Share

84. Pisau

"Samantha ... kembalikan pisau itu!" si lelaki petugas keamanan bicara dengan nada tinggi. "Tidak usah macam-macam!"

Tangan kanan gadis itu memang memegang pisau dapur yang dimaksud. Ternyata Bi Irah melaporkan kehilangan pisau tersebut kepada lelaki petugas keamanan.

"Kawan-kawan!" lelaki itu berteriak, "kemari!"

Tidaklah membutuhkan waktu lama untuk mengumpulkan tujuh orang penjaga. Samantha menyiapkan mental andaikan mereka datang. Namun, tetap saja perasaan takut itu datang juga. Bagaimana tidak, penampilan orang-orang itu pun sudah cukup membuat takut. Mereka tampak seragam, berambut panjang hingga menutup telinga serta jambang, kumis dan janggut yang tumbuh lebat.

"Mundur ...!" seraya mengacungkan pisau ke arah mereka yang mengepung.

Salah seorang diantara mereka tersenyum kecut. Tampaknya meremehkan seorang gadis seperti Samantha. Dia pun berjalan mendekat.

"Mundur!" Samantha membentak dia yang mencoba mendekat.

Sisi mata kiri gadis berambut pirang itu melihat Bi Irah dan As
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status