Dua garis merah. Lova menatap test pack itu dengan pandangan kosong. Dia tidak tahu harus bahagia atau bagaimana. Di tengah kemelut pernikahannya, Lova justru hamil lagi."Mungkin aku memang tidak boleh pergi dari rumah ini." Lova mendesah.Di luar sana, Ardhan menggedor pintu kamar mandi. "Love, bagaimana hasilnya?"Kemarin setelah Lova muntah-muntah, perempuan itu langsung tersadar jika dia telat datang bulan. Belum lagi beberapa hari belakangan, emosinya tidak stabil. Lova segera membeli test pack, kemudian dites esok paginya.Lova membuka pintu."Bagaimana?" tanya Ardhan penasaran.Perempuan itu menyerahkan alat tes kehamilan kepada suaminya. Ardhan sontak melebarkan mata. Senyum lebar tercetak di wajahnya yang semakin dewasa, semakin terlihat berkharisma.Ardhan mengucap syukur. "Saya akan punya anak lagi," ucapnya, lalu memeluk Lova. "Kita akan punya anak lagi, Love."Ardhan sempat ketakutan Lova akan meninggalkannya karena masalah Freya. Mungkin doa Ardhan terkabul agar Lova tet
Read more