"Indira."Indira menghentikan langkahnya mendengar seseorang memanggil namanya, terkejut dengan siapa yang memanggil membuat Indira hanya bisa tersenyum tipis."Apa kabar, Mas? Sendirian?" Indira bertanya untuk kesopnan."Baik, kamu udah lama nggak datang karawitan sama kantin FISIP.""Sibuk, Mas. Mas Seno sendiri sudah lulus?"Pria yang memanggil Indira adalah Seno, pria yang membuat Fajar panas dan cemburu. Padahal Indira sama sekali tidak pernah berduaan dengan Seno, mungkin kecuali sekarang. Menatap sekitar barangkali ada yang membantunya tapi nihil, tidak ada siapapun yang bisa menemani dirinya."Bisa bicara? Sudah lama kita nggak bicara dan bertemu," ajak Seno dengan tatapan memohon.Indira yang tidak pernah bisa menolak orang hanya bisa menganggukkan kepalanya, melamgkahkan kakinya menuju salah satu meja yang berada di tengah. Indira tidak ingin terlalu pojok berbicara dengan Seno, bukan hanya menjaga perasaan Faj
Last Updated : 2023-08-11 Read more