SITADEWI hanya menanggapi dengan satu senyum manja. Sepasang mata si perempuan pandangi Seta dengan tatapan sedemikian menggoda.Dalam sorot mata perempuan itu terpancar satu hasrat menggebu-gebu. Hasrat yang mendesak minta dilampiaskan. Membuat Seta bergidik ngeri.Tanpa memedulikan sikap penolakan yang ditunjukkan Seta, Sitadewi kembali bergerak. Kepalanya diturunkan ke bawah, siap mencumbu leher sang prajurit.“Sita, hentikan!” desis Seta melihat itu.Dengan cepat sang prajurit tahan gerakan Sitadewi dengan kedua tangan. Dipeganginya kedua bahu telanjang perempuan itu kuat-kuat, sehingga tak dapat bergerak lebih jauh.Ketika Sitadewi coba memaksa terus menekan, Seta keluarkan geraman marah. Tanpa sadar kedua tangan sang prajurit dorong tubuh si perempuan kuat-kuat ke belakang.“Aduh, Kakang!” pekik Sitadewi, terkejut.Perempuan itu terjengkang ke belakang
Last Updated : 2024-09-28 Read more