Share

Part 93

"Pak kepala ...." Satu bos yang ingin salaman.

"Pak ketua perkenalkan ...." Lagi, ayah menolak dengan mengangkat tangan.

"Pak ...." Belum apa-apa sudah ditolak oleh ayah.

Banyak yang maju, ayah hanya mengangkat tangannya saja. Sejak kapan ayah menjadi keren seperti ini. Apa aslinya begini.

"Ayah persis seperti adegan drakoor yang Nina tonton," bisikku.

"Hahaha ... penjilat seperti mereka jangan diladenin. Bisnis itu mengerikan, meski sangat menjanjikan."

Kami bertiga masuk mobil, dan membahas banyak hal. Walau pikiranku hanya nama Reza. Dimana Reza berada sekarang? Mengapa rindu ini begitu berat, tapi aku tak ingin membuat suasana saat  ini menjadi tak tenang. Nanti kalau sudah sampai rumah baru aku tanyakan.

"Rena tak ada niat untuk berbisnis? Beberapa hotel butuh pimpinan yang cekatan dan style nya mirip Rena," tanya ayah. Aku hanya menjadi pengamat yang masih shock dengan semua ini.
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status