Share

Part 75

Ayah berteriak, tapi kami tidak peduli. Entah bagaimana ceritanya ayah menggunakan Pluit agar kami naik ke atas. Ya Allah capek rasanya. Bukannya menyesal kami malah tertawa lepas.

"Ya Allah Nina, lihat wajahmu kayak apa!" Ibu ikut  teriak.

"Gitu sudah punya bos buciiin!" Farhan tak mau kalah meledek bosnya.

"Kalian ini, memang benar-benar." Ayah mau marah, tapi Reza jahil dia tempelin lumpur ke hidung ayah. Bukannya marah ayah ikut mengambil lumpur menaruh di wajahnya Reza. Ya salam benar-benar somplak semuanya.

"Ayah nyerah, kalian tidak bisa dipisahkan."

"Yeeee! Nina I Love you ...." Ya ampun si Abang tak sadar berteriak di tengah sawah, Farhan hanya geleng-geleng kepala melihat tuannya. Ibu juga kulihat tak dapat menahan tawanya.

Kelakuan abang Reza memang!

****

Pulang dari sawah, aku langsung membersihkan diri. Reza pun demikian. Ayah sudah menyerahkan yang menanam padi pada ahl
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Aam Aminah
Abang Reza emang paling keren gak bakalan mau dia kalah sama yg lain
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status