Ki Lurah menatap tajam Samantha. Lelaki tua itu tidak suka jika gadis berambut pirang di hadapannya mengungkit hal tentang makam di belakang kandang kuda. Asih tertunduk ketika menyaksikan Ki Lurah marah kepada Samantha. "Asih, sudah aku katakan, kau jangan buka mulut perihal makam itu. Anggap saja kau tidak tahu apa-apa.""Maaf, Ki. Saya hanya ...," Asih digandeng oleh Bi Irah yang sama-sama takut. Ketika Asih melakukan pembelaan, ternyata Samantha unjuk bicara, "tidak usah memarahi Asih. Aku yang memintanya untuk bercerita."Ki Lurah pun memperingatkan si tahanan rumah, "ingat, aku memperlakukan dirimu dengan baik. Jadi, kau juga harus bersikap baik.""Aku tidak melakukan hal-hal aneh ....""Kau melanggar peraturan. Sudah aku katakan untuk tidak membicarakan perihal makam di belakang kandang kuda. Namun, kau malah melanggarnya." Ki Lurah mendekati Samantha. "Ingat, di sini, kau hanya tahanan. Kau tidak bisa berlaku seenaknya."Samantha menatap tajam balik Ki Lurah. "Sebenarnya, a
Read more