หน้าหลัก / Rumah Tangga / Pesona Istri Dari Desa / บทที่ 221 - บทที่ 230

บททั้งหมดของ Pesona Istri Dari Desa: บทที่ 221 - บทที่ 230

379

Menghindar

“Saya dokter Rayyandra yang akan menjadi direkrtur rumah sakit ini.”Niat sekali untuk membuat orang jantungan. Stylenya bikin siapa saja terpesona. Bahkan nada bicaranya begitu memukau. Iya, dia adalah abang Brayen.“Semoga kita bisa bekerja sama dengan baik, rekan-rekan seprofesi. Ayah sambung saya membeli rumah sakit ini tahun lalu. Dan baru kali ini saya mau menjadi penggantinya di tahun ini. Karena ada seseorang mengganggu saya beberapa hari ini.”Gemuruh tepuk tangan mewarnai rumah sakit ini. Ha? Maksudnya ada yang mengganggunya? “Dia mengganti nomor ponselnya, membuat saya mengambil jalan pintas,” Sambungnya lagi. Astagfirullah, dia malah curhat di depan banyak orang. Suasana hening seperti tersihir dengan ucapannya. Aku apalagi, mengapa ada orang yang keren seperti dia. Aku terus bergumam di dalam hati. Rasanya ada yang beda melihatnya yang begitu menawan. “Mengapa ada orang yang keren seperti pak direktur,” bisik Mona padaku. “Katanya dia ahli kejiwaan, apa kamu minggu la
last updateปรับปรุงล่าสุด : 2023-08-20
อ่านเพิ่มเติม

Akhinya

"Apakah kita akan terus begini dan begini terus. Saling menyakiti, padahal kita ingin bersama." Abang Brayen terus berbicara. Sementara aku tidak berani menatap wajahnya.Dia mendekatiku yang duduk di taman. Aku terus menunduk. Hingga dia duduk di bawahku. Memegang tanganku dengan lembut. Memandang wajahku dengan teduh"Harusnya kita berjuang untuk rasa yang ada di hati kita." Air mata yang kutahan akhirnya luruh juga."Ayo jawab! Apa kamu kira mudah bagiku melihatmu seperti ini," sambungnya lagi."Lalu kita harus bagaimana?" tanyaku spontan."Ayo kita berjuang agar kita menikah, Monica." Rasanya bagai disiram air hati ini. Begitu menyejukkan."Aku sudah tidak muda lagi, daripada kita lelah begini. Bagaimana jika kita menikah saja.""Lalu dokter Alifa yang abang kenalkan?""Aku tidak mengenalkan siapa-siapa, Monica. Justru aku ingin mengenalkan kamu ke semua orang bahwa hanya kamu yang bersemayam di hatiku." Lagi, dia memberikan rasa yang aneh padaku. Ternyata hanya isu saja dia yang
last updateปรับปรุงล่าสุด : 2023-08-22
อ่านเพิ่มเติม

Terusir

Abang Shaka akhirnya menjadi waliku, hanya satu kali tarikan napas akhirnya aku sah menjadi istri abang Brayen. Aku tak pernah bermimpi sebelumnya merasakan akad nikah dalam situasi seperti ini. Tak ada orang tua dan mertua mendampingi."Terima kasih telah menjadi istriku, Monica." Hanya deraian air mata yang keluar. Walau bahagia, rasanya ada yang kurang. Harusnya bahagia ini bisa kami rasakan beserta semua keluarga."Terima kasih juga telah menerimaku sebagai istrimu, Bang," balasku. Di mengucapkan do'a di atas ubun-ubunku.Kami menghampiri abang Shaka yang sedang menikmati hidangan. Acara resepsi dilanjutkan setelah akad nikah. Tak tanggung-tanggung abang Brayen memyewa gedung yang mewah untuk acara resepsi. Meski kursi yang harus diisi orang tua tak ada yang mendampingi. "Terima kasih, Bang. Sudah hadir ditengah-tengah kami." Aku mendekati abang Shaka. Jujur, aku ingin menangis sekerasnya, meluapkan rasa yang tak menentu ini."Kamu adikku Monica, adik kebanggaanku." Luruh sudah a
last updateปรับปรุงล่าสุด : 2023-08-23
อ่านเพิ่มเติม

Di Ujung Tanduk

Hari-hari terasa lebih berbeda, Reza dan Nina lebih sering bertengkar. Ini karena Monica dan Brayen tidak ada kabar setelah menikah. Reza yang keras kepala masih bertahan bahwa tak perlu dimaafkan kesalahan anak-anak.Setiap malam Nina menangis memikirkan Monica. Reza yang tegas dan teguh pada pendiriannya membuat Nina dilema. Di satu sisi dia harus taat pada suaminya. Di sisi lain dia sangat menyanyangkan keputusan Reza yang begitu kuat hingga anak-anaknya tak berada di sisinya.“Shaka, bagaimana kabar adikmu?” tanya Nina pada Shaka. Nina sengaja berkunjung ke kantor Shaka. Suntuk di rumah sendiri. Selain itu, melihat Reza sakit hatinya semakin bertambah.“Monica juga tidak pernah mengabari, Bund. Semejak pergi, dia sama sekali tak ada kabar,” jawab Shaka.“Daddymu mengapa sekeras ini tidak merestui adikmu,” jawab Nina.“Kita kasih waktu daddy berfikir, bund. Kurasa daddy juga sama menderitanya dengan kita. Hanya saja dia tidak mengatakan.” Shaka semakin bijak di usianya yang semakin
last updateปรับปรุงล่าสุด : 2023-08-23
อ่านเพิ่มเติม

Nina Kabur

Hatiku hancur, rasanya aku tidak sukses menjadi istri dan ibu. Aku bahkan terpuruk seperti ini. Dunia terasa seakan runtuh. Usia sudah tidak muda lagi. Namun, ujian datang menerpa. Ini ujian pernikahan yang kedua kurasa begitu berat, jika dulu ada pihak ketiga, tetapi kali ini aku seperti ibu yang tidak berguna.Semenjak Monica menikah rasa bersalah terus menderaku. Aku merasa berdosa karena membiarkan Monica menikah tanpa didampingi oleh kami berdua sebagai orang tua. Reza yang keras dan egois tak bisa membuat kami menyatukan pendapat. Aku yang sedang bingung menekan nomor Fatia. Di saat seperti ini hanya Fatia yang kuingat. “Mbak, tumben nelpon,”ucap Fatia yang terdengar bahagia ketika kutelpon.“Aku mau kesana, boleh mbak?” tanyaku pada Fatia.“Tak perlu ditanya Nonaku sayang, aku dengan senang hati,” jawab Fatia yang terdengar bahagia sekali.Aku berkemas. Setelah mengutarakan keinginan untuk bercerai, tuan Reza terhormat tak lagi mendekatiku. Sifat kekanak-kanakannya benar-ben
last updateปรับปรุงล่าสุด : 2023-08-24
อ่านเพิ่มเติม

Usaha Reza

Reza hanya mondar mandir sendiri di rumah, tanpa anak dan istri yang menemani. Nina pergi meninggalkan Reza karena merasa perbedaan mereka terlalu jauh. Reza yang Nina rasa saat ini sungguh egois. Di usia yang semakin senja mereka sma-sama egois, sulit untuk menyatukan visi misi mereka. Nina kabur dan Reza hanya ditemani “Ada kabar dari istriku?” tanya Reza pada asistennya. Keegoisan antara mereka membuat jarak itu benar-benar terasa.“Kami mengikutinya sampai ke rumah Den Shaka, setelah itu kami tidak tahu kemana nona besar pergi.”“Cari sampai ketemu, aku tidak mau istriku lecet sedikit pun.” Reza memberi instruksi, usia mereka memang sudah tidak muda lagi, tetapi cinta Reza tidak pernah pudar.“Baik, Tuan.”Bahkan Reza tidak tahu kemana Monica dan Brayen. Kabar terakhir, Brayen pergi meninggalkan daerah ini karena semua asset yang dimiliki Brayen disita. Meski dia bahagia, tetap saja ada yang kurang. Shaka dan Gendis pun tak pernah lagi main ke rumah Reza. Semua seperti ikut terse
last updateปรับปรุงล่าสุด : 2023-08-24
อ่านเพิ่มเติม

Tak Semanis Dulu

“Bagaimana? Apa kamu tidak merindukanku?” tanya Reza pada istrinya. Nina tak bisa mengelak ditambah Shaka mendukung daddynya untuk mengambilnya dari rumahnya.“Apa daddy tidak merindukanku?” tanya Shaka iseng pada Reza.“Kalian sama saja, anak-anak bandel,” jawab Reza. Senyum Shaka langsung kecut. Sadar jika daddynya belum bisa memaafkan dirinya yang lebih membela adiknya. Nina berkemas mengikuti Reza. Diusianya yang tidak muda lagi membuat Ninaa bertahan untuk kembali. Meski kerinduan terhadap anak-anaknya nampak di wajahnya Nina. Berharap mereka berkumpul kembali seperti dulu lagi.“Daddy walau sudah mendekati usia senja, masih romantis,” bisik Gendis ke Shaka--suaminya.“Dari dulu daddy memamng romantis, tetapi itu daddy tidaak senang dibantah," balas Shaka. Dari dulu Reza terkenal tegas, tetapi pengertian kepada anak-anaknya. Itulah yang membuat anak-anaknya sungkan.“Kurasa tipe orang tua apalagi bapak-bapak tidak senang dibantah,” jawab Gendis, sedikit membela Reza.“Semoga saj
last updateปรับปรุงล่าสุด : 2023-08-25
อ่านเพิ่มเติม

Kamu Dimana, Monica?

Bunda terbaring lemah membuatku merasa ini semua karena sikap daddy yang sangat keterlaluan. Tensi darah yang tinggi membuat bunda harus segera dirawat inap. Kali ini lebih parah karena bunda mulai kejang-kejang, ditambah sikap dingin mereka berdua, bunda pun lebih banyak diam, tak ada keceriaan yang nampak di wajahnya. “Semoga bunda tak kenapa-kenapa, ya , Bang,” ucap Gendis yang berada di sampingku. Daddy memang setia menunggu bunda. Namun, kali ini kurasa daddy harusnya lebih menurunkan sedikit egonya, demi bunda. “Keluar, Bang. Aku ingin senidri,” ucap bunda melemah. Kurasa bunda masih belum sepenuhnya memaafkan daddy meski mereka kembali bersama.Aku yang mendengar ucapan bunda ikut maju, meminta daddy untuk keluar. Jujur, aku tak tahan melihat keluargaku yang terpecah seperti ini, tetapi kesehatan bunda yang lebih utama.“Sekarang daddy mungkin puas melihat bunda yang terbaring lemah," ucapku sedikit meninggi.“Jaga bicaramu, Shaka!”Daddy ikut meninggi. Entah siapa yang haru
last updateปรับปรุงล่าสุด : 2023-08-26
อ่านเพิ่มเติม

Kesetiaan Reza Diuji

Semakin hari kesehatan Nina semakin menurun. Dia selalu meminta pulang, tetapi balik lagi ke rumah sakit karena tensinya tidak pernah turun. Terkadang dia sering menyebut nama Monica. Seperti saran dokter pikirannya harus tenang agar tensinya tetap stabil. “Apa yang bunda pikirkan?” tanya Reza pada istrinya. Nina hanya menggeleng setiap ditanya, sekarang Reza yang kewalahan menanyakan isi hati istrinya yang tidak pernah mau jujur. Reza secara perlahan mulai mengambil hati istrinya. Meski sering diusir dan dibentak oleh Nina. Reza sadar telah melakukan Keslaahan terbesar pada istrinya. “JIka Monica yang bunda pikirkan, abang sudah mencari kabar, bunda yang sabar, ya,” ucap Reza dengan lembut pada istrinya.“Aku tidak memikirkan apa pun, bang,” ucap Nina yang berbohong. Bahkan sorot matanya tidak bisa ditipu jika dia memikirkan putri bungsunya.“Jangan berbohong sama abang. Maafkan abang yang sudah keterlaluan,” ucap Reza yang membelai tangan istrinya. Reza benar-benar merasa bersal
last updateปรับปรุงล่าสุด : 2023-08-26
อ่านเพิ่มเติม

Karena Lukamu Adalah Lukaku

Kadang ... ujian rumah tangga itu datang agar kita semakin saling mencintai. Semakin menyadari bahwa kita takut untuk berpisah. _Reza AdytamaTidak ada tanda-tanda Monica dan Brayen datang berkunjung, meski beberapa kali kami merasa kehadirannya selalu ada. Nina selalu menanyakan keberadaan mereka, tetapi tidak padaku. Melainkan kepada Shaka dan Gendis.Nina harus dirawat inap dalam jangka waktu yang panjang. Penyakit Nina tidak bisa dianggap remeh, baik dari segi makanan harus dijaga total. Selain itu, pikiran Nina harus stabil dan tenang agar kondisinya tidak memburuk lagi."Abang, capek?" tanyanya mengelus rambutku. Aku harus membuat moodnya baik, tidak boleh buruk."Lebih capek melihatmu terbaring, Sayang," jawabku."Mengapa aku selemah ini, ya, Bang." Dia menitikkan air mata. Aku memeluknya, pasti dia merasa menjadi beban."Aku pikir abang egois, ternyata aku yanh lebih egois membiarkan abang merawatku.""Itu tugasku, Sayang." Kembali aku memeluknya."Maafkan aku, Bang.""Tak ada
last updateปรับปรุงล่าสุด : 2023-08-27
อ่านเพิ่มเติม
ก่อนหน้า
1
...
2122232425
...
38
DMCA.com Protection Status