"Kakak jangan aneh-aneh nanti," ucap Indira yang sudah ke berapa kali."Udah deh, In! Mas Fajar nggak akan aneh-aneh." Ryan menghentikan kata-kata rayuan Indira yang membuatnya geli "Mas Fajar nggak setega itu hancurin skripsimu."Indira menyandarkan badannya di kursi penumpang, menutup matanya tidak ingin memikirkan apa yang terjadi nanti, lebih tepatnya membiarkan sikap Fajar dan Ryan nantinya. Kecurigaan mereka pada Rahma sejauh ini tidak terbukti, Indira sendiri tidak bisa membayangkan kalau benar adanya, cukup Lia yang sudah membuatnya pusing."Sayang," panggilan dan usapan lembut membangunkan Indira yang langsung menatap sekitar "Kita sudah sampai, Ryan keluar kalau adik mau merapikan penampilan." Fajar merapikan rambut Indira yang berantakan."Kak, nggak bakal aneh-aneh kan? Aku juga nggak balas pesan dia." Indira memberikan tatapan memohon.Fajar menganggukkan kepalanya, senyum keluar dari bibir Indira yang seketika mencium bibir
Read more