Dengan cepat aku keluar agar suasana tidak semakin canggung. Monica hanya diam, dia bahkan tak berani memandang abang Brayen. Monica terus menunduk malu hanya sekedar menatap abang angkat kami itu."Kok pada diam?" tanyaku mulai basa basi keluar dari kamar mandi."Biasa aja, soalnya gak enak sama adik bayi," jawab abang Brayen. Itu bukan tidak enak, itu namanya salah tingkah. Aku hanya bisa membatin melihat tingkah mereka yang kurasa aneh. Namun, tak ada salahnya mengikuti saran Gendis mengerjai abang Brayen."Kenal dimana sama calonnya, Monica?" tanyaku sengaja."Rahasia, Abang kepo sekali," jawabnya. Abang Brayen melotot ke arahku. Cukup mencurigakan."Terus abang yang jomlo kapan rencananya?" "Kapan-kapan, kepo sekali jadi orang," balasnya. Astagfirullah, ini aku yang salah atau bagaimana. Misi dari Gendis gagal. Entah mengapa aku juga tidak punya kosakata mengerjai mereka. Di tengah mereka, aku ikut canggung berada di tengah mereka. "Kami pulang dulu," ucapnya kompak. Diih, ya
Last Updated : 2023-07-27 Read more