Militer Mengangkat Surgaku

Militer Mengangkat Surgaku

last updateLast Updated : 2021-11-01
By:  Cule VieOngoing
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel16goodnovel
10
2 ratings. 2 reviews
50Chapters
4.3Kviews
Read
Add to library

Share:  

Report
Overview
Catalog
SCAN CODE TO READ ON APP

Synopsis

Albi menggugat dirinya sendiri tentang identitasnya ia merasa tak adil jika di Akte kelahiran atau dokumen lainnya.dapatkah ia mengembalikan identitasnya.

View More

Chapter 1

1. Di ambil paksa

Jika keluarga adalah pelindung maka berbeda yang menimpa Ningsih.

Ia di pisahkan denga anaknya sesaat setelah melahirkan Fitri adik perempuannya.

Hari adala kakak pertama Ningsih yang mengambil paksa Albi atas desakan sang ibu.

Seluruh idenitas Albi di rubahnya di mana nama ayah kandung di rubah di semua dokumen penting lainnya.

Bagaimana hari - hari ke depannya nanti saat ia akan menghadap penghulu.

Saat Ningsih berhasil kembali mengambil Albi.ia di tuduh sebagai penculik.

Tak ada kata pembelaan yang keluar dari mulutnya karena identitas sang anak telah di rubah total.

Sang ibu kandung lah yang menjadi penyebab dari semua ini.

Harta menjadi motif utamanya.

Hari terbilang sukses dengan kariernya kini yang menjadi kepercayaan boss pemilik perusahaan tempatnya bekerja.

Sang ibu tak menginginkan keluarga Tia yang menjadi pengendali keuangan Hari anaknya.

" Aaaarrrggghhh" teriak Albi.

Ia merasa di dzalimi oleh seluruh keluarga ibu kandungnya sesaat setelah mendengar penuturan Pak Kimin yang sedang bercerita pada Ibu Rukayah sang isteri.

Ia pun merasa menyesali perbuatannya karena telah mendzalimi Ningsih ibu kandungnya.

Keluarga besar dari sang ibu semuanya telah membohongi dirinya.

Ia mengetahui seluruh rahasia tentangnya dari Pak Kimin orang yang sudah bekerja lama di rumah Hari majikannya.

Pak Kimin dengan tak sengaja menceritakan pada isterinya yang bernama Rukayah dan Albi tak sengaja menguping pembicaraan pasangan suami isteri tersebut saat hendak ingin mengambil kopi.

"Berisik ... " Ucap Zahra karena merasa terganggu dengan suara teriakkan Albi.

"Apa hak mu untuk melarangku !"jawab Albi dengan Emosi yang masih belum stabil.

" Aku tak punya hak apa pun di sini ! Ini juga tempat umum ! Apa aku harus meminta izin pada yang punya lahan ini atau membeli tiket dulu " jawab Zahra karena merasa tersudutkan.

" Apa dengan berteriak ! Lalu,semua masalahmu menjadi selesai !" Tambah zahra.

" Jika masalah bisa di selesaikan dengan berteriak maka di dunia ini tak perlu ada pengadilan  atau pun sidang yang malah menyita waktu banyak orang !" Tambahnya lagi.

Kali ini Albi menjadi kalah telak tak ada satu kata pun yang keluar dan terucap dari mulutnya.

" Kau benar " kali ini nada bicara Albi mulai menurun.

" Minumlah " Zahra menyodorkan botol minumannya.

Albi tak langsung mengambil botol yang di sodorkan Zahra.

" Tenang...gak ada racunnya dan buang pikiran kotormu itu !"Zahra seolah tahu apa yang ada dalam pikiran Albi.

"Ok...aku buktikan " Zahra membuka tutup botolnya dan mulai meminumnya.

" Nih ..." Kemudian Zahra menyodorkannya kembali.

Albi meminum semua air di dalam botol tersebut.

"Haus...boss ..." Ledek Zahra.

" Maaf...aku menghabiskannya " lirih Albi.

" Sudahlah...tenangkan dulu jalan pikiranmu itu !"Zahra memberi saran.

" Beri tahu aku ! Apa masalahmu ?" Zahra ingin tahu alasannya.

" Identitas ku semuanya di ganti !" Jawab Albi .

" Semuanya dokumen berharga penting lainnya ! Termasuk Akte kelahiran dan Ijazah sekolah ! Semuanya ! Nama yang seharusnya tertera adalah nama ayah dan ibu kandungku ! Aku sudah di bohongi semua orang termasuk keluarga ibu kandungku !"Albi berkata dengan nada agak marah dan di sela matanya keluar cairan bening sebuah tetesan yang mengguratkan kesedihan.

"Lalu,sekarang apa rencanamu !" Tanya Zahra.

" Kabur...aku ingin berhenti kuliah !" Jawab Albi enteng.

"Dan mengembalikan semua identitas aslinya sesuai dengan  fakta yang ada !"Albi berbicara sambil menerawang yang di alaminya kini.

" Kalau kabur ? Mau kabur kemana ?" Tanya Zahra penasaran.

" Belum tahu !" Jawab Albi.

" Semudah itu berbicara ? Apa yang ada dalam otak dan di ucapkan mulut ternyata gak sejalan !"Zahra tak mengerti dengan jalan pintas Albi.

" Terus kalau misalkan kabur nih,apa yang akan kamu lakukan ? Kerja misalnya !" Zahra memberikan gambaran ke depannya seperti apa.

" Belum tahu !" Jawab Albi kembali.

" Kalau mau kabur ! Sekalian tuh semua fasilitas yang di beri ayah angkatmu tinggalkan semuanya dan Jangan pernah sesekali menggunanya ! Biar mereka tahu kamu bukan orang lemah !" Zahra memberi arahan yang ia sendiri juga sama bingungnya.

" Kau benar ..." Albi menundukkan pandangannya.

" Ayo...kita turun dari sini " ajak Zahra.

 " Kenapa ! Masih mau barengan terus ngerumpi bareng penunggu pohon di sampingmu ! Sebentar lagi mau masuk Maghrib !" Zahra mengingatkan.

Kata - kata yang di ucapkan Zahra langsung membuat nyali Albi ciut.

Mereka pun turun dari perkebunan teh sesekali mereka mengobrol.

" Siap...hidup tanpa fasilitas yang kamu miliki sekarang ?"Zahra mempertanyakan kembali aksi nekad kabur Albi.

" Siap gak siap ya harus siap !" Jawab Albi dengan suara yang lantang.

" Sudah kepikiran belum ? Habis dari sini mau kemana tujuan kamu ?" 

" Belum..."jawab Albi yang berjalan di belakang Zahra.

Mereka pun sampai di depan warung di mana motor mereka terparkir.

" Makan dulu deh...laper..." Zahra langsung duduk di warung tersebut.

" Ayo..." Ajak Zahra.

" Aku gak bawa uang ! kartu ATM dan uang tunai semuanya aku tinggalkan "jawab Albi jujur 

" Tenang...aku gak minta di traktir ! Ayo duduk ! Pesan sesukamu " Zahra menawari Albi.

"Eits...tapi ingat nanti bayar pas dapet duit dari keringat sendiri "Zahra menekankan kata - katanya.

" Hmmm..." Jawab Albi setengah lemas dan di ikuti dengan suara dari dalam perutnya yang berdemo meminta asupan nutrisi.

Pesanan pun datang dan mereka pun menyantap hidangan di tempat dengan cuaca yang dingin.

Sambil menyantap hidangan masing - masing mereka pun masih terlibat obrolan.

" Sudah terpikir belum mau kerja atau kembali ke habitat asal !" Tanya Zahra.

"Entahlah ... " Jawaban Albi yang masih bingung.

Jari jemari Zahra mengetik pesan.

" Nah...ada solusinya " nada bicara Zahra cukup membuat hati Albi sedikit lega.

" Kalau pakai syarat ijazah , KTP atau dokumen lainnya saya gak setuju !" Albi berkata karena itu akan berkaitan dengan dokumen.

" Denger dulu kalau ngomong ! Jangan ambil kesimpulan dulu !" Zahra menimpali omongan Albi yang merasa frustasi.

" Lalu , apa ?"  Tanya Albi bingung.

"Udah turuti aja dulu ! Yang penting judulnya kabur dari rumah jadi ! Udah,gitu aja dulu !" Zahra mencoba mengerti dengan masalah Albi.

"Tinggalkan semua fasilitas lalu ambil barang yang perlu saja dan ingat dokumen tetap kamu bawa ! Takut - takut kalau suatu saat nanti di butuhkan ! Mengerti sekarang !" Zahra mencoba mengarahkan Albi.

" Hmmm...kamu benar "

" Berapa semuanya teh ?"Zahra bertanya pada pemilik warung.

" Lima puluh ribu rupiah " jawab yang empunya warung.

" Sekarang kita jalan " Zahra menghidupkan motor maticnya.

Zahra kemudian mengikuti arah rumah orang tua angkat Albi.

" Ayo,sana masuk tinggalkan juga motor sekalian ! Nanti kita boncengan!" Zahra menunggu di gerbang sambil mesin motor masih tetap di hidupkan.

Albi mulai memasukkan pakaian seperlunya dan juga beberapa dokumen-dokumen penting untuk di bawanya dan ia juga meninggalkan kunci motornya.

Expand
Next Chapter
Download

Latest chapter

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Comments

user avatar
culevie23
kisah yg menarik di mana anak yg di adopsi selalu di rubah identitas orang tuanya padahal tertera jelas bahwa di dokumen manapun nama orang tua asli di perlukan .semoga tidak ada lagi pemalsuan dokumen bago anak 2 yg di adopsi
2023-11-27 07:03:44
2
user avatar
Mas Bay Raf
nice story.. have a problem and sollution but its a prestige man
2022-01-05 08:04:16
4
50 Chapters
1. Di ambil paksa
Jika keluarga adalah pelindung maka berbeda yang menimpa Ningsih.Ia di pisahkan denga anaknya sesaat setelah melahirkan Fitri adik perempuannya.Hari adala kakak pertama Ningsih yang mengambil paksa Albi atas desakan sang ibu. Seluruh idenitas Albi di rubahnya di mana nama ayah kandung di rubah di semua dokumen penting lainnya. Bagaimana hari - hari ke depannya nanti saat ia akan menghadap penghulu. Saat Ningsih berhasil kembali mengambil Albi.ia di tuduh sebagai penculik. Tak ada kata pembelaan yang keluar dari mulutnya karena identitas sang anak telah di rubah total. Sang ibu kandung lah yang menjadi penyebab dari semua ini. Harta menjadi motif utamanya. Hari terbilang sukses dengan kariernya kini yang menjadi kepercayaan boss pemilik perusahaan tempatnya bekerja. Sang ibu tak menginginkan keluarga Ti
last updateLast Updated : 2021-08-30
Read more
2.Kabur
" Aden...sudah pulang " sapaan Pak Kimin pada tuan mudanya. " Tadi ibu dan bapak pesan kalau Aden pulang katanya suruh telepon " tambah Pak Kimin dengan nada sopan. " Hmmm..." Jawab Albi. "Aden...mau kemana ?" Tanya Pak Kimin. " Bawaannya banyak bener !" Pak Kimin merasa ada yang aneh melihat majikannya memasukkan baju ke dalam ransel besar . " Mau camping " jawab Albi asal . " Mau saya bantu ?"Pak Kimin menawarkan diri. " Gak usah !" jawab Albi dengan nada ketus. Setelah memasukkan semua keperluan untuk di bawanya kini Albi segera bergegas meninggalkan rumah dan menemui Zahra yang sudah siap menunggunya di depan gerbang . " Let's go " Zahra kemudian menjalankan motornya. " Siap " jawab Albi sambil mengunci helmnya. " Kita mau kemana ?'' tanya Albi.
last updateLast Updated : 2021-08-30
Read more
3.Jungkir balik
" Minggu ini aku mau bayar hutang !" Tulis pesan Albi pada Zahra. " Hutang yang mana ?" Balasan pesan dari Zahra. " Yang waktu makan pas turun dari kebun teh " Albi kembali mengirimkan pesannya. " Yang itu...aku gak pernah menganggap itu hutang ! Udah santai aja !mending kumpulin tuh duit buat bayar kos " balasan pesan Zahra. " Thank's ya " pesan untuk Zahra. " Buat ?" Zahra mempertanyakan maksud pesan Albi. " Buat semuanya karena sudah bantuin aku !" Albi menjawab maksud dari pesannya. " Ya,sama - sama !"  " Minggu ada acara gak ? Aku mau traktir kamu !" Pesan untuk Zahra. " Ada acara keluarga ! Pamanku dari Sulawesi mau datang dan kita keluarga besar sudah lama gak ketemu " tulisan pesan Zahra. " Oh...ok ! Lain waktu saja !" Balasan Albi untuk Zahra kemudian menutup pon
last updateLast Updated : 2021-08-31
Read more
4.mengorek informasi 1
" nah ,ini nih cewek yang kemarin saya ajak ngobrol ?" Albi berjongkok degan Ridwan.   " Kirain..." kini wajah muram Ridwan terlihat.   " Gak usah di tekuk tuh muka ! Masih sama tetep jelek ! " Ledek Albi dengan polos.   " Nah,bener gini bi,pagi- pagi biasakan datang kesini !" Albi seolah terus menagih rasa gorengan yang di buat Bi Ijah.   " Iya den..." Jawab Bi Ijah dengan senang.   Mereka pun memakan gorengan sebagai menu sarapan mereka di pagi hari..   Kini Albi sudah terbiasa dengan hidup nya sekarang dan sudah meninggalkan kebiasaan lamanya mewah tapi menipu dirinya sendiri.   Setelah menyelesaikan sarapan paginya mereka pun kembali bekerja mengambil peralatan pertukangan .    Albi kembali lagi pada Bi Ijah dan bertanya menanyakan alamat rumah Bi Ijah .   " Bi...sekarang bibi tinggal dim
last updateLast Updated : 2021-08-31
Read more
5.Mengorek informasi 2
Albi pun masih terus berjalan mengikuti arahan warga yang tadi di temuinya.   Hingga ia menemukan rumah yang di tujunya.   "Rumahnya bagus ! Tapi,kenapa Bi Ijah masih berjualan keliling ya ! Mungkin ia punya alasan sendiri" Albi berbicara dalam hati karena merasa heran.   Dilihatnya Bi Ijah sedang mengawasi beberapa cucu-cucunya di sekitaran teras rumahnya.   " Assalammu'alaikum " sapa Albi dengan ramah .   "Wa'alaikum salam " jawab Bi Ijah dengan ramah.   "Eh...nak Albi ayo,sini masuk !"Bi Ijah dengan ramah mempersilahkan tamunya masuk.   "Ganggu gak bi" tanya Albi pelan takut kalau kedatangannya mengganggu yang punya rumah.   "Nggak ganggu ! Bibi senang nak Albi mau  berkunjung kesini !" Jawab kembali Bi Ijah dengan ramah.   "Sana...main sama yang lain dulu !" Bi ijah menyuruh cucu-cucunya
last updateLast Updated : 2021-09-01
Read more
6. Mengorek Informasi 3
" jadilah pemberontak yang baik ! Pemberontak yang tak merugikan banyak pihak ! Ingat meski  kamu di lahirkan oleh orang tuamu tapi Hari dan Tia juga punya jasa yang besar dalam membesarkan dan nerawatmu ! Teruslah berjuang untuk mendapatkan hak mu mengembalikan data orang tuamu !namun perlu di ingat jangan sampai ada yang terluka ! Tugasmu berat  nak !"   " Aku tahu Bi," jawab Albi.   " Bagaimana cara aku terpisah dari keluarga kandungku sendiri Bi ! Ceritakanlah yang sebenarnya bi ! Aku mohon ! " Pertanyaan Albi yang mengharapkan sebuah kejujuran seorang Bi Ijah.   " Caranya yang salah karena sang nenek yang terlalu ikut campur dalam keluarga Ningsih yang sudah menikah !"    " Hari tak kunjung di karuniai anak karena dia memberikan luka pada Ningsih Ibumu !"   " Hari berdosa !"    " Kenapa Bi ? "Tanya Albi kembali .  
last updateLast Updated : 2021-09-01
Read more
7.mengorek informasi 4
Zahra masih belum bisa memejamkan matanya begitu pun dengan Albi.   Akhirnya Albi lah yang memutuskan untuk berkirim pesan menyapa Zahra terlebih dahulu.   " PING " Albi mengirim pesan pada Zahra dan mengetes sudah tidur atau belum.   Ternyata Zahra belum tidur juga terdengar dari bunyi pesan WA masuk.   " PING juga " balasan dari Zahra.   " Tadi nyariin kesini ada apa ? Aku tadi keluar ada sesuatu yang penting !" Pesan dari Albi untuk Zahra.   " Tadinya mau nagih janji buat di traktir! Eh...tahunya yang janjiinya sedang keluar ! Ya,udah balik kanan lagi aja !" Jawaban pesan dari Zahra yang di baca Albi.   '' besok sore aja ! Gimana ? Itu juga kalau kamu nya gak sibuk !" Pesan dari Albi.   ''ya,udah entar aku samperin ke sana deh! Bakal ngilang lagi gak !" Tanya Zahra kembali.   " Nggak lah ! Kan
last updateLast Updated : 2021-09-03
Read more
8.Bersama
"Alhamdulillah...kenyang " Albi bersendawa. " Mau tambah lagi ?" Tanya Albi sambil menaruh mangkuknya. Mereka berdua menyantap mie ayam buatan mas Supar di pinggir jalan.Hanya sandal yang bisa di jadikan alas untuk duduk . Albi mengira Zahra enggan atau menolaknya makan di tempat seperti ini karena dari tampilannya terlihat Zahra bukanlah anak dari kalangan biasa. "Ini juga udah kenyang " jawab Zahra. " Kamu sering kesini ?" Tanya Zahra sambil menaruh mangkuknya di bawah. " Saat berstatus mahasiswa sih tiap hari kesini sampai sore terus pulang ke rumah magrib " " Walaupun tempat ini rame banyak mobil dan motor melintas tapi aku ngerasa tenang aja di sini ..." Albi belum  menyelesaikan kalimatnya namun,Zahra sudah menyelanya. " Tempat sebising ini kamu bilang tenang ! Atau jangan-jangan kamu salah minum ob
last updateLast Updated : 2021-09-18
Read more
9.Mencari tahu
Tiga hari lamanya Bi Ijah tak berjualan seperti biasanya.   "Hei...mau kemana lagi " Ridwan bertanya karena melihat Albi yang tergesa-gesa    " Nyari angin " jawab Albi sambil berlalu menutup pintu.   " Teman gak ada akhlak ... Nyari angin sendiri ! Gak di ajak lagi ! Asem deh ngobrol sendiri !" Gerutu Ridwan yang kesal karena tak pernah di ajak keluar.   Albi berjalan kaki ke tempat Bi Ijah namun sayang hatinya bergetar dan langkah kakinya terhenti saat para warga,baru saja memulai acara tahlilan.   " Siapa yang meninggal ? " Tanyanya dalam hati.   " Jangan...jangan..." Antara yakin dan ragu ia menjawab pertanyaan dirinya sendiri.   Albi pun ikut duduk bersama para warga dan ikut membacakan surat Yasin.   Setelah acara selesai barulah Albi mendengar obrolan para warga.   " Mudah-mudahan amal
last updateLast Updated : 2021-09-18
Read more
10.mengatur waktu
Albi tak pernah bisa memilih antara Bi Sari ataupun Zahra. Zahra masih dalam mode ngambeknya. " Sekali-kali dia lah yang cari saya ! " Zahra membalikkan ponsel miliknya agar tak terlihat lagi nama Albi. Keesokkan paginya Albi masih sibuk memeriksa pesan atau panggilan masuk dari Zahra.namun,tak ada satupun balasan chat atau panggilan balik dari Zahra. Kini Albi sendiri yang merasa bingung. " Gak biasanya dia seperti ini ! Apa aku salah ya !" Albi sejenak berpikir. " Ah...sudahlah " Albi menaruh kembali ponsel  ke dalam sakunya. " Ayo..." Ajak Ridwan setelah memakai sepatunya. Saran dari Zahra untuk membuat nasi sendiri kini Albi terapkan sendiri dalam hidupnya. Ia pun berbagi nasi dengan Ridwan teman sekamarnya. Awalnya Albi kesulitan menakar air untuk menanak nasi karena
last updateLast Updated : 2021-09-19
Read more
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status