah ini. Setelah Jayden menggandeng Agatha keluar mobil, mereka duduk bersama di tepi danau, menyaksikan gemerlap lentera-lentera kecil yang mengapung di permukaan air. Suasana menjadi semakin hangat di bawah sinar rembulan.Jayden menatap Agatha dari samping. "Aku harap kita bisa menjadikan malam ini sebagai kenangan indah bersama."Agatha menoleh, tersenyum bahagia, merasa terharu dengan kejutan yang dilakukan Jayden. Malam itu, di tepi danau yang tenang, Jayden dan Agatha merasakan suasana romantis yang tak terlupakan.Tak lama Jayden mengambil kotak kecil di kantongnya. Ia merasa berdebar-debar. "Agatha, sebenarnya ada sesuatu yang ingin kuberikan padamu."Agatha menatap Jayden den

  • Pengasuh Cantik CEO Duda   Kamu Sudah Cukup

    "Terima kasih sudah menemukanku. Sekarang aku baik-baik saja, Jayden."Agatha tersenyum hampir menangis, rasanya terharu saat seseorang yang mencemaskan dirinya sampai seperti ini. Ia tidak menyangka apalagi orang itu adalah Jayden Byhantara."Apa kamu terluka? Lelaki bejat itu telah melakukan apa terhadapmu?" Jayden melepaskan pelukannya dan memegang kedua pundak Agatha. Menatapnya ke dalam matanya. Penuh kecemasan dan kekhawatiran yang membara.Agatha menatap mata Jayden yang penuh perhatian dan belum pernah ia lihat sebelumnya. Suara dari orang-orang di belakang Jayden yang bergegas masuk mengalun samar, tapi fokus Agatha hanya sepenuhnya tertuju pada pria yang ada di depannya ini.Agatha tersenyum senyum tipis dan lembut. "Tidak, Jayden. Aku tidak terluka. Berkat keahlianku, aku bisa mengatasi situasinya. Dia juga belum sempat melakukan sesuatu yang bejat terhadapku."Jayden menghela napas lega. Diusapnya kepala Agatha. "Aku sungguh khawatir. Jangan pernah lagi menyusahkan dirimu

  • Pengasuh Cantik CEO Duda   Apa Kurangnya Diriku?

    "Dasar merepotkan," gumam Agatha sambil berjalan menghampiri Cakra yang masih pingsan.Agatha tanpa permisi mencari kunci di kedua saku celana Cakra. Setelah ketemu, ia menghela napas keras. Sialan sekali karena kuncinya tidak hanya satu. Melainkan gerombolan. Agatha meringis di dalam hati. Sepertinya ia memang harus mengerahkan semua tenaganya hanya untuk keluar dari kamar ini.Agataha mengembuskan napas. Dengan lunglai berjalan menuju pintu lagi dan membukanya dengan mencoba beberapa kunci yang ada di tangannya. Namun setidaknya ia masih beruntung karena kamar itu tidak menggunakan pintu yang menyerupai apartemen di mana mengharuskan memakai kode pin.Nantinya setelah pintu itu terbuka, Agatha berencana akan menelepon Jayden dan mengirim lokasi. Jika tidak ada sinyal, Agatha mempunyai rencana kedua yaitu ia akan mencari tombol kebakaran di sana.Ia bisa langsung kabur dengan berlari sekencang mungkin. Soal jalan pulang, ia akan memikirkan itu di belakang, yang terpenting ia bisa kel

  • Pengasuh Cantik CEO Duda   Pak Direktur Mesum!

    "Hei, kenapa diam saja, Sayang? Coba berteriaklah seperti tadi." Cakra terkekeh sambil bersedekap dada dan menyender pada kursi."Ah, kamu sedang memikirkan jawaban yang tepat, yah?" Cakra mengangguk-angguk. "Bagus, jangan sampai salah pilih, ya, Sayang."Agatha memejamkan mata sejenak, sungguh ia menyesal kenapa tadi sempat tertipu dengan Grace saat di minimarket. Kalau saja ia lebih waspada, mungkin dirinya tidak akan terjebak dengan direktur gila itu."Sial. Apa yang harus aku lakukan?" Agatha menatap ke sekeliling ruangan. Selama beberapa detik, tiba-tiba otaknya memikirkan sesuatu."Kenapa aku baru terpikirkan itu, ya?" Agatha tersenyum miring. "Meskipun belum tentu berhasil, setidaknya rencana ini cukup mudah aku lakukan. Dengan tenaga yang aku punya, aku yakin dia akan tumbang."Agatha memusatkan pikiran pada rencananya. Ia mencoba mengabaikan godaan Cakra yang terus mencoba meruntuhkan ketenangannya. Dengan berusaha menahan emosi, Agatha mulai merencanakan langkah-langkah keci

  • Pengasuh Cantik CEO Duda   Aku Sangat Menikmatinya

    Dalam kejutan yang tidak disangka, Jayden dan Reyhan tiba-tiba bertemu dengan Grace. Reyhan, yang memiliki rencana cepat, dengan cekatan menarik tangan Grace dan membawanya masuk ke dalam sembarang pintu yang ada di dekat mereka. Jayden tersentak, tapi bergegas mengikuti langkah Reyhan dan segera mengunci pintu ruangan yang tampaknya merupakan sebuah gudang.Di dalam ruangan yang gelap, Grace kaget setengah mati. Reyhan dengan sigap melepas dasinya sebagai penutup mata Grace dan membungkamnya dengan telapak tangan agar tidak berteriak. Karena gelap, Grace tidak dapat melihat wajah Reyhan, sehingga identitasnya tetap disembunyikan.Grace bingung dan cemas. Ia terlambat syok bahwa ada penyususp yang datang. Apalagi ia menjadi tertangkap. Sial. Ia tidak bisa bergerak sedikit pun saat ini. Padahal ia hendak ke tempat Cakra dan Agatha untuk ikut melihat betapa kesusahannya Agatha, tapi menyebalkan sekali karena tiba-tiba ia ikut merasakan seperti ini."Sial! Seharusnya aku lewat jalan lai

DMCA.com Protection Status