Share

92. Jemput

Samantha senang karena jemputan yang ditunggu-tunggu telah tiba. Matanya berbinar seperti seorang anak kecil yang memperoleh hadiah ketika hari ulang tahun. Dia melompat-lompat sehingga James pun sedikit gusar dengan tingkahnya.

"Hei, jangan senang terlebih dahulu."

"Hah, kau tidak yakin jika mereka ...?"

"Berdoa saja jika mereka mau memberi kita tumpangan dengan ongkos murah."

Samantha cemberut ketika mendengar James tidak yakin jika sebuah kapal yang hendak berlabuh memang bersedia untuk memberinya tumpangan. Lambaian tangan dari salah seorang anak buah kapal yang ada di geladak dibalas oleh James. Gadis itu hanya mengikuti saja apa yang dilakukan oleh pemuda di sisinya.

"Tunggu kami di sana!" seseorang berteriak dari atas geladak sambil menurunkan jangkar.

Tidak lama kemudian, sebuah sekoci diturunkan ke permukaan air. Dua lelaki berpakaian ala warga Batavia tampak mendayung serta mendekati pulau. Hal yang membedakan orang itu dengan kebanyakan orang Melayu adalah ikat kepalanya
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status