Share

94. Ar-Rihlah

Samantha hanya terdiam. Dia tidak ingin banyak bicara. Memang tidak boleh banyak bicara. Di luar, tengah ada percakapan antara Sayyid dan George. Telinganya menangkap cukup jelas apa yang dibicarakan oleh mereka. Suara keras dari sang kapten seakan sengaja untuk memberi tahu orang-orang dalam lambung kapal apa yang tengah dibicarakan.

Bau apek dalam ruangan itu mengingatkan Samantha pada peristiwa penyekapan dirinya dalam kapal Liberty. Berhari-hari berlayar, berhari-hari pula dia tidak disinari cahaya matahari. Jika ditahan dalam kegelapan, Samantha cukup sanggup melakukannya. Namun, apabila diharuskan untuk berada dalam suasana penuh ketegangan, dia tidak yakin akan senantiasa sanggup. Walaupun, keadaan demikian tidaklah asing baginya.

"Dengar, dia mau menggeledah kapal ini." Samantha berbisik kepada James. "Kita harus bagaimana?"

James tidak serta menjawab. Dia tampak berpikir keras.

"Nona, sebaiknya Nona tetap bersembunyi di sini. Biarkan saya menghadang mereka andaikan ada yan
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status