Share

85. Sumur

Meskipun itu sumur, namun tidak ada air yang menggenang di dasarnya. Selain takut, Samantha pun heran kenapa tidak ada air di dasar sumur. Mungkin Batavia dan sekitarnya sudah lama tidak diguyur hujan, gadis itu tidak tahu. Dia baru dua malam menginjakkan kaki di sana.

"Hei, keluarkan aku!" Suara dari dalam sumur menggaung ketika gadis itu berteriak.

Tentu saja tidak ada yang merespon permintaan tolong dari dasar sumur. Ketika mendongak ke mulut sumur, hanya tampak cahaya temaram. Mungkin itu berasal dari lentera yang digunakan oleh petugas ronda yang berdiri di dekat mulut sumur.

Ingin rasanya dia menangis sekencang-kencangnya. Namun, hal tersebut ditahan agar tidak terdengar oleh orang-orang di atas sana. Dia hanya terisak, tentu saja air mata tidak bisa dibendung. Frustasi pun hinggap di pikiran. Secara fisik, hanya kakinya yang sakit tetapi jiwanya memang cukup tersiksa.

"Aku pernah merasakan sakit yang lebih dari ini." Gadis itu berusaha melawan rasa takutnya. "Aku harus kuat
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status