Home / CEO / Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu / Chapter 881 - Chapter 890

All Chapters of Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu: Chapter 881 - Chapter 890

2320 Chapters

Bab 881

Selain acara ulang tahun ….” Claire membalikkan tubuhnya, mengangkat kepala untuk bertatapan dengannya. “Masih ada satu hal penting lagi.”Javier menatapnya. “Hal penting apa?”Claire menarik tangan Javier, lalu memainkan telapak tangannya. “Nggak boleh tahu. Kamu akan tahu besok.”…Di Perusahaan Soulna.“Bos, apa kita benar-benar boleh pulang kerja lebih awal hari ini?” Saat rapat dengan para karyawan, Claire mengumumkan bahwa hari ini mereka akan pulang kerja lebih awal. Orang-orang di bawah panggung pun merasa sangat bersemangat.Claire meletakkan mic. “Kalian sudah bekerja lama di Perusahaan Soulna. Jadi, wajar kalau kalian diberi sedikit apresiasi. Hari ini adalah hari ulang tahun Tuan Javier. Aku ingin undang kalian semua untuk menghadiri acara ulang tahunnya. Bagaimana menurutmu?”“Bos sudah bersuara. Tentu saja kami akan hadir!”Melihat pekerja yang sedang bersorak di bawah panggung, Claire pun ikut tersenyum.Setelah rapat berakhir, Claire dan Fendra sama-sama meninggalkan ru
Read more

Bab 882

Hanya saja setelah Louis menyelidiki masalah yang pernah terjadi di sekolah dulu, Claire pernah bertanya alasan Louis bersikeras ingin menikahinya?Jawaban Louis adalah … dia pernah bertemu Candice sebelumnya. Ada malam acara universitas mereka, di mana dia hadir sebagai mahasiswa musik yang diundang oleh pihak sekolah.Louis menyaksikan pertunjukan musik tradisional yang dimainkan oleh Candice. Dia merasa wanita itu sangat istimewa. Mereka bertiga bertemu di belakang panggung, tetapi pada saat itu mereka tidak saling mengenal.Siapa sangka setelah bertahun-tahun, satunya menjadi adik sepupunya, kemudian yang satunya lagi menjadi calon menantunya.Candice mengedipkan matanya. Dia terlihat kaget. “Masalah ini … kenapa … kenapa kamu nggak beri tahu aku?”Claire melipat kedua tangan di depan dada. Dia menyandarkan tubuh di bangku. “Kamu juga nggak nanya. Setelah itu, aku sibuk sekali, jadi lupa.”Candice menggigit bibirnya. Dia tidak memiliki kesan apa pun. Dia juga tidak tahu lelaki yang
Read more

Bab 883

Liliana mengenakan terusan dengan menenteng tas kecil. Dia melirik Zefri sekilas, lalu berbisik di sisi Ester, “Bukannya kamu tidak suka berhubungan dengan anggota Keluarga Fernando?”Ester berdeham, lalu berbisik, “Semua itu sudah masa lalu.”Liliana merasa agak kaget. Kemudian, dia merangkul lengan Liliana. “Kalau begitu, kita pergi sama-sama.”Setelah Zefri dan Cahya tiba di lokasi acara, anggota Keluarga Kenata juga datang. Suasana semakin ramai saja.Beberapa saat kemudian, Jessie dan Jerry menggandeng “boneka manusia” keluar. Boneka ini membaluti orang di dalam dengan rapat. Tidak ada yang tahu orang yang di dalam sana adalah Candice.Candice sungguh kehabisan kata-kata. Ide rongsokan apa ini! Claire berjanji tidak akan membiarkan orang lain mengetahui masalah alerginya. Namun sekarang … dia malah berdandan seperti ini, sepertinya malah lebih menarik perhatian?Jerry mengangkat kepala menatap Candice. “Ibu Angkat, kamu panas nggak?”“Stt!” Candice membuat isyarat tangan. “Jangan
Read more

Bab 884

Ponsel Jerry berdering. “Kak Jody!”Panggilan video disambungkan. Jerry menyerahkan ponsel kepada Javier. “Ayah, Kak Jody dan Kakek Buyut ingin bicara sama Ayah!”Javier mengambil ponsel. Di dalamnya berisi ucapan selamat dari Jody dan Berwin. Claire melihat ke sisi kamera. “Jody.”Setelah Jody yang berwajah dingin melihat wajah ibunya, dia pun spontan tersenyum hangat. “Ibu, aku merindukan kalian.”“Ayah, Ibu, dan adik-adik tunggu kepulanganmu di saat liburan nanti. Apa kamu mendengar ucapan Kakek Buyut?”Jody mengangguk. “Dengar.”Javier merangkul pundak Claire, lalu melihat orang di dalam layar. “Jaga dirimu dengan baik. Jangan sampai jatuh sakit.”Ketika mendapat perhatian dari sang ayah, Jody memang tidak menunjukkan ekspresi apa-apa. Hanya saja, dia telah merasakannya. “Iya, cerewet.”Jody menyerahkan panggilan ke diri Berwin. Berwin pun berbincang-bincang beberapa saat, lalu mengakhiri panggilan.Pesta dimulai. Para tamu di kapal pesiar menikmati pemandangan malam yang gemerlap
Read more

Bab 885

Cherry mencoba untuk membayangkan gambaran itu. Dia pun tertawa terbahak-bahak.Cahya dan yang lain mendengar suara tawa. Seorang anak orang kaya tidak pernah bertemu dengan Cherry sebelumnya. Dia pun bertanya, “Siapa wanita di samping istrinya Tuan Javier? Sepertinya aku tidak pernah melihatnya dulu?”Hans berdeham. “Dia adalah putri dari Keluarga Martini.”“Ah, dia itu anak Keluarga Martini?”“Bukankah sebelumnya ada kabar dia membunuh ….” Belum sempat si lelaki menyelesaikan omongannya, Hans menyenggol si lelaki mengisyaratkannya untuk tidak melanjutkan omongannya.Hans melihat ke sisi Cahya. Cahya sedang menunduk sembari menggoyangkan gelas anggurnya. Memang tidak terlihat perubahan ekspresi apa-apa di wajahnya, tetapi saat mengungkit masalah Cherry membunuh, raut wajahnya terlihat masam.Liliana pergi bersulang dengan Claire. Mereka berdua mengobrol beberapa saat, kemudian tampak kedatangan Gina bersama Andreas dan Jules.Claire juga tidak menyangka Andreas akan datang bersama Gin
Read more

Bab 886

“Benarkah? Sayang sekali.” Zefri menghabiskan minumannya.Andreas menepuk-nepuk pundaknya, lalu mendekatinya. “Kalau tidak, bisa jadi Bu Ester telah menjadi istriku.”Zefri tidak berbicara. Hanya terlihat kerutan di keningnya.Claire dan Javier hanya menyaksikan dari sebelah. Claire berbisik di telinga Javier, “Kamu yang undang Pak Andreas ke sini?”Claire hanya mengundang Bu Gina saja. Tidak mungkin Bu Gina akan mengajak Pak Andreas untuk menghadiri acara pesta ulang tahun Javier.“Bukan.”Claire merasa bingung. “Dia datang tanpa diundang?”Javier melengkungkan ujung bibirnya ke atas. “Dia itu tidak tahu malu. Wajar kalau dia datang tanpa diundang.”Sepertinya Andreas datang untuk menitipkan Jules kepadanya. Javier kepikiran sesuatu, lalu meletakkan gelas alkoholnya. “Ada yang ingin aku katakan.”Claire tertegun sejenak. “Urusan apa?”Javier menutupi bagian punggung Claire dengan rambut panjangnya. “Dia ingin menitipkan Jules di rumah kita. Bagaimana menurutmu?”Jujur saja, Claire mer
Read more

Bab 887

Claire menjulurkan tangan kanannya, lalu mengangguk dengan menangis gembira. “Emm, aku bersedia!”Javier memeluk Claire, lalu mengecup bibirnya.Cahya dan Cherry spontan menutup mata kedua anak. Gina dan Liliana juga tersenyum gembira. Zefri dan yang lain juga bertepuk tangan untuk memberi doa restu.Kapal pesiar mulai berlayar di laut. Di dekat tangga di lantai dua kapal pesiar yang agak sepi itu, terdapat dua orang sedang berdiri di sana. Andreas menyulut sebatang rokok sambil memandang ke pelabuhan yang jauh. “Sepertinya kamu sudah memutuskan untuk menjalani kehidupan dengan Zefri.”Ester mengenakan selendang sutra sambil berdiri di tempat yang gelap. Cahaya lampu hanya menerangi setengah tubuhnya saja. “Iya, Zefri tahu tentang hubungan kita. Sudah tidak ada yang janggal di antara kita.”Andreas mengangkat kepala mengembuskan napasnya, lalu tersenyum. “Benarkah? Bagus kalau begitu.”“Waktu itu kamu sengaja mendekatiku, bukan karena menyukaiku.” Ester membalikkan tubuhnya membelakan
Read more

Bab 888

Candice terdiam. Sebentar! Candice baru merespons. “Kakak ipar? Maksudmu, calonnya Kak Cahya?”“Jadi?”Candice merasa terkejut. Kedua matanya spontan berkilauan. “Kak Cahya dan Cherry?”Mereka berdua mencondongkan kepala mereka dengan perlahan. Cherry dan Cahya berdiri di ujung koridor. Mereka sedang memandang pemandangan malam di luar sana.“Kenapa kamu nggak bersama mereka? Di bawah seharusnya ramai sekali.”Cherry memalingkan kepala untuk melihat Cahya. Di dalam kegelapan, Cahya yang mengenakan jas putih itu kelihatan sangatlah tampan.Cahya mengalihkan pandangannya, lalu bersandar di dinding. “Kalau ke bawah, aku bakal disuruh minum.”Ternyata Cahya bisa di sini karena tidak ingin minum!Ujung bibir Cherry melengkung ke atas. “Tuan Cahya seharusnya jago minum, ‘kan?”Cahya memalingkan kepalanya. “Kata siapa?”Cherry melipat kedua tangannya sembari tersenyum. “Aku nggak pernah lihat Tuan Cahya mabuk.”Cahya melonggarkan dasinya, lalu kembali tersenyum. “Kalau aku bilang sekarang ak
Read more

Bab 889

Candice melihat Claire dengan menarik napas dalam-dalam. Dia menahan rasa sakit di hati, lalu mengangguk. “Oke.”Candice yakin. Seandainya mereka berdua bisa berciuman malam ini, semua itu pasti inisiatif Kak Cahya!Entah karena pemandangan malam ini terlalu indah atau alkohol telah memabukkan mereka, kedua bibir semakin mendekat. Tetiba Cahya bagai dibangunkan oleh akal sehatnya. Dia pun berhenti.Saat Cahya hendak mundur, Cherry menarik dasinya, lalu menempelkan bibirnya di atas bibir si lelaki.Cahya menatapnya. Belum sempat Cahya merespons, Cherry pun menunjukkan senyuman gembira. “Tuan Cahya yang menggodaku duluan. Aku tidak bisa menahan diri, makanya aku menciummu. Mohon maafkan aku, Tuan Cahya.”Cherry tersenyum, lalu membalikkan tubuhnya dan melarikan diri.Candice pun terbengong di tempat. Ternyata bukan Cahya yang mengambil inisiatif, Kak Cahya-nya malah dipermainkan oleh Cherry.Semuanya sungguh tidak masuk akal!Claire menepuk-nepuk pundaknya. “Aku sudah lama mengenal Cherr
Read more

Bab 890

“Jadi?”“Aku kira kamu terlalu gembira sampai nggak bisa tidur.”Tangan Cherry yang memegang peralatan makan pun berhenti. Dia menatap Claire dengan terbengong. “Kenapa aku mesti gembira?”Claire tersenyum lebar. “Semalam aku sama Candice taruhan. Candice kirim uang satu juta buat aku.”Cherry masih merasa bingung. “Taruhan apa?”Jerry meminum jus jagungnya. “Ibu dan Ibu Angkat taruhan siapa yang akan duluan ciuman di antara Tante dengan Ayah Angkat. Ibuku taruhan Tante Cherry akan duluan mencium Ayah Cahya.”Suasana seketika menjadi canggung. Wajah Cherry seketika menjadi merona. “Kalian ….”Claire juga merasa kaget. Dia menatap Jerry. “Dasar, gimana kamu bisa tahu?”Jerry mengunyah makanannya, lalu berkata, “Semalam Ibu Candice ngomel-ngomel di kamar kita.”Ternyata! Candice memang tidak bisa menjaga rahasia!Cherry ingin sekali bersembunyi saat ini. Kenapa dia malah dipergoki?Cherry masih tidak tahu bagaimana menghadapi Cahya. Semalam dia sungguh tidak sanggup menahan nafsunya!“Ay
Read more
PREV
1
...
8788899091
...
232
DMCA.com Protection Status