Share

95. Muatan

Sayyid berusaha untuk tetap bersikap tenang ketika puluhan serdadu melintas kemudian menapaki geladak kapal Ar-Rihlah. Suara sepatu berderap di atas lantai kayu memperjelas jika mereka ingin sekali melumpuhkan awak kapal dagang tersebut.

"Tuan Kapten, kita bisa membicarakan perkara ini dengan pikiran yang dingin."

"Heiss, diam!" George nyaris saja memukul kepala Sayyid dengan pegangan pistol. "Aku curiga, sejak kemarin, jika kapal ini memang membawa gadis itu."

"Gadis yang mana? Tuan ...."

"Samantha, Samantha, dia pasti ada di sini."

Dalam pikiran Sayyid, tidak ada rencana apa pun untuk melawan sepasukan serdadu Inggris itu. Dia hanya berpikir bagaimana caranya agar bisa lolos dari pemeriksaan. Setelah itu, melanjutkan perjalanan hingga sampai di Pelabuhan Singapura.

Kali ini, keadaan tidak semulus rencana. George sepertinya mencium gelagat mencurigakan dari kapal berbahan kayu tersebut. Sayyid hanya terpikir untuk pasrah saja serta tidak berbuat hal-hal yang mengundang pertentangan
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status