Tidak hanya mengambil semua gaji dari suami Arumi Saraswati, Ibu mertuanya tega memberikan sepiring singkong rebus yang sudah basi pada anak satu-satunya yang sedang kelaparan. Arumi menyakini roda kehidupan akan terus berputar. Ia bertekad membalas semua perbuatan orang-orang yang telah zalim padanya! Lantas, bagaimana Arumi membalas kezaliman keluarga suaminya?
Lihat lebih banyakJam lima sore Dani dan yang lainnya pulang namun, langkahnya terhenti saat mobil kembali datang."Sebaiknya dibongkar besok saja, sudah tidak ada orang lagi, semua karyawan sudah pulang." Ujar pria yang ia panggil bos itu."Tapi kami harus balik lagi pak, pekerjaan dan barang harus segera dikirim kembali, karena yang di sana sudah disiapkan. Apa tidak sebaiknya hubungi mereka pak, supaya kembali lagi dan mengerjakan semua ini. Tapi itungannya jadi lembur untuk mereka," ucap sang sopir, tidak mungkin dia menunggu sampai esok hari. Bahkan bisa dikatakan akan menunggu sampai siang dan itu akan menghambat semua pekerjaannya, sedangkan barang yang harus mereka kirim sudah menumpuk. "Gimana ya, kalau dihubungi percuma aja karena mereka masih berada di jalan. Bagaimana kalau kita tunggu tiga puluh menit lagi?"Belum mendapat jawaban dari sopir, terdengar ucapan salam dari arah samping mereka."Assalamualaikum, bos, apa ada masalah?" ujar Dani."Waalaikumsalam, Alhamdulillah, kamu belum pula
Setelah pembicaraan mereka berdua, Sely memutuskan untuk tinggal sementara di rumah Dani. Ibunya yang begitu baik menyayangi Sely, tidak jarang wanita mudah itu diratu kan oleh Bu Irma."Nak kamu sarapan dulu ya, hari ini jadi nyari kerjaan?" Bu Irma meletakkan nasi goreng di atas meja. Makan sederhana namun begitu nikmat, Sely yang turut serta sarapan sebab Bu Irma sedang menyuapi cucunya.'kalau di rumah pasti aku sibuk ngurus Geo belum lagi buat sarapan sendiri. Mama yang ada malah bikin buat sendiri tanpa inget sama aku,' batin Sely."Jadi buk,""Ya, sudah kalian lanjutkan sarapan biar ibu yang ngurus gantengnya ibu," "Aku pergi dulu ya, kamu bisa bantu ibu kerjakan yang ringan aja. Sepertinya ibu akan sibuk sama Geo," ujar Dani menunjuk dengan dagunya kearah wanita paruh baya yang tengah sibuk dengan cucunya."Ya, kamu jangan pikirin. Udah siang sana!" Sely mengantar Dani setelah sarapan, wanita itu melihat ibu mertuanya begitu telaten mengurus cucunya tidak seperti ibunya yang
"Nggak ada yang perlu dijelaskan lagi, semua sudah jelas. Sebaiknya kamu pergi dan tunggu surat panggilan dari pengadilan agama datang ke rumah kamu. Dan aku ingatkan padamu, untuk tidak datang ke pengadilan cukup tanda tangani saja agar semua cepat selesai. Aku sudah tidak ingin lagi menjadi istri kamu!""Istighfar Sely, kita sudah punya anak, bahkan aku belum pernah menggendongnya hanya beberapa kali kamu datang dan membawakan anak kita dan itu hanya beberapa menit. Apakah kamu tidak ingin mewujudkan impian seperti orang-orang di luar sana, sebagai orang tua yang menyayangi anak-anaknya," Dani mencoba untuk mengambil hati istrinya, yang kini dalam kemarahan yang di timbulkan oleh kesalah pahaman."Sely, kamu jangan dengarkan omongan Dani. Suami kamu yang tidak berguna ini, kamu masih cantik kamu bisa mendapatkan laki-laki yang jauh lebih daripada suami kamu. Percaya sama mama mengenai anak seperti yang mama katakan sama kamu, kalau Dani ingin merawatnya berikan saja anak itu padan
Keesokan harinya Nila dan Sely pergi ke pengadilan agama untuk menggugat cerai Dani. Namun sayang, sebelum mereka sampai ke sana mereka harus bertemu dengan Arumi yang baru saja keluar dari salah satu restoran ternama dengan seorang pria, hal itu tidak dilewatkan oleh mereka berdua. "Mah, ini adalah senjata untuk kita, menekan dan memeras Arumi. Kalau Mereka menolak maka kita ini adukan pada Bayu dan juga kita viralkan!"Mereka mengangguk, sepanjang menuju restoran senyum terukir di bibir mereka berdua. Tidak sampai di sana ibu dan anak itu menghampiri wanita yang melangkah dengan elegan menuju parkiran.Prok Prok!!"Wah! Lihat wanita yang disebut sholehah yang sering menutupi auratnya, justru keluar dari restoran dengan laki-laki yang bukan mahramnya. Lalu sebutan apa yang pantas untuk perempuan seperti dia mah!" tunjuk Sely, mengenai wajah Arumi."Wanita murahan berkedok," Nila, mengetuk kening dengan ibu jarinya. Seolah tengah memikirkan sesuatu."Eh, wanita alim mau ke mana? Kita
"Besan astaghfirullahaladzim, apa segitu bencinya sama anak saya, sampai cucu kita saja kamu perlakukan begitu?" geram Irma."Kenapa? Memang kamu tidak suka. Apa lagi anak kamu pengangguran, mana mantan napi lagi!""Ibu masuk aja ya, biarin Dani yang bicara sama mama," ujar Dani, berharap apa yang akan mereka bicara tidak akan menemui kesulitan."Ya, sudah ibu kedalam dulu. Kamu bicara dengan kepala dingin ya,""Mama duduklah dulu, kita bicara,""Halah, ngapin ngajak ngomong. Sudah sekarang katakan mau apa kamu?""Mah, duduklah tidak pantas kita bicara sambil berdiri," Nila mencebik melihat sikap Dani padanya, Nila akui kalau Dani begitu sopan dan sayang padanya. Tapi itu tidak cukup, Nila ingin lebih. Hidupnya bukan cuma butuh cinta, uang yang akan menunjang kehidupan mereka."Mah, aku sayang sama Sely. Terlebih ada anak di antara kami, mana mungkin aku menceraikannya.""Omong kosong soal cinta. Sebaiknya kamu segera ceraikan anakku, biarkan dia menikah dengan laki-laki yang lebih k
Suara teriakan Arumi mengejutkan Bayu yang sedang berada di ruang makan. Pria tampan itu berlari keluar menghampiri sang istri, alangkah terkejutnya Bayu saat melihat wanita yang sangat ia cintai tengah ketakutan yang luar biasa terlihat wajahnya yang begitu pucat tubuhnya bergetar. "Sayang ada apa? Paket apa yang sudah kamu terima sampai kamu seperti ini?' Bayu memeluk tubuh Arumi, wanita itu begitu ketakutan sehingga tak mampu untuk mengatakan apapun."I–itu mas, aku takut," lirih Arumi, menunjuk kearah kotak yang posisinya terbalik."Kamu tenang ya, mas akan lihat," Meski takut, Arumi menurut ia duduk menjauh dari Bayu. Sama dengan Arumi, Bayu pun mengalami hal yang sama, ia terkejut bukan main.[Tiga tahun sudah kalian hidup dengan tenang, tapi aku tidak begitu saja membiarkan kalian terus bahagia. Kapan waktunya tiba, anak-anak kalian akan mengalami hal yang sama seperti boneka yang aku kirimkan padamu.] Bayu meremas kertas dalam genggaman tangannya. "Sial siapa yang sudah mel
Arumi membayar mobil untuk mengangkut semua barang milik keluarga Tante dari suaminya. "Buk sudah semua, apa ada lagi yang mau di bawa?" "Sudah semua, tolong kamu masukkan semua ke dalam. Nanti ada ibu yang menunggu di sana, ini bayarannya,""Terima kasih buk, nanti saya rapikan,""Terima kasih pak."Arumi meninggalkan rumah yang selama ini di tempati oleh Dani, 'seandainya kejadian di restoran itu tidak terjadi. Maka hidup kalian akan tenang di sini, aku pasti akan membantu kalian untuk berbicara dengan Mas Bayu," batin Arumi.Setelah kejadian kemarin, Arumi tak lagi bertemu dengan saudara dari suaminya. Kali ini ia ingin menemui Nila dan Sely yang berada di kantor polisi. Belum sempat masuk ke dalam mobil seorang wanita yang rumahnya tidak jauh dari rumah Dani menghampiri."Assalamualaikum Bu Arumi,""Waalaikumsalam," Wanita itu tersenyum melihat kebingungan Arumi, ia kembali bersuara. "Buk, suami saya salah satu karyawan di toko pak Bayu," ujarnya menjelaskan."Maaf, Bu Arumi, men
"Ibu, maaf apa betul ini rumah mbak Arumi? Kebetulan saya temannya mas Yoga, tadi saya di minta datang ke sini," ujar wanita ayu di depannya."Benar nak, ayok masuk. Yoga ada di dalam," Bu Wati mengajak wanita muda itu menemui keluarga besannya. Terlihat begitu anggun wanita yang mengaku sebagai sahabat Yoga itu."Hei, kamu sudah datang? Oh, ya, kenalkan ibunya Arumi," ujar Yoga."Terima kasih buk," sambung Yoga, menyambut kedatangan wanita yang sejak tadi ia tunggu kehadirannya. Wanita yang mampu mengalihkan perhatiannya dari semua pekerjaan yang akhir-akhir ini menjadi sahabat terbaiknya. "Ibu, salam kenal, aku Salsabila sahabat mas Yoga,""Salam kenal nak, wah kamu cantik sekali. Oh, iya, ayok masuk mereka menunggu di dalam. Yoga tidak akan marah kok, kami tahu jalanan pasti macet, Yoga ajak temannya ketemu sama yang lain,""Ya, buk,""Yang di katakan ibu benar, aku nggak marah kok," sambung Yoga."Tapi aku nggak enak mas, maaf ya, aku jadi terlambat,""Udah jangan pikirin, aku
Tubuh Dani menegang bersamaan dengan suaranya yang terbata. Melihat sosok wanita cantik yang menghampiri bosnya."B –baik, pak Bayu," ujar Dani, terbata. Keringat dingin membasahi seluruh tubuhnya, suasana semakin mencekam saat Bayu merangkul pinggang Arumi dengan lembut."Sayang kenalkan dia Dani, manajer yang aku ceritakan sama kamu," Arumi menoleh kearah pria yang berdiri menunduk. Meski terkejut namun tak lama Arumi kembali tenang. Bibirnya tertarik keatas membentuk sebuah senyuman indah di sana."Mas yakin kalau dia manajer? Maksud aku, apa kamu nggak kenal siapa dia mas?" tanya Arumi, tenang akan tetapi tiap kata yang terucap, penuh dengan penekanan."Ya. Kenapa sayang? Apa kamu kenal dia?" Bayu melihat sikap istrinya berbeda, paham akan perkataan dan kemarahan yang tersimpan di sana. Hanya Bayu yang tahu siapa Arumi bagaimana wanita cantik itu mencoba menahan gejolak amarah yang memuncak."Jadi dia manajer kamu? Apa kamu tahu mas pria ini adalah suami dari Sely dan dia —"Belu
"Ibu, jangan, ini buat beli beras. Kasihan Salwa belum makan Bu, aku mohon sisakan untuk makan hari ini, Bu," ucap Arumi mengiba."Sini uang kamu. Mulai hari ini setiap Bayu kasih kamu uang, harus kamu berikan pada ibu dan ini untukmu. Makanan seperti ini yang cocok untuk kamu. Cepetan ambil, nggak perlu dilihatin kayak gitu lagi pula makanan itu tidak akan berubah jadi emas seperti yang kamu khayalkan, itu!" Bu Laras mendorong kasar piring ada di tangannya hingga sebagian isinya jatuh."Bu, kenapa cuma singkong? Aku butuh nasi untuk mas Bayu dan Salwa. Ini nggak mungkin —" ucapan Arumi terhenti tatapan tidak suka terpancar dari sorot mata Bu Laras."Kenapa? Itu cocok untuk kalian bertiga jangan harap Ibu ngasih makanan yang enak untuk kalian. Udah sana pergi dasar orang miskin!!" ucap Bu Laras."Tapi, Bu, ini singkongnya basi, kenapa Ibu tega memberikan makanan ini pada kami, sedangkan ini sudah tidak layak untuk di makan?" Arumi, berusaha untuk menolak. Ia pun menjelaskan jika singk
Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.
Komen