Share

Bab 889

Candice melihat Claire dengan menarik napas dalam-dalam. Dia menahan rasa sakit di hati, lalu mengangguk. “Oke.”

Candice yakin. Seandainya mereka berdua bisa berciuman malam ini, semua itu pasti inisiatif Kak Cahya!

Entah karena pemandangan malam ini terlalu indah atau alkohol telah memabukkan mereka, kedua bibir semakin mendekat. Tetiba Cahya bagai dibangunkan oleh akal sehatnya. Dia pun berhenti.

Saat Cahya hendak mundur, Cherry menarik dasinya, lalu menempelkan bibirnya di atas bibir si lelaki.

Cahya menatapnya. Belum sempat Cahya merespons, Cherry pun menunjukkan senyuman gembira. “Tuan Cahya yang menggodaku duluan. Aku tidak bisa menahan diri, makanya aku menciummu. Mohon maafkan aku, Tuan Cahya.”

Cherry tersenyum, lalu membalikkan tubuhnya dan melarikan diri.

Candice pun terbengong di tempat. Ternyata bukan Cahya yang mengambil inisiatif, Kak Cahya-nya malah dipermainkan oleh Cherry.

Semuanya sungguh tidak masuk akal!

Claire menepuk-nepuk pundaknya. “Aku sudah lama mengenal Cherr
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Just Rara
hahaha si claire pura2 lugu ni
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status