Share

Bab 889

Penulis: Daun Jahe
last update Terakhir Diperbarui: 2024-01-15 18:00:00
Candice melihat Claire dengan menarik napas dalam-dalam. Dia menahan rasa sakit di hati, lalu mengangguk. “Oke.”

Candice yakin. Seandainya mereka berdua bisa berciuman malam ini, semua itu pasti inisiatif Kak Cahya!

Entah karena pemandangan malam ini terlalu indah atau alkohol telah memabukkan mereka, kedua bibir semakin mendekat. Tetiba Cahya bagai dibangunkan oleh akal sehatnya. Dia pun berhenti.

Saat Cahya hendak mundur, Cherry menarik dasinya, lalu menempelkan bibirnya di atas bibir si lelaki.

Cahya menatapnya. Belum sempat Cahya merespons, Cherry pun menunjukkan senyuman gembira. “Tuan Cahya yang menggodaku duluan. Aku tidak bisa menahan diri, makanya aku menciummu. Mohon maafkan aku, Tuan Cahya.”

Cherry tersenyum, lalu membalikkan tubuhnya dan melarikan diri.

Candice pun terbengong di tempat. Ternyata bukan Cahya yang mengambil inisiatif, Kak Cahya-nya malah dipermainkan oleh Cherry.

Semuanya sungguh tidak masuk akal!

Claire menepuk-nepuk pundaknya. “Aku sudah lama mengenal Cherr
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Just Rara
hahaha si claire pura2 lugu ni
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 890

    “Jadi?”“Aku kira kamu terlalu gembira sampai nggak bisa tidur.”Tangan Cherry yang memegang peralatan makan pun berhenti. Dia menatap Claire dengan terbengong. “Kenapa aku mesti gembira?”Claire tersenyum lebar. “Semalam aku sama Candice taruhan. Candice kirim uang satu juta buat aku.”Cherry masih merasa bingung. “Taruhan apa?”Jerry meminum jus jagungnya. “Ibu dan Ibu Angkat taruhan siapa yang akan duluan ciuman di antara Tante dengan Ayah Angkat. Ibuku taruhan Tante Cherry akan duluan mencium Ayah Cahya.”Suasana seketika menjadi canggung. Wajah Cherry seketika menjadi merona. “Kalian ….”Claire juga merasa kaget. Dia menatap Jerry. “Dasar, gimana kamu bisa tahu?”Jerry mengunyah makanannya, lalu berkata, “Semalam Ibu Candice ngomel-ngomel di kamar kita.”Ternyata! Candice memang tidak bisa menjaga rahasia!Cherry ingin sekali bersembunyi saat ini. Kenapa dia malah dipergoki?Cherry masih tidak tahu bagaimana menghadapi Cahya. Semalam dia sungguh tidak sanggup menahan nafsunya!“Ay

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-15
  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 891

    Cherry langsung mengalihkan pandangannya. Dia melihat ke luar jendela. “Apa yang ingin kamu katakan?”Cahya baru teringat bahwa ucapannya dipotong oleh Cherry. “Aku ingin bertanya masalah semalam? Kenapa kamu … uhuk … kenapa bisa begitu?”Cahya tidak tahu bagaimana mengutarakannya. Hanya saja, dia tidak merasa risi dengan ciuman semalam. Dia merasa sangat gembira.Cherry menutup bibirnya dengan erat. Setelah terdiam beberapa saat, dia memegang cangkir tehnya. “Kamu ingin dengar?”Cahya menatap Cherry.Cherry menarik napas dalam-dalam, lalu tersenyum untuk menyembunyikan rasa canggungnya. “Semalam … aku … sepertinya aku sudah gila. Aku nggak bisa menahan diriku. Tentu saja, seandainya aku telah membuatmu merasa terbebani, anggap saja nggak pernah terjadi apa-apa.”Ketika Claire menguping ucapan itu, keningnya spontan berkerut. Padahal semalam nyalinya begitu besar, kenapa hari ini dia malah begitu penakut?Javier meletakkan sepotong daging ke atas piring Claire. “Sepertinya aku akan men

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-16
  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 892

    Mana mungkin Cherry benar-benar mengharapkannya? Apa Cahya juga memiliki maksud lain terhadapnya?Beberapa saat kemudian, Cahya meletakkan cangkir teh ke depan bibirnya. Dia mengangkat kepala untuk melihat Cherry. “Semalam aku memang … kepikiran untuk menciummu.”Cherry merasa sangat syok. Dia pun berusaha menunjukkan senyuman di wajahnya. “Kamu mabuk, ‘kan?”“Bukan.” Beberapa saat kemudian. Cahya berkata, “Aku sangat sadar.”Cherry spontan terbengong di tempat. Dia curiga bahwa dirinya salah dengar. Cahya ingin menciumnya bukan karena sedang mabuk, melainkan karena sangat sadar.Ucapan Cherry semalam, bukannya ….Betapa inginnya dia bersembunyi saat ini!Pada akhirnya, kapal pesiar baru kembali ke Pelabuhan Lazen. Candice dan sekelompok orang berjalan menuruni kapal pesiar. Wajahnya tidak sebengkak sebelumnya lagi. Hanya saja, meski dia mengenakan masker, masih bisa terlihat bengkak di bagian matanya.Louis mengenakan topi di atas kepalanya. Candice pun terkejut. Saat dia memalingkan

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-16
  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 893

    Herman mengendarai mobil mengantar mereka kembali ke vila. Claire melihat Javier tidak berencana untuk memasuki mobil. Dia pun merasa bingung. “Kita nggak pulang?”Javier merangkul pinggangnya, lalu mendekati telinganya. “Bukankah aku pernah bilang ingin memberimu bunga?”Claire semakin kebingungan lagi. Bukankah hanya menghadiahkan bunga saja? Kenapa misterius sekali?Hanya saja, tebakan Claire salah. Setelah kembali ke Vila Blue Canyon, gambaran di dalam halaman sungguh mencengangkan.Mawar biru memenuhi satu halaman.Saking terkejutnya, Claire bahkan tidak sempat menutupi mulutnya. Kejutan ini datangnya terlalu mendadak.Javier memeluk Claire dari belakang. Dia menyandarkan dagu di atas pundaknya, lalu merendahkan nada bicaranya. “Apa kamu suka?”“Kamu … gimana ceritanya kamu bisa melakukannya?”Mawar biru adalah varietas mawar rekayasa genetika. Gen yang dimasukkan dapat merangsang produksi pigmen biru dari violet yang digunakan untuk pewarnaan mawar. Masa mekar mawar biru sebenarn

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-16
  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 894

    Charine membuka kotak cincin, lalu mengeluarkan cincin kuno itu. Saat dia hendak meninggalkan ruangan, dia tidak menyadari ada kelap-kelip cahaya merah dari atas kamera.Tanpa menunda waktu, Charine mengendarai mobil keluar rumah, lalu mengajak Karen ketemuan. Mereka pun janjian di kafe.Charine tiba duluan. Kemudian, disusul oleh Karen. “Cepat sekali Nona Charine mendapatkan uangnya?”Charine mengeluarkan kotak ke atas meja, lalu berkata, “Dibandingkan dengan uang tunai seratus miliar, lebih baik aku memberimu barang yang nilainya seratus miliar.”Karen mengerutkan keningnya. “Barang apa?”Ketika melihat Charine mengeluarkan cincin itu, raut wajahnya langsung berubah drastis. “Gimana kamu bisa mendapatkan cincin ini?”“Bagaimanapun, aku itu calon istri Keluarga Chaniago. Mertuaku sudah bercerai. Apa salahnya aku minta cincin ini dari Hardy? Sudahlah, jangan basa-basi lagi. Mau tukar, nggak?” Charine berlagak tidak sabaran. Dia sengaja bersikap seperti ini untuk menyembunyikan rasa ta

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-16
  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 895

    Sepertinya Claire harus berkunjung ke rumah Fendra.Di Kediaman Chaniago.Saat Charine pulang ke rumah, tampak Mario sedang duduk di ruang tamu. Dia spontan merasa gugup hingga air keringat membasahi kemejanya.Charine dengan terpaksa menyapanya, “Paman, kamu lagi di rumah, ya.”Mario sedang minum kopi. Dia memang tidak puas dengan menantunya ini, tetapi dia telah mengandung keturunan dari Keluarga Chaniago. Jadi, dia pun tetap menjaga sikapnya. “Kamu lagi hamil, jangan sering keluar. Besok suruh Hardy bawa kamu untuk melakukan pemeriksaan kandungan.”Menyadari Mario tidak menanyakan masalah cincin, sepertinya dia masih tidak mengetahuinya.Charine menghela napasnya, lalu mengangguk dengan tersenyum. “Oke, terima kasih, Paman Mario. Kalau begitu, aku kembali ke kamar dulu.”Charine langsung naik ke lantai atas.Mario menunduk. Ekspresinya seketika menjadi muram. Dia kepikiran masa kehamilan Bianca waktu itu, dia selalu pergi melakukan pemeriksaan kandungan sendiri ….Saat Charine naik

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-16
  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 896

    Fendra menyerahkan bayi kecil kepada Claire.Claire menggendong si kecil dengan lembut. Saat menyentuh si kecil, hati Claire langsung menjadi luluh. Dia menepuk-nepuk punggung Fendra dengan perlahan, lalu menghiburnya. Tak lama kemudian, si kecil tidak menangis lagi, malah tersenyum padanya.Ketika melihat gambaran ini, Fendra pun tersenyum. “Ternyata anak cuma bisa patuh ketika dijaga kalian.”Claire memasukkan dot ke dalam mulutnya, lalu membalikkan kepalanya dan berkata, “Paman Fendra, kamu masih belum menjawab pertanyaanku. Anak ini ….”“Dia bukan anakku. Ceritanya panjang.” Fendra menghela napas. Dia berjalan duduk di sofa, lalu berkata, “Satu bulan lalu, aku memungut anak ini di tengah hujan ….”Claire terbengong. “Pungut?”Fendra mengangguk. Dia mulai mengatakan masalah hujan pada satu bulan lalu. Dia sedang pergi ke supermarket untuk belanja. Sewaktu di perjalanan, dia menemukan sebuah kardus rongsokan di depan sana. Awalnya Fendra tidak ingin meladeninya. Hanya saja, terdengar

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-17
  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 897

    “Entah apa yang dipikirkan orang tua dari anak ini. Padahal anak ini imut sekali, mereka malah mencampakkannya.” Claire dapat merasakan Bianca sangat menyukai anak-anak.Claire kepikiran dengan anaknya pada tiga tahun silam. Seandainya anak di dalam kandungannya tidak gugur akibat kecelakaan itu, mungkin anak itu sudah berusia dua tahunan.Fendra meletakkan barang kebutuhan bayi, lalu berjalan ke dalam dapur. “Belum makan siang, ‘kan? Aku pergi masak dulu.”Claire dan Bianca bermain dengan Emiko. Beberapa saat kemudian, Emiko pun lapar. Bianca pergi membuatkan susu untuk si kecil sebab tidak ada ASI yang bisa diberikan kepadanya.Melihat si kecil minum dengan lahapnya, Claire pun ikut tersenyum.“Apa kamu tahu gimana kondisi Hardy pada belakangan waktu ini?” Tetiba Bianca bertanya. Claire pun tertegun, lalu membalas, “Nggak jelas, hanya saja … dengar-dengar Hardy akan segera menikah.”Bianca pun terkejut, lalu tersenyum. “Benarkah?”Claire juga tidak tahu bagaimana mengatakannya. Seand

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-17

Bab terbaru

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2565

    Dacia menyadari maksud dari ucapan polisi itu. Dia pun melihat ke sisi Diago. “Aku bisa menjamin bahwa masalah ini nggak ada hubungannya dengan Pangeran.”Kening si pria berkerut. Dia tidak berbicara.Diago memperkenalkan si pria dengan tersenyum. “Pak Arthur, dia muridku. Kebetulan dia juga ingin menyelidiki kasus ini.”Polisi yang bernama Arthur mengerutkan keningnya. Dia merasa bingung. “Apa hubungan dia dengan korban?”“Bukan, dia berhubungan dengan Pangeran. Dia adalah putrinya Lidya Ozara.”Arthur mengangguk. “Ternyata seperti itu.”Dacia melihat ke sisi Arthur, lalu bertanya, “Apa aku boleh tanya satu pertanyaan? Kenapa kamu merasa masalah ini ada hubungannya dengan Pangeran? Apa karena saat korban meninggal, anggota Pangeran kebetulan ada di tempat?”Arthur terdiam beberapa detik. “Memang tidak bisa membuktikan ada kaitan langsung dengan Yang Mulia, tapi Yang Mulia adalah orang pertama yang mencurigai bahwa Brayden meracuni makanan. Kematian Brayden jelas adalah tindakan pembun

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2564

    “Aku mengerti perasaan kamu ingin membantunya.” Diago mengenakan kacamatanya, lalu membereskan dokumen di atas meja. “Hanya saja, kalau kamu terlibat dalam masalah ini, nantinya malah akan mendatangkan kerepotan untukmu.”Dacia mengangguk. “Aku mengerti. Seorang tahanan diracuni di dalam tahanan. Pasti ada orang kuat di belakangnya. Tapi kekuatan orang itu akan mendatangkan ancaman bagi keluarga kerajaan.”Pengawasan di penjara sangat ketat. Jika ingin berbuat hingga tahap seperti ini, meski ada mata-mata di dalam, orang biasa juga tidak sanggup untuk melakukannya.Lagi pula, jika masalah pembunuhan di dalam penjara diselidiki, pasti akan mendatangkan kerepotan yang sangat besar. Hanya saja, berhubung orang itu berani melakukannya, dia pasti punya cara untuk menyingkirkan kerepotan.Sepasang tangan Diago saling bertautan. Dia pun bertanya, “Apa kamu sudah memutuskannya?”Dacia membalas dengan serius, “Sudah. Meskipun aku nggak bisa menduga siapa orang di belakang masalah ini, setidakn

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2563

    “Aku juga berharap seperti itu.” Jules meletakkan cangkir teh, lalu berdiri. Dia mengancingi lengan pakaiannya dengan perlahan, lalu meninggalkan tempat.Reyhan menatap bayangan punggung Jules yang semakin menjauh dengan mengepal erat tangannya.Pengurus rumah menghela napas lega, hanya saja dia masih saja merasa trauma. “Tuan, apa yang harus kita lakukan kali ini ….”Reyhan berhenti di samping tubuh pengurus rumah, lalu memperingatinya, “Ini masalahmu. Pikirkan cara untuk selesaikan masalah ini. Kalau kamu tidak berhasil menyelesaikannya, aku akan habisi kamu.”Raut wajah pengurus rumah kelihatan panik. Dia tidak berani bersuara.Derrick yang sedang berdiri di depan pintu melihat Jules berjalan keluar Kediaman Keluarga Taylor. Dia membukakan pintu mobil belakang mempersilakan Jules ke dalam. Setelah mereka berdua memasuki mobil, Derrick langsung mengendarai mobil meninggalkan tempat.Di tengah jalan, Derrick melihat ke kaca spion luar jendela. “Tuan Muda, kunjunganmu kali ini pasti ak

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2562

    Di Kediaman Keluarga Taylor.Sissae membuang makanan yang diantar pelayan. “Keluar! Keluar kalian semua!”Reyhan dan Risella sedang berdiri di depan pintu kamar. Ketika melihat makanan berantakan di atas lantai, Reyhan mengerutkan keningnya. Dia menyuruh pelayan untuk meninggalkan ruangan.Risella berjalan ke dalam kamar, lalu duduk di samping ranjang. Dia menatap wajah putrinya yang masih membengkak itu. “Sissae, kamu tenangkan dirimu dulu.”“Bagaimana aku bisa tenang? Wanita murahan itu suruh anggotanya untuk pukul aku. Dia bahkan berani suruh pengawal murahannya untuk turun tangan sama aku!”Sissae tidak pernah merasa dihina seperti ini. Wajar jika dia merasa sangat murka.Reyhan berjalan ke dalam kamar. Raut wajahnya kelihatan muram. “Aku rasa kamu masih belum belajar dari pengalaman sebelumnya. Sissae, kalau kamu berani bersikap semena-mena lagi, aku akan usir kamu dari rumah!”Mata Sissae langsung memerah. Padahal dia telah dipukul, Reyhan bukannya menghiburnya, melainkan malah m

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2561

    Tatapan Jules menjadi serius. “Sepertinya pelajaran yang kuberikan terlalu ringan. Dia masih saja berani berulah.”Seandainya bukan karena Jules mengutus pengawal untuk mengikuti Jessie, sepertinya Sissae pasti akan turun tangan terhadap Jessie.“Nona Sissae bisa bersikap arogan juga karena mengandalkan ayahnya. Semua itu juga karena Keluarga Taylor.” Filbert paham bagaimanapun ada banyak anak yang bersikap semena-mena karena mengandalkan kekuatan keluarganya.Jules memutar pena di tangannya. Pada saat ini, Jules menerima pesan singkat dari Derrick.Di sisi lain, Derrick melakukan pengejaran ke sisi dua pengawal berpakaian hitam. Hanya saja, mereka menghilang di dalam kerumunan.Derrick berdecak sembari menggertakkan giginya. Dia segera kembali ke lokasi untuk memeriksa Brayden yang tertembak. Peluru menembus di bagian dadanya. Dia melebarkan matanya yang kosong itu. Brayden juga sudah kehabisan napasnya.Derrick segera lapor polisi.Derrick mengikuti polisi untuk memberi pernyataan di

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2560

    Pengawal berjalan mendekati Jessie.Miya pun menjerit, “Tolong!”Pengawal dari Vila Laguna kedengaran suara Miya. Mereka menyadari sepertinya telah terjadi sesuatu, mereka pun berlari dengan buru-buru. Pengawal yang dibawa mereka lebih banyak daripada pengawal Sissae.Miya menunjuk ke sisi Sissae. “Wanita itu mau menggebuki Bos. Apa yang harus kita lakukan?”Sissae tidak menyangka mereka akan membawa pengawal sebanyak ini. Dia menggertakkan giginya. Masih terdengar rasa arogan di dalam ucapannya. “Memangnya kenapa kalau aku suruh anggotaku untuk memukul kalian? Memangnya anggotamu berani untuk menyentuhku? Aku itu putri dari Keluarga Taylor. Kalau kalian menyinggungku, aku akan membuat kalian tidak betah untuk tinggal di Negara Hyugana lagi.”Jessie tertawa sembari melihat ke sisi pengawal. “Turun tangan.”Sepertinya pengawal tidak merasa Sissae sulit untuk dihadapi. Mereka benar-benar ingin turun tangan terhadap anggotanya. Pengawal yang direkrut Jules cukup profesional. Dengan gampan

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2559

    Hanya saja, Jessie yakin Jules bisa menyelesaikannya dengan baik.Setelah berjalan ke dalam ruang pemeriksaan kandungan, Jessie menoleh untuk berkata kepada Miya, “Kamu tunggu di luar saja.”Miya mengangguk, lalu melihatnya memasuki ruangan.Miya sedang berjalan mondar-mandir di koridor. Sekitar 15 menit kemudian, dia melihat Jessie berjalan keluar ruangan. Miya segera mendekatinya. “Bagaimana?”Jessie menyerahkan hasil USG kepadanya. Miya melihatnya dan merasa kaget. “Astaga! Anak kembar?”Jessie mengisyaratkan Miya untuk diam. “Kamu bantu aku rahasiakan masalah ini dulu, ya. Jangan sampai semua orang tahu masalah anakku masih ada di dalam kandunganku.”Sebelumnya, Jules mengabarkan ke publik bahwa Wika dan Sissae mencelakai Jessie hingga keguguran. Tentu saja Jules melakukannya karena pemikirannya sendiri. Semua dilakukan juga demi anak di dalam kandungan. Jadi, tentu saja Jessie mesti bekerja sama untuk bersandiwara.Miya menutup mulutnya sembari mengangguk. “Aku mengerti.”Baru sa

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2558

    Awalnya, Reyhan berpikir bahwa dengan kematian Wrenka, semua hal yang pernah dilakukan atas perintah putrinya akan lenyap tanpa bukti. Sementara, saat Jules memblokir berita tersebut, orang-orang yang mereka atur sudah lebih dulu meninggalkan penjara. Namun, jika masalah ini dipublikasikan dan menarik perhatian internal penjara, mereka pasti akan melakukan penyelidikan, situasi akan jauh lebih merepotkan. Pengurus rumah terbengong. Keringat dingin mulai membasahi punggungnya. “Jadi, apa yang harus kita lakukan sekarang?”Reyhan duduk dengan raut muram. “Terpaksa dilenyapkan.”Kaki pengurus rumah terasa lemas. Dia sungguh bingung harus berbuat apa. “Tuan, tapi dia itu ….”Reyhan tidak memberi pengurus rumah kesempatan untuk berbicara. “Kalau dia mati, kamu pun mesti mati. Apa kamu mengerti?”Saat ini, pengurus rumah merasa lehernya bagai dicekik saja. Dia tidak bersuara sama sekali.Langit di luar sana sudah semakin menggelap. Lampu di dalam ruang baca Vila Laguna masih menyala. Derric

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2557

    Wartawan mulai membubarkan diri. Filbert mengikuti langkah Jules berjalan ke dalam aula. “Kak Jules, sebenarnya apa yang terjadi? Apa Wika sudah mati?”Filbert tidak mengetahui masalah ini.Jules berhenti di depan lift, lalu mengiakan. “Dia sudah mati.”Akhirnya Filbert paham. “Jadi, ada orang yang sengaja menyuruh wartawan itu kemari untuk mencelakaimu? Siapa yang tidak punya otak. Bukannya dia sudah memicu rasa curiga?”Jules telah memblokir informasi ini. Lagi pula, hanya orang-orang di penjara dan pusat laboratorium forensik yang mengetahui masalah ini. Begitu informasi terbongkar, itu berarti ada “masalah” dengan internal dua pihak itu?Jules menatap Filbert sembari menepuk-nepuk pundaknya. “Kamu memang pintar.”“Sudah lama aku bersamamu. Apa mungkin aku tidak pintar?” Filbert tersenyum cengengesan.Jules mengangguk. “Tidak ada yang memicu rasa curiga. Semua ini skenarioku.”Kali ini, Filbert tidak tersenyum lagi. Dia mengikuti langkah Jules untuk memasuki lift. “Kamu tidak bercan

DMCA.com Protection Status