Semua Bab Pesona Istri Dari Desa: Bab 71 - Bab 80

374 Bab

Part 71

  Ayah menaikkan alisnya, sepertinya beliau juga tidak percayanya sama denganku. Ini orang memang berani mengambil resiko padahal aku tahu dia tidak pernah kerja di sawah.       "Jangan macam-macam, bang," bisikku agar dia jangan mengambil resiko pekerjaan ini.       "Santai saja, dik. Aku sudah tahu strategi baik resiko dan peluangnya," bisiknya lagi. Memang kalau sama pengusaha isinya peluang, resiko, strategi dan apalah namanya.       "Demi cintaku padamu dik, semua akan kusebrangi jangankan lautan gunung pun ke lewati." Kembali dia berbisik, entah mengapa kali ini aku merasa tuan Reza ini lucu orangnya.       "Eh, kalian bisik apa? Nina sinih, jangan dekat-dekat." Ayah menarikku, agar tak berada di dekat Reza. Bukannya tak
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-05-22
Baca selengkapnya

Part 72

"Memang di otaknya Reza itu isinya peluang dan strategi ayah akui itu," ucap ayah membuatku semakin tidak sabar melihat Reza menyelesaikan sawah yang dibajak.         Setelah selesai, Reza langsung menemui ayah.         "Gimana, yah? Alhamdulillah sudah selesai."         "Lumayan, tapi masih ada satu lagi yang perlu kamu selesaikan," ujar ayah.         "Apalagi, yah?"         "Kamu harus menanam padi sendiri besok pagi, tanpa dibantu."         "Ha? Seluas ini, yah?" Tanya Reza, kali ini dia sedikit panik beda dengan sebelumnya.   "Mau Nina atau protes?" Tanya ayah kembali. &nbs
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-05-22
Baca selengkapnya

Part 73

 Kami pulang ke rumah untuk istirahat. Reza terus curi pandang denganku dan Shaka. Dia masih menjaga sikapnya agar tidak dekat-dekat denganku.   "Ibu Nila ini menantunya itu, ya, ganteng sekali." Bu Marni tetangga kami mendekat, bu Nila adalah panggilan ibu disini.   "Iya, Bu Marni. Ini suaminya Nina."   "Ganteng begini, tidak pengangguran kan?" tanya bu Ningsih yang ikut nimbrung. Reza hanya senyum-senyum mendengar ibu-ibu penasaran.   "Alhamdulillah, menantu saya pekerja keras, bu Ningsih," jawab ibu.   Reza masuk langsung membersihkan diri, Farhan asistennya turut serta kemana dia pergi. Memamg dia bos yang meresahkan anak buah, Farhan sangat setia kemana Reza berada. &n
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-05-22
Baca selengkapnya

Part 74

Reza nampaknya tidak keberatan makan bersila bersama kami. Tanpa sendok dia ikut makan dengan lahap, hanya ada sayur kelor, ikan bakar serta ikan asin ditambah adanya sambal menambah selera makan. Aku hanya geleng-geleng kepala melihat Reza yang begitu lahap makan masakan ibu. "Tuan kayak tidak pernah makan seminggu," bisik Farhan, tapi bisa kudengar. "Makanku tak berselera selama seminggu ini, Han," jawabnya. "Ekheem ... makan tak boleh bicara," titah ayah. Semua kembali diam. Aku masih tidak percaya Reza sampai menyendok tiga kali. Dia lapar apa doyan.  Selesai makan kami melanjutkan untuk salat Isya berjamaah, diimani kembali oleh Reza. Setelahnya kami duduk berdua. "Abang capek?" Tanyaku, dia bersandar terlihat mengantuk sekali. "Lumayan, dik. Gak kangen sama aku sayang?" Tanyanya kembali. Untung sepi bisa ketahuan kalau kami sedang bucin. "Kangen berat lah, bang." "Ciyee, bisa k
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-05-23
Baca selengkapnya

Part 75

Ayah berteriak, tapi kami tidak peduli. Entah bagaimana ceritanya ayah menggunakan Pluit agar kami naik ke atas. Ya Allah capek rasanya. Bukannya menyesal kami malah tertawa lepas."Ya Allah Nina, lihat wajahmu kayak apa!" Ibu ikut  teriak."Gitu sudah punya bos buciiin!" Farhan tak mau kalah meledek bosnya."Kalian ini, memang benar-benar." Ayah mau marah, tapi Reza jahil dia tempelin lumpur ke hidung ayah. Bukannya marah ayah ikut mengambil lumpur menaruh di wajahnya Reza. Ya salam benar-benar somplak semuanya."Ayah nyerah, kalian tidak bisa dipisahkan.""Yeeee! Nina I Love you ...." Ya ampun si Abang tak sadar berteriak di tengah sawah, Farhan hanya geleng-geleng kepala melihat tuannya. Ibu juga kulihat tak dapat menahan tawanya.Kelakuan abang Reza memang!****Pulang dari sawah, aku langsung membersihkan diri. Reza pun demikian. Ayah sudah menyerahkan yang menanam padi pada ahl
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-05-23
Baca selengkapnya

Part 76

 Setelah mengatakan itu, entah mengapa reuninya terasa beda. Ada yang mau mendekatiku, tapi malu karena Reza terus menempel. Kami duduk berduaan merasakan atmosfer cinta yang bersemi di hati kami. Ini sih, bukan reuni, tapi kencan dadakan abang dan adek. Uhuuk.   "Siapa Feri itu sayang?" tanya Reza.   "Katanya sih dulu suka sama adikmu yang manis ini," jawabku sambil memamerkan senyuman termanisku.   "Wah, main-main kalau dekati istriku."   "Namanya juga masa SMA sayang, banyak masa lalu lah, memang abang gak ada yang suka?" tanyaku semoga tidak cemburu saja. Biasanya wanita yang bertanya-tanya, dikasitahu eh, ujung-ujungnya tetap saja cemburu.   "Ada, bahkan tiap hari tas abang penuh dengan surat
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-05-23
Baca selengkapnya

Part 77

"Welcome Miss Adytama," ucapnya sambil langsung memelukku."Perkenalkan ini adalah nyonya Adytama kalian penuhi segala kebutuhan beliau," sambut Miss Dora ke semua pelayan yang ada.  Shaka dibawa langsung oleh Fatia, sementara aku menyiapkan keperluan Reza yang akan segera berangkat kerja. Suasana tentunya beda dengan pertama kali aku berkunjung ke rumah ini, untuk pertama kalinya aku menyiapkan kebutuhan Reza layaknya suami istri. "Jangan capek ya, sayang. Happy saja di rumah ini. Jika ada sesuatu yang adik dengar dan menjadi pikiran, cepat laporkan abang." "Siap sayang.""Jangan terlalu percaya dengan seseorang seratus persen, apa pun yang kiranya merasa janggal jangan disembunyikan dari abang," ucapnya lagi. Aku sibuk merapikan dasinya. "Di meja rias ada ponsel yang sudah abang beli. Langsung ada sim card nya juga, nanti kalau kangen langsung telpon abang, oke."
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-05-24
Baca selengkapnya

Part 78

 Hampir ketahuan, setelah mengatur nafas aku langsung balik badan ternyata yang menarikku adalah Fatia. Syukur, aku kira siapa yang menarikku. Jantung ini masih belum beraturan.   "Nona, kenapa teledor sekali." Fatia memarahiku karena dia juga sambil menarik nafas agar tidak ketahuan.   Kami langsung mengambil Shaka dan membawanya ke kamar. Fatia terlihat panik juga. Degup jantung ini benar-benar berirama. Kami langsung mengunci pintu kamar agar tidak ada yang mendengar percakapan kami.   "Non, ternyata di rumah ini ada monster berbulu domba," ucap Fatia. Ada-ada saja Fatia ini. Serigala berbulu domba, sih, iya.   "Memang apa yang mbak tahu?" tanyaku yang mulai penasaran.   "Ibu tiri tuan ternyata
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-05-24
Baca selengkapnya

Part 79

Dia memangku Shaka layaknya seorang saudara kandung. Tak ada sama sekali dihatinya terlihat iri dan dengki, padahal bisa saja dia berfikir daddy nya tidak sayang lagi dengannya. Kuakui dia anak yang cerdas."Miss, aku sudah tahu kok kalau aku bukan anak Daddy," ucap Brayen. Deg, kulepas mainan Shaka yang sedang kurapikan."Tau darimana?" tanyaku."Oma, maminya daddy bilang begitu. Katanya kalau aku mau aku bisa menuntut daddy atas kematian ibuku." Astagfirullah, anak kecil pun di cuci otaknya."Lalu, apa tanggapan Brayen?" tanyaku kembali."Brayen sadar diri, Miss. Tak ada orang yang sebaik daddy. Aku juga baru sadar daddy sering ganti pengasuhku dulu karena mereka semua berkomplotan dengan oma." Satu lagi fakta yang aku ketahui. Ternyata ibu tirinya Reza benar-benar monster yang ingin menguasai semua lini."Brayen .... Miss yakin walau Brayen masih terlalu kecil untuk tahu ini dan itu, tapi ketulusan tida
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-05-24
Baca selengkapnya

Part 80

 Ibu mertua tak berkutik. Semua yang ikut makan malam nampak tegang.   "Ku ingatkan kepada kalian semua, bahwa nyonya di rumah ini adalah istriku bukan yang lain." Aku mendekati Reza untuk menenangkannya. Karena tak tahan Ibu mertua langsung masuk ke kamarnya.   "Farhan kenapa dia mulai bertingkah?" tanya Reza yang sedikit geram malam ini.   "Gara-gara kartu kredit yang tuan blokir."   "Jika dia berulah lagi, pastikan dia keluar dari rumah ini. Aku tidak ingin istri dan anakku tidak nyaman di rumah ini," sambung Reza. Wajahnya kali ini sangat serius, beda ketika kami berdua di kamar.   "Miss Dora pastikan jika ada pelayan yang menjadi penyusup atau mata-mata. Langsung pulangkan saja tanpa diberi pe
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-05-25
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
678910
...
38
DMCA.com Protection Status