Share

Bab 888

Candice terdiam.

Sebentar! Candice baru merespons. “Kakak ipar? Maksudmu, calonnya Kak Cahya?”

“Jadi?”

Candice merasa terkejut. Kedua matanya spontan berkilauan. “Kak Cahya dan Cherry?”

Mereka berdua mencondongkan kepala mereka dengan perlahan. Cherry dan Cahya berdiri di ujung koridor. Mereka sedang memandang pemandangan malam di luar sana.

“Kenapa kamu nggak bersama mereka? Di bawah seharusnya ramai sekali.”

Cherry memalingkan kepala untuk melihat Cahya. Di dalam kegelapan, Cahya yang mengenakan jas putih itu kelihatan sangatlah tampan.

Cahya mengalihkan pandangannya, lalu bersandar di dinding. “Kalau ke bawah, aku bakal disuruh minum.”

Ternyata Cahya bisa di sini karena tidak ingin minum!

Ujung bibir Cherry melengkung ke atas. “Tuan Cahya seharusnya jago minum, ‘kan?”

Cahya memalingkan kepalanya. “Kata siapa?”

Cherry melipat kedua tangannya sembari tersenyum. “Aku nggak pernah lihat Tuan Cahya mabuk.”

Cahya melonggarkan dasinya, lalu kembali tersenyum. “Kalau aku bilang sekarang ak
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (2)
goodnovel comment avatar
Just Rara
hahaha si claire malah taruhan sm si candice klu cahya bakalan ciuman sm si cherry
goodnovel comment avatar
Rasti Rasio Siswomiharjo
Cerita cahaya dgn cerry kurang menarik.. coba cahaya dgn perempuan lain mungkin lebih seru
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status