Share

99. Ruang

Samantha saling tatap dengan Iskandar. Tangan kanan pemuda itu bermaksud membuka pintu yang sejajar dengan lantai tersebut. Namun, Samantha memegang tangan Iskandar sambil menggelengkan kepala. Si Pemuda Melayu mengerti akan maksud dari orang di hadapannya.

Lain halnya dengan orang yang baru saja tiba. Pemandangan yang tersaji di depan matanya, mungkin tidak sesuai dengan apa yang semula dibayangkannya.

"Mana dia? Mana si George?" ternyata James sudah berdiri di bawah kusen pintu kabin. Dia menenteng senapan serta tampak bernafsu.

"Ssttt!" Samantha meminta James untuk tidak bicara.

"Ke mana?" demikian maksud isyarat yang disampaikan James jika diterjemahkan. Dia mengangkat dagu sambil membelalakkan mata.

Iskandar memberi isyarat dengan memelototi lantai tepat dimana lentera diletakkan. James agak mengerti.

Mereka bertiga pun berkumpul tepat di depan "pintu" yang menghubungkan kabin dengan sebuah ruangan atau sesuatu. Hal yang belum diketahui.

Samantha berpikir jika George "merenc
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status