Home / Romansa / Pembantu Kesayangan Tuan Muda / Chapter 221 - Chapter 230

All Chapters of Pembantu Kesayangan Tuan Muda: Chapter 221 - Chapter 230

284 Chapters

32. Serius Minta Maaf

“Jadi, kau hanya berselingkuh dengan Laura?”Bimo mengangguk dan menghela napas panjang yang terdengar sebagai sebuah penyesalan.Jelita bersedekap dan ikut menghela napas. Dia kemudian mengangguk-angguk dan menyimpulkan, “Berarti, kau benar-benar mencintainya, Bim.”Ada ketidaksetujuan yang terpancar di dalam tatapan Bimo, namun Bimo hanya bisa tersenyum kecut. Tak etis juga menjelaskan kepada Jelita yang kini sudah bersuami, sedang ada suaminya pula, bahwa betapa dia hanya mencintai Jelita selama ini, bahkan sampai detik ini. Baginya, Laura hanyalah godaan sesaat yang bertubi-tubi menyerangnya menjelang rencana pernikahan mereka. “Aku dan Bang William akan kembali ke Jakarta besok. Kami tak akan kembali ke sini untuk menghadiri pernikahanmu dengan Laura, tapi kami turut berdoa atas kebahagiaan kalian,” pungkas Jelita menutup pembicaraannya dengan Bimo. Dia hanya ingin menyampaikan itu.Di sebelah Jelita, William yang semula tampak tegang berubah menjadi sedikit rileks, lalu pria it
last updateLast Updated : 2023-08-08
Read more

33. Serangan Brutal

Senyum Laura mengembang indah. Setiap pagi Bimo mengunjunginya ke apartemen. Mereka sarapan pagi bersama di meja makan, menyantap makanan yang dimasak sendiri oleh Hana, sang mama. Laura terharu, Hana jarang sekali melayaninya seperti ini, biasanya asisten rumah tangga merekalah yang mengurus hal-hal semacam ini. Namun, selama sebulan di Kanada ini Hana telah melakukannya untuk Laura, menjadi ibu yang penuh kasih sayang dan penuh perhatian kepadanya.“Mama akan pulang ke Indonesia setelah kalian menikah dan Laura pindah ke apartemenmu, Bim.” Hana berkata disela-sela kegiatan sarapan mereka. Lau Hana menoleh kepada puterinya. “Laura, jangan manja ya? Kau harus pandai-pandai merawat dirimu sendiri, bayimu kelak, dan juga suamimu. Walaupun kau tak bisa memasak, tapi lakukan saja … nanti lama-lama bisa karena terbiasa,” ujarnya menasihati.Laura mengangguk-angguk dan tersenyum. Tentu saja dia siap melakukan pelayanan rumah tangga untuk Bimo. Dia memang ingin melayani Bimo dengan tangannya
last updateLast Updated : 2023-08-08
Read more

34. Cinta yang Tak Berbalas

Sekelompok orang bergerak dengan langkah tegap dan tegas. Wajah-wajah mereka tertutupi topeng yang gelap, menyiratkan rahasia dan tujuan yang tersembunyi. Setiap langkah mereka menghasilkan suara desisan halus, seperti angin yang bertiup di antara daun-daun. Para pengejar ini berjalan dalam formasi yang teratur, menjaga jarak tetapi tetap saling memantau, sebagai kesatuan yang penuh keahlian.Mereka adalah para pemburu terlatih yang didorong oleh ambisi dan keserakahan. Para pemimpin mereka telah menyusun rencana yang matang untuk menyingkirkan Adam Ashford, salah satu pemimpin pusaran bisnis gelap di Amerika. Berbicara tentang Adam adalah berbicara tentang kekuasaan dan pengaruh di dalam dunia bawah tanah yang gelap. Dan kini, saat rumor tentang keberadaan Adam di pulau pribadinya di Kosta Rica telah terungkap, sang musuh melihat peluang emas untuk menyingkirkan ancaman yang selama ini mengintai.Mereka yakin saat ini adalah waktu yang tepat. Adam Ashford yang dikenal sebagai sosok y
last updateLast Updated : 2023-08-09
Read more

35. Bukan Teman Biasa

Sam meluncur di antara para tamu undangan, terasa seperti bagian dari bayangan yang tak terlihat. Wajahnya, yang selalu dihiasi oleh ekspresi keras dan tegas sebagai pembunuh bayaran rahasia, kini disembunyikan di balik jubah pelayan yang terkesan tak berarti. Teknik make-up yang rumit telah mengubah raut wajahnya menjadi halus dan tidak dikenali, bahkan oleh mata yang paling peka sekalipun. Tugasnya sebagai pelayan rahasia adalah sebuah peran yang biasa ia mainkan dengan penuh keahlian. Dengan gerakan halus, dia mendekati meja-meja tamu, memberikan minuman dan makanan dengan ketelitian yang sama dengan saat dia berada di medan perang. Pandangannya yang tajam selalu beredar di sekitar ruangan, siap untuk merespons bahaya atau ancaman yang mungkin muncul. Pandangan Sam tiba-tiba terfokus pada satu titik ketika dia melihat seorang pria mendekati Atika. Dari ekspresi dan gerakan pria itu, nampaknya dia mencoba mengajak Atika berdansa. Atika menolak dengan lembut, tetapi pria itu tetap
last updateLast Updated : 2023-08-10
Read more

36. Menjadi Pria Pertama

“Enak, Ay?”Aya mengangguk. Bimo tersenyum, tangannya kini tak lagi bergerak hanya di betis Aya saja, namun semakin naik ke atas dan membuat Aya tersentak.“Bim? Elu ngapain?”“Mijitin elu lah, emangnya ngapain?”Aya menggigit bibir, tangan Bimo yang bergerak membelai pahanya, turun lagi ke lutut dan betisnya, tapi kemudian naik ke atas lagi dengan gerakan yang lebih halus dan juga lembut.“Kaki elu bagus dan mulus banget, Ay. Nggak kalah sama punya Melinda yang dulu terkenal sebagai pemilik tungkai paling bagus di kampus. Bahkan menurut gue, lebih bagusan elu.”Aya terkesiap mendengar Bimo membandingkan bagian tubuhnya dengan Melinda, salah satu gadis tercantik dan juga seksi di kampus mereka dulu, bahkan Melinda adalah seorang model. Seharusnya Aya marah, namun dia justru merasa tersanjung. Aya merasa Bimo seperti sedang ingin mengatakan kalau Aya juga tak kalah seksi dengan Melinda, hanya saja luput dari perhatian Bimo selama ini.Gelenyar panas merangkak naik ke tungkai-tungkai te
last updateLast Updated : 2023-08-10
Read more

37. Malam Pertama Tapi Tak Pertama

Meskipun diselenggarakan secara sederhana, namun pernikahannya dengan Bimo terasa sangat berarti bagi Laura. Dia sangat bahagia. Walaupun kandungannya semakin besar dan kakinya lelah berdiri, tapi dia tetap tersenyum cerah sepanjang berinteraksi dengan keluarga dan tamu yang datang. Bahkan dia masih lincah saja saat menari dan berdansa dengan Bimo. Setelah pesta berakhir dan tamu berpamitan pulang, Bimo menggandeng Laura ke kamar mereka yang berada di bagian lain villa itu. Udara terasa harum dari aroma lilin wangi yang membakar dengan perlahan. Tirai tipis di jendela dibiarkan terbuka sedikit, membiarkan cahaya bulan merayap masuk dan memberi sentuhan magis pada suasana. Ranjang besar dengan selimut sutra putih dan bantal-bantal empuk terlihat begitu mengundang. Diposisikan di tengah kamar, ranjang itu menawarkan pangkuan yang nyaman untuk pasangan pengantin baru ini. Bunga-bunga segar diletakkan dengan indah di sekitar ranjang, menambah nuansa romantis dan hangat di dalam kamar.
last updateLast Updated : 2023-08-11
Read more

38. Meluruh Bersama Kepergianmu

Di kantornya yang megah, Adam Ashford sedang sibuk berkutat dalam urusannya. Cahaya lampu di ruangan menciptakan bayangan yang tajam di atas meja kerjanya. Namun, keadaan tenang itu seketika hancur ketika telepon genggamnya tiba-tiba bergetar dan berdering dengan suara yang mengganggu.Dengan cepat, Adam meraih teleponnya dan melihat nama 'Michael' yang tertera di layar. Michael jarang sekali menghubunginya kecuali ada urusan yang sangat genting atau mendesak saja.“Halo?”"Adam, ini Michael," suara laki-laki di ujung telepon terdengar tegang. Michael adalah rekan sesama mafia yang sangat dekat dengan Adam. "Michael, ada apa?”"Adam, ada serangan di pulau pribadimu di Kosta Rica. Serangan yang sangat brutal," kata Michael dengan suara terguncang.Tubuh Adam seketika kaku, matanya membelalak tak percaya. "Serangan? Di pulau pribadiku?""Ya, pulau itu hancur. Lebih parah daripada kerusakan pulaumu yang di Indonesia. Para penyerang telah menghancurkannya dengan sangat brutal. Dan yang l
last updateLast Updated : 2023-08-11
Read more

39. Pesan Cinta

Laura mengelap keningnya yang berkeringat. Dia terlihat lelah tapi senang. Wajahnya berseri-seri saat menata barang-barang pribadinya di kamar Bimo yang juga menjadi kamarnya. Lemari Bimo jadi tampak penuh karena ada pakaian Laura juga di sana. Laura tersenyum puas melihatnya. Dia dan Bimo akhirnya menjadi suami-istri, mereka akan berbagi banyak hal selamanya. Laura mengusap-usap sayang perutnya. “Kita coba makan buah-buahan yang ada saja ya, Sayang? Kasihan daddy kalau kamu maunya buah yang aneh-aneh,” bisiknya menasehati, seakan bayi di dalam perutnya itu bisa mendengar suaranya. “Laura,” panggil Bimo dari luar kamar. “Iya, darling?” Laura menutup lemari dan keluar kamar, tersenyum kepada Bimo. Bimo tertawa untuk menutupi rasa kecut di hatinya ketika mendengar Laura menyebutnya ‘darling’, sebab mengingatkan panggilan sayangnya kepada Jelita. “Dih. Kok ketawa sih …, Om maunya dipanggil apa, hmm? Honey? Sweetheart? Love? Apa …? Asal jangan minta tetap kupanggil Om loh, ya? Kita
last updateLast Updated : 2023-08-12
Read more

40. Calon Ayah

Suasana di ruang dokter kandungan penuh dengan nuansa istimewa bagi Laura, dia tampak begitu bersemangat dan ceria. Laura tersenyum lebar, matanya berbinar saat Bimo duduk di sampingnya. Ini adalah kali pertama Bimo mengantarnya kontrol ke dokter kandungan, dan rasa bahagia dalam hatinya tak terelakkan. Entah kenapa Bimo mendadak gugup. Ketika layar monitor USG menyala dan gambar janin Laura muncul di sana, hati Bimo berdetak kencang. Dia merasa seperti baru saja membuka jendela ke dunia yang baru, dunia yang dulu tak pernah dia bayangkan bisa begitu berarti baginya. Melihat gambar janin yang berkembang di dalam perut Laura, dia merasa takjub akan keajaiban hidup. Setiap detail yang terlihat di layar membuat hati Bimo semakin bergetar. Detak jantung janin itu seolah berbicara dalam bahasa yang hanya dia dan Laura yang mengerti, gerakan kecil yang mengisyaratkan keberadaan calon anak mereka di sana. Semua itu seakan menyapa hatinya dengan sentuhan hangat yang tak terlukiskan. Saat d
last updateLast Updated : 2023-08-13
Read more

41. Perhatian Seorang Teman

Laura memancarkan kebahagiaan yang memenuhi setiap sudut ruangan. Dalam usia kandungan yang menginjak 8 bulan lewat 1 minggu, dia merasa keajaiban kehidupan yang tumbuh dalam dirinya semakin dekat. Setiap detak jantung calon bayi mereka terasa begitu nyata, seperti melodi kebahagiaan yang mengisi hatinya.Dengan mata berbinar, Laura menyusuri lorong-lorong toko bayi, terpesona oleh setiap baju bayi yang lucu dan menggemaskan. Tersenyum sendiri, dia meraih setiap potongan pakaian sambil bergumam, “Ya ampun, lucu banget!” Laura membayangkan bagaimana calon bayi mereka akan tampak begitu menggemaskan di dalamnya.Bimo tersenyum di sebelahnya. “Beli saja, Sayang. Pilih saja yang menurutmu bagus,” katanya sambil merangkul Laura.“Beneran, Om?” “Pilih saja apa yang kamu suka. Kita beli saja semuanya sekarang, supaya jelang hari-H persalinanmu nanti, kita sudah nggak repot belanja-belanja lagi.” Bimo mengangguk yakin seraya tersenyum kepada istrinya.“Yeay! Makasih, Om!” Laura memeluk Bimo
last updateLast Updated : 2023-08-14
Read more
PREV
1
...
2122232425
...
29
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status