Share

88. Berlindung

Kapten George tiba di depan rumah seseorang. Tentu saja kedatangan dia berserta anak buahnya tidak disambut dengan ramah.

"Ada apa gerangan Tuan berkunjung selarut ini?" seorang prajurit jaga menghadang kuda sembari bertanya.

"Oh, maaf jika saya mengganggu waktu istirahat Tuan Oliver, namun ini perkara darurat."

"Darurat bagaimana? Perkara apa?"

George tidak suka jika seorang prajurit rendahan bertanya hal penting seperti saat itu. "Saya hanya akan menyampaikannya kepada Tuan Oliver."

"Tuan Oliver sudah berpesan agar saya menyampaikan sebuah berita apa pun nanti setelah beliau bangun. Kini, Tuan Oliver tengah tertidur. Saya mohon pengertiannya, Tuan Kapten."

Kapten George pun turun dari pelana. Suara sepatu lars yang dikenakannya terdengar beradu dengan hamparan batu kerikil di pekarangan meskipun sulit untuk diamati karena pencahayaan tidak menyentuh. Lelaki itu membusungkan dada.

Si prajurit jaga nampaknya tahu jika tamu di tengah malam itu tidak bisa diberi pengertian. Temannya
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status