"Aku harap kamu mendapat balasan yang setimpal!" batin Agatha mengumpat. Ia sudah tidak peduli dengan sopan santun. Persetan dengan derajat, ia tidak akan lagi menggunakan bahasa formal!Cakra, meski tahu bahwa Agatha mungkin memang jujur, tapi ia tetap menunjukkan senyuman mengejek. Ia suka mengerjainya. "Jadi ternyata hanya karena anaknya, bukan karena kamu mencintainya. Aku harus mengakui, kamu cukup licik, ya, Agatha. Tapi tidak masalah, aku suka tantangan."Agatha, meskipun terlampau jijik dengan situasi yang semakin merosot, tetap menjaga tekadnya untuk tidak memberikan Cakra apa yang diinginkannya. "Aku tidak berbohong! Aku sudah memberitahu yang sebenarnya! Aku memang tidak ada perasaan apapun padanya!"Cakra, sambil merapikan rambut Agatha yang berantakan, berkata, "Berbohong atau tidak, sebenarnya itu tidak masalah. Lagi pula kamu juga akan menjadi milikku. Aku suka permainan ini. Tapi ingat, Agatha, kamu akan segera menyerah. Karena setelah ini kamu tidak akan bisa menolak
Baca selengkapnya