Share

Nina Kabur

Penulis: Ummi Salmiah
last update Terakhir Diperbarui: 2023-08-24 17:45:59

Hatiku hancur, rasanya aku tidak sukses menjadi istri dan ibu. Aku bahkan terpuruk seperti ini. Dunia terasa seakan runtuh. Usia sudah tidak muda lagi. Namun, ujian datang menerpa. Ini ujian pernikahan yang kedua kurasa begitu berat, jika dulu ada pihak ketiga, tetapi kali ini aku seperti ibu yang tidak berguna.

Semenjak Monica menikah rasa bersalah terus menderaku. Aku merasa berdosa karena membiarkan Monica menikah tanpa didampingi oleh kami berdua sebagai orang tua. Reza yang keras dan egois tak bisa membuat kami menyatukan pendapat.

Aku yang sedang bingung menekan nomor Fatia. Di saat seperti ini hanya Fatia yang kuingat.

“Mbak, tumben nelpon,”ucap Fatia yang terdengar bahagia ketika kutelpon.

“Aku mau kesana, boleh mbak?” tanyaku pada Fatia.

“Tak perlu ditanya Nonaku sayang, aku dengan senang hati,” jawab Fatia yang terdengar bahagia sekali.

Aku berkemas. Setelah mengutarakan keinginan untuk bercerai, tuan Reza terhormat tak lagi mendekatiku. Sifat kekanak-kanakannya benar-ben
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Azzahra
lanjuuut kak
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Pesona Istri Dari Desa   Usaha Reza

    Reza hanya mondar mandir sendiri di rumah, tanpa anak dan istri yang menemani. Nina pergi meninggalkan Reza karena merasa perbedaan mereka terlalu jauh. Reza yang Nina rasa saat ini sungguh egois. Di usia yang semakin senja mereka sma-sama egois, sulit untuk menyatukan visi misi mereka. Nina kabur dan Reza hanya ditemani “Ada kabar dari istriku?” tanya Reza pada asistennya. Keegoisan antara mereka membuat jarak itu benar-benar terasa.“Kami mengikutinya sampai ke rumah Den Shaka, setelah itu kami tidak tahu kemana nona besar pergi.”“Cari sampai ketemu, aku tidak mau istriku lecet sedikit pun.” Reza memberi instruksi, usia mereka memang sudah tidak muda lagi, tetapi cinta Reza tidak pernah pudar.“Baik, Tuan.”Bahkan Reza tidak tahu kemana Monica dan Brayen. Kabar terakhir, Brayen pergi meninggalkan daerah ini karena semua asset yang dimiliki Brayen disita. Meski dia bahagia, tetap saja ada yang kurang. Shaka dan Gendis pun tak pernah lagi main ke rumah Reza. Semua seperti ikut terse

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-24
  • Pesona Istri Dari Desa   Tak Semanis Dulu

    “Bagaimana? Apa kamu tidak merindukanku?” tanya Reza pada istrinya. Nina tak bisa mengelak ditambah Shaka mendukung daddynya untuk mengambilnya dari rumahnya.“Apa daddy tidak merindukanku?” tanya Shaka iseng pada Reza.“Kalian sama saja, anak-anak bandel,” jawab Reza. Senyum Shaka langsung kecut. Sadar jika daddynya belum bisa memaafkan dirinya yang lebih membela adiknya. Nina berkemas mengikuti Reza. Diusianya yang tidak muda lagi membuat Ninaa bertahan untuk kembali. Meski kerinduan terhadap anak-anaknya nampak di wajahnya Nina. Berharap mereka berkumpul kembali seperti dulu lagi.“Daddy walau sudah mendekati usia senja, masih romantis,” bisik Gendis ke Shaka--suaminya.“Dari dulu daddy memamng romantis, tetapi itu daddy tidaak senang dibantah," balas Shaka. Dari dulu Reza terkenal tegas, tetapi pengertian kepada anak-anaknya. Itulah yang membuat anak-anaknya sungkan.“Kurasa tipe orang tua apalagi bapak-bapak tidak senang dibantah,” jawab Gendis, sedikit membela Reza.“Semoga saj

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-25
  • Pesona Istri Dari Desa   Kamu Dimana, Monica?

    Bunda terbaring lemah membuatku merasa ini semua karena sikap daddy yang sangat keterlaluan. Tensi darah yang tinggi membuat bunda harus segera dirawat inap. Kali ini lebih parah karena bunda mulai kejang-kejang, ditambah sikap dingin mereka berdua, bunda pun lebih banyak diam, tak ada keceriaan yang nampak di wajahnya. “Semoga bunda tak kenapa-kenapa, ya , Bang,” ucap Gendis yang berada di sampingku. Daddy memang setia menunggu bunda. Namun, kali ini kurasa daddy harusnya lebih menurunkan sedikit egonya, demi bunda. “Keluar, Bang. Aku ingin senidri,” ucap bunda melemah. Kurasa bunda masih belum sepenuhnya memaafkan daddy meski mereka kembali bersama.Aku yang mendengar ucapan bunda ikut maju, meminta daddy untuk keluar. Jujur, aku tak tahan melihat keluargaku yang terpecah seperti ini, tetapi kesehatan bunda yang lebih utama.“Sekarang daddy mungkin puas melihat bunda yang terbaring lemah," ucapku sedikit meninggi.“Jaga bicaramu, Shaka!”Daddy ikut meninggi. Entah siapa yang haru

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-26
  • Pesona Istri Dari Desa   Kesetiaan Reza Diuji

    Semakin hari kesehatan Nina semakin menurun. Dia selalu meminta pulang, tetapi balik lagi ke rumah sakit karena tensinya tidak pernah turun. Terkadang dia sering menyebut nama Monica. Seperti saran dokter pikirannya harus tenang agar tensinya tetap stabil. “Apa yang bunda pikirkan?” tanya Reza pada istrinya. Nina hanya menggeleng setiap ditanya, sekarang Reza yang kewalahan menanyakan isi hati istrinya yang tidak pernah mau jujur. Reza secara perlahan mulai mengambil hati istrinya. Meski sering diusir dan dibentak oleh Nina. Reza sadar telah melakukan Keslaahan terbesar pada istrinya. “JIka Monica yang bunda pikirkan, abang sudah mencari kabar, bunda yang sabar, ya,” ucap Reza dengan lembut pada istrinya.“Aku tidak memikirkan apa pun, bang,” ucap Nina yang berbohong. Bahkan sorot matanya tidak bisa ditipu jika dia memikirkan putri bungsunya.“Jangan berbohong sama abang. Maafkan abang yang sudah keterlaluan,” ucap Reza yang membelai tangan istrinya. Reza benar-benar merasa bersal

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-26
  • Pesona Istri Dari Desa   Karena Lukamu Adalah Lukaku

    Kadang ... ujian rumah tangga itu datang agar kita semakin saling mencintai. Semakin menyadari bahwa kita takut untuk berpisah. _Reza AdytamaTidak ada tanda-tanda Monica dan Brayen datang berkunjung, meski beberapa kali kami merasa kehadirannya selalu ada. Nina selalu menanyakan keberadaan mereka, tetapi tidak padaku. Melainkan kepada Shaka dan Gendis.Nina harus dirawat inap dalam jangka waktu yang panjang. Penyakit Nina tidak bisa dianggap remeh, baik dari segi makanan harus dijaga total. Selain itu, pikiran Nina harus stabil dan tenang agar kondisinya tidak memburuk lagi."Abang, capek?" tanyanya mengelus rambutku. Aku harus membuat moodnya baik, tidak boleh buruk."Lebih capek melihatmu terbaring, Sayang," jawabku."Mengapa aku selemah ini, ya, Bang." Dia menitikkan air mata. Aku memeluknya, pasti dia merasa menjadi beban."Aku pikir abang egois, ternyata aku yanh lebih egois membiarkan abang merawatku.""Itu tugasku, Sayang." Kembali aku memeluknya."Maafkan aku, Bang.""Tak ada

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-27
  • Pesona Istri Dari Desa   Pulang

    Di sudut tempat tinggal yang jauh dari kota, Monica dan Brayen terus berbenah setiap hari. Satu tahun pernikahan mereka sudah memiliki anak laki-laki yang sangat tampan sekali. Mereka member nama “Arvian Adytama” Brayen sengaja menyematkan nama Adytama di nama Arvian karena tidak ingin melupakan jasa daddynya selama ini. Baginya Adytama adalah hidupnya.Dipandang sebelah mata di kampung ini tak membuat Brayen lemah, dia menganggap cibiran dari beberapa warga yang kerap diterima oleh mereka. Sebagai pendatang baru, kadang mereka tak pernah dihiraukan. Monica pun kerap mengeluh karena serng dijadikan bahan ghibah oleh sebagian warga. "Monica tidak tahan di sini, Bang. Kurasa proyek abang di sini tidak sukses karena warganya yang kurasa keterlaluan," ucap Monica yang setiap kali mengeluhkan sikap warga yang semakin keterlaluan."Sabar, Sayang." Hanya itu yabg keluar dari mulutnya Brayen.Warga di sini lumayan sering penasaran, apalagi Monica dan Brayen jarang keluar, kecuali jika ada k

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-27
  • Pesona Istri Dari Desa   Kamu Pasti Kuat

    Kopi ditangan Reza hampir terjatuh melihat Brayen yang berada di depannya. Tak menyangka Brayen hadir tiba-tiba. Wajah Brayen begitu dendam melihat Reza. Amarah Brayen tak bisa dihindari, dia seperti ingin menelan mentah Reza yang ada di depannya. "Sepertinya hidup tuan sudah lebih bahagia, melihat kami sengsara," ungkap Brayen begitu sinis.Reza menyadari dan tak membalas semua ungkapan Brayen. Kali ini dia tidak ingin gegabah melayani putra angkatnya. Reza bahkan menghela napas panjang melihat Brayen yang begitu marah."Tuan sepertinya salah, kami masih tetap bahagia meski tak ada restu darimu," sambung Brayen lagi. "Setidaknya aku tidak sepertimu, air susu dibalas dengan air tuba," balas Reza yang ternyata tidak bisa menahan dirinya."Aku tetap menghormatimu, tetapi untuk kali ini kurasa tidak bisa dibiarkan." Brayen tidak mau kalah.Reza yang sadar Brayen sedang marah tak menanggapi, memaklumi kemarahan Brayen. Reza meninggalkan putra angkatnya itu dengan dendam yang tak biasa.

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-28
  • Pesona Istri Dari Desa   Bertemu Monica

    "Sabar, Tuan." Dokter menenangkan Reza yang terlihat panik."Iya, Dad. tarik napas dulu," ucap Shaka mengingatkan Reza.Reza mengikuti instruksi dari anaknya. "Operasi berjalan lancar, alhamdulillah."Reza langsung memeluk dokter tanpa sadar."Alhamdulillah, ya Allah." Berkali-kali Reza mengucapkan syukur tak hingga akhirnya Nina mampu berjuang di meja operasi."Shaka kasih bonus rumah sakit ini.""Siap, Dad," jawab Shaka mantap.***Operasi Nina berjalan dengan lancar meski yang pertama kali nama yang disebut adalah Monica. ketika sadar Monica menyebut nama Monica membuat seisi ruang terdiam. Meski begitu Reza dengan setia mendampingi Nina yang sudah bangun setelah operasi."Harusnya kita memang menemui Monica, Dad," ucap Shaka berbisik pada Reza."Waktunya yang belum tepat, perlahan kita akan jelaskan bunda." Bagi Reza Nina sudah tenang. kesembuhan Nina yang paling utama.“Bang, ada kabar dari Monica?” Reza tak bisa mengelak lagi, istrinya begitu merindukan anak bungsunya.“Sehat d

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-28

Bab terbaru

  • Pesona Istri Dari Desa   Aku Ingin Kalian Bersatu

    POV ARVIANKali ini Aku merasa ada harapan melihat reaksi bunda yang mulai melirik ayah. Siapa yang tidak bahagia, setelah sekian lama harapan itu nampak di depan mata. Aku sama halnya dengan anak yang lain ingin orang tua yang utuh. Ingin keluarga bahagia yang tiap bangun tidur melihat mereka di depanku. "Kamu kenapa Arvian?" tanya Bani temanku yang biasa mendengar keluh kesahku."Doakan, ya, bunda dan ayahku bersatu lagi.""Bukannya daddy Aksenmu ada?" tanya Bani penasaran. "Mereka sudah lama pisah, Ban.""Semoga orang tuanmu bersatu lagi, Arvian.""Aamiin.""Kalau pun, tidak ada harapan aku harap kamu tetap jadi Arvian yang baik." Bani jauh lebih di atas tingkat dariku, dia sudah SMP. Namun, dia tidak mau dipanggil kakak. Bani adalah anak dari salah satu rekan dokter ayah.Aku bukan anak yang kuat, kadang Aku depresi melihat bagaimana teman-temanku bisa bahagia di usianya yang begitu indah. Main timezone dengan kedua orang tua lengkap, sementara Aku hanya bisa gigit jari melihat

  • Pesona Istri Dari Desa   Dasar Aneh

    Aku tak henti tersenyum hingga tak terasa kami sampai rumah. Benar-benar tidak bisa diprediksi itu orang. Bisa-bisanya dia berubah dalam sekejap. Dasar aneh!"Kamu kenapa, Nak? Wajahmu bersemu merah," ucap bunda. Wajah herannya tidak bisa disembunyikan."Mungkin dari pesan yang dibaca," balas daddy. Bisa-bisanya mereka ikut usil. Astagfirullaah Aku pun sendiri bingung dengan tingkah anehku."Apa, iya, dari Brayen? Bukannya tadi dia sedang berduka," sambung bunda lagi."Kamu kayak tidak tahu aja anak nakal itu, dia akan mengejar sampai dapat," balas daddy."Hooh, kayak abang, sih." Eh, kok mereka sekarang yang berdebat."Sudah sampai, Bund. Ayo kita masuk, Monica sudah lapar, apalagi lihat bunda dan Daddy berdebat makin buat Monica lapar." Mau bagaimana lagi, Daddy sama abang Brayen itu memiliki kemiripan. Itu tidak bisa dipungkiri jika mereka berdua susah ditebak.Aku hanya bisa menggelengkan kepala mengingat tingkah unik abang Brayen yang kurasa aneh. Entah mengapa jiwa usilku ngin

  • Pesona Istri Dari Desa   Kau Tak Akan Terganti

    "Maksudnya?" tanya daddy memperjelas."Dokter Brayen baru saja menangani operasi besar, kemungkinan tidak mengaktifkan ponselnya," jawab dokter yang jaga di depan IGD."Syukurlah ...." Bunda ikut lega karena prasangka dari Arvian tidak benar.Sekarang aku yang panik karena ponselku terus bergetar karena pesan dari abang Brayen. Ya Allah, habis aku setelah ini."Arvian cari ayah dulu, Opa," kata Arvian."Iya, cucu eyang yang panikan," balas bunda. Dari masalah ini kami jadi paham jika Arvian selama ini menyimpan luka yang tidak kami sadari. Dia begitu menyanyangi ayahnya-Abang Brayen."Mon kamu mau kemana?" tanya bunda yang melihatku berbalik arah, sebenarnya mau kabur karena pesan yang kukirim pada abang Brayen pasti akan ditagih."Pulang, Bund.""Oh ....""Ayo kita pulang, biarkan Arvian bersama ayahnya," balas daddy."Abang tidak menemui anak nakalnya." Bunda ternyata iseng juga sama daddy. Melihat daddy salah tingkah membuat aku ikut tertawa juga. Lucu ekspresi daddy."Bunda iseng

  • Pesona Istri Dari Desa   Bikin Panik!

    "Maksudmu diantar Brayen?" tanya bunda dengan penuh senyuman. Kenapa bunda bahagia? Daddy juga tidak terlihat marah. Apa aku tidak salah lihat, sementara Arvian balik dan tidak berucap. Aneh kulihat oang-orang."Iya, Bund. Dia maksa mau antar pulang," balasku jujur."Tapi kamu mau," balas daddy menatapku."Dipaksa, Dad." "Bilang saja kamu bahagia diantar oleh si anak nakal itu," sambung daddy. Kenapa aku bahagia mendengar omelan daddy. Anak nakal itu seperti ungkapan kerinduan."Abang gak marah?" tanya bunda heran. Jangankan bunda, aku pun sangat heran."Kita sudah cukup tua untuk sakit hati, biarkan mereka yang menentukan apa yang terbaik bagi mereka." Ha? Apa aku gak salah dengar daddy Reza mengatakan hal tersebut."Wow, menyala abang Reza," sahut bunda. Ada yang menghangat di hatiku, ini tidak mimpi 'kan? semua seperti mendukung kami bersama."Jangan senyum-senyum sendiri, Mon," sambung daddy.Tu kan, semua isi pikiranku hanyalah khayalan semata. Aku tetap sadar diri agar tidak te

  • Pesona Istri Dari Desa   Jujurlah

    Ternyata abang Brayen tidak mau menyerah, dia mengikutiku dari belakang. Tanpa ragu dia bahkan menarik tanganku ke mobilnya. Aku yang ingin melepas diri, kalah dengan tangannya yang begitu kekar. "Biar nanti mobilnya diantar pak sopir saja," katanya enteng."Apa semua wanita begini menyusahkan," katanya lagi. Dia nampak sebal melihat Nugroho mendekatiku. Wajah cemburunya tidak bisa di sembunyikan."Mau kemana?" tanyaku spontan."Aku antar pulang, Daddy sudah menunggumu sejak tadi.""Maksudnya?" apa benar daddy menungguku. Darimana dia tahu. Bisa saja ini hanya akal-akalanya saja agar bisa mendekatiku."Kenapa heran begitu, bukannya kami berdua sama-sama tukang intip," balasnya sambil terkekeh.Dengan santainya dia menyetir, aku dibuat bingung sendiri dengan tingkahnya. Walau entah mengapa ada yang terasa hangat di hatiku. "Singkirkan pikiranmu bisa mencari laki-laki yang lain selain aku," katanya lagi. Kali ini nada bicaranya lebih intens. Ada ketegangan di wajahnya seperti sangat s

  • Pesona Istri Dari Desa   Beri Aku Kesempatan

    Dia terus menatapku membuatku salah tingkah. Dengan entengnya dia minum kopi yang aku pesan. Benar-benar meresahkan. Aku hanya bisa menunduk, tidak berani menatap wajahnya."Sejak kapan dokter Monica bisa minum kopi?" tanyanya lagi. Aku hanya bisa menunduk, tak kuat hanya sekedar memandangnya. Apa rasa ini tumbuh kembali? Mengingat dia jauh lebih fresh, serta hidupnya kulihat lebih teratur."Kenapa tidak berani memandangku?" tanyanya dengan santai. Cemilan yang bahkan kupesan ikut serta dia makan. Aku terus menarik napas agar bisa mengendalikan diri."Apa kerjaan dokter yang dikatakan hebat ini suka ngintip?" tanyaku. Aku tak mau kalah."Kalau bisa aku akan mengintipmu setiap saat, Sayang." Duh, kenapa dia menatapku seperti itu.Aku bangkit dan beranjak dari tempat duduk, tapi abang Brayen langsung menahanku. Mata kami beradu, dia bahkan menatapku dengan lekat."Mau kemana?" tanyanya."Mau kembali ke rumah sakit, gara-gara kalian hidupku tidak tenang, tidak daddy, anda pun demikian.

  • Pesona Istri Dari Desa   Suka Ngintip?

    "Apa tidak salah dokter mau bekerja sama dengan hospital group, mengingat Perusahaan Adytama salah satu perusahaan terbesar di kota ini.""Tidak masalah, Bu. Yang punya kan daddy saya, sementara saya baru merintis." "Oh, baiklah."Ini bukan sekali dua kali ketika pertemuan mereka terlihat heran, tapi sebenarnya aku sengaja membuka identitasku di depan dokter Ika karena aku melihat dia membuka identitasnya waktu berkenalan. Sebagai pembisnis daddy selalu mengajarkan untuk tidak boleh terlihat lemah. Apalagi seperti orang yang heran dengan kekayaan atau kesuksesan orang lain, meski kita terlihat sederhana, tetapi harus tetap untuk menjaga pembawaan diri agar disegani oleh rival. Ini yang aku pegang, ketika menemukan sosok seperti dokter Ika, maka aku pun tidak boleh menunjukkan kelemahan di hadapan dia."Mari kita mulai, Dok," sambungnya.Setelah panjang lebar kami berkomunikasi akhirnya kami menemukan kesimpulan. Kami juga sepakat membangun kerja sama kedepannya. Fokus dengan tujuan,

  • Pesona Istri Dari Desa   Apa Aku Orang Yang Beruntung?

    Semalaman aku berpikir keras, amarah daddy masih nampak jelas di depanku. Kurasa itu sangat wajar, orang tua mana yang mau melihat anaknya susah untuk kedua kalinya. Aku pun heran bahkan sekian tahun berganti mengapa harus dia? Mengapa dia masih bertahta padahal kesalahannya begitu fatal. Harusnya aku menyadari bahwa dinding diantara kami begitu tinggi dan kokoh, bahkan aku sadar di kehidupan kedua pun tak ada yang merestui hubungan kami. "Monica, bunda boleh masuk?" tanya bunda yang sedang mengetuk pintu kamarku. "Boleh, Bund. Monica tidak menguncinya."Bunda masuk lalu mengajakku bicara, nampak sekali bunda terlihat cemas melihatku. Apakah aku terus yang akan membuat hatinya terluka? Tanpa berbicara pun, bunda paham dengan apa yang aku rasakan. "Apa ucapan daddy mengganggumu?" tanya bunda. "Gak, Bund. Menurutku itu hal wajar sebagai orang tua. Aku pun sebagai orang tua akan bersikap demikian jika membuat hati anakku sakit.""Apa susah bagimu melupakan cinta pertamamu?" tanya b

  • Pesona Istri Dari Desa   Sepertinya Tak ada Harapan

    Ada hangat dalam hati ini yang tak bisa dilukiskan dengan kata-kata, setidaknya aku punya harapan bersamanya lagi tanpa merebut dia dari Aksen. Setitik asa mulai terlihat untuk mengulang kembali di masa depan bersamanya. Wajahnya bahkan senyumnya begitu candu bagiku. Aku rasa ini yang dinamakan cinta yang berbalik padaku, wanita yang pernah menjadi adik angkatku itu membuat hidupku berubah drastis. Apa aku serakah dengan perasaan ini? Walau jujur aku bahagia bisa melihatnya lebih dekat tanpa takut dia milik orang lain."Kenapa melamun begitu?" tanya Aksen tiba-tiba sudah ada di rumah sakit.Dia memang laki-laki tak terduga, kadang aku berpikir kenapa ada laki-laki sebaik dia. Meski aku pernah berkelahi dengannya tak sedikit pun dia membalas, dia justru selalu membantuku dalam diam. Hatinya seluas samudera yang kadang membuatku malu sendiri. Walau jujur aku heran dia belum memiliki keturunan bersama Monica."Sejak kapan di Indo?" tanyaku balik."Sudah seminggu ini," balasnya."Kenapa

DMCA.com Protection Status