"Shaka ...." Aku memanggilnya yang sedang berlari kesana kemari dengan Fatia. "Unda sini," panggil Shaka. Untuk menghilangkan beban, aku ikut berlari kesana kemari dengannya. Anak kecil memang lebih mudah mengobati kegelisahan orang dewasa. "Unda, kenapa?" tanyanya, entah mengapa air mataku keluar. Aku merasa hidup terasa tak adil bagiku. Ibarat roller coaster sebentar merasa di puncak sebentar merasa paling rendah. "Yang sabar, Non," ucap Fatia. Entah mengapa aku ingin balas dendam dengannya yang tidak jujur sebagai asisten ayah. Kudiamkan saja dia."Jan cemberut dong, nona manisku," ucapnya lagi."Adiknya abaaang Ezaaa." Eh, dia mulai merayuku."Tu kan manis kalau senyum," sambungnya lagi."Mbaaak ...!" teriakku. Kupukul lengannya. Kesal dikerjain olehnya yang ternyata dia asisten ayah. Dia berlari, kukejar dia kesana kemari entah apa y
Last Updated : 2023-05-28 Read more