"Beruntung tidak mengenai mata Chyara. Kalau sampai kenapa-kenapa, bagaimana?""Ma, tolong jangan memperburuk keadaan. Lagi pula, Chyara tidak terluka."Sekar bersedekap. "Kamu mau menunggu sampai Chyara terluka dulu baru bertindak?"Ardhan menghela napas lelah. "Bertindak bagaimana? Apa yang harus saya lakukan? Pertengkaran di antara anak-anak itu hal yang biasa. Dan dalam kasus ini, Chyara juga bersalah."Ardhan menoleh Chyara yang tidak terdapat luka apa pun. Almaira melempar kerikil ke pelipisnya, tetapi tidak terlalu kuat. Namun, Chyara yang terkejut jadi histeris hebat. Sekar yang melihatnya jadi berpikir berlebihan.Sekar memutar bola matanya."Maira salah. Tapi, Chy juga salah. Chy yang memulai. Jadi kalian berdua harus saling meminta maaf," ucap Ardhan tegas kepada kedua putrinya.Almaira langsung mengulurkan tangan kepada Chyara. Namun, Chyara bergeming. Dia justru bersedekap, menyembunyikan kedua tangannya.
Baca selengkapnya