“Kamu kira aku itu kamu?” Candice menunjuk dirinya sendiri. “Aku itu jago dalam bermain! Nggak bakal kalah!”Louis hanya tersenyum.Claire pun berdeham. “Sudahlah, ayo dimulai. Cherry, Cahya, kalian nggak keberatan, ‘kan?” Claire sengaja menanyakan pendapat mereka.Cahya pun tersenyum. “Aku oke saja.”Melihat sosok Cherry yang ragu, Candice pun melambaikan tangannya. “Cherry, ayo barengan. Biar lebih seru!”Cherry juga tidak sanggup menolak. Pada akhirnya, dia pun menyetujuinya.Candice memutar meja, lalu menunjuk makanan lobster. Saat lobster berhenti di depan Hans, Hans pun terkejut. “Aku pilih jujur.”Candice segera bertanya, “Kamu masih perjaka?”“Pftz.” Louis tanpa sengaja memuncratkan alkohol dari dalam mulutnya. Dia pun terbatuk-batuk. Raut wajah mereka semua tampak canggung. Hans terbengong sejenak, lalu bertanya, “Sejujur ini?”Candice berkacak pinggang. “Begini baru seru. Kamu sendiri pilih jujur.”Dengan terpaksa, Hans menjawab, “Bukan.”Kemudian, mereka memutar meja lagi, m
Read more