Share

37. Malam Pertama Tapi Tak Pertama

Meskipun diselenggarakan secara sederhana, namun pernikahannya dengan Bimo terasa sangat berarti bagi Laura. Dia sangat bahagia. Walaupun kandungannya semakin besar dan kakinya lelah berdiri, tapi dia tetap tersenyum cerah sepanjang berinteraksi dengan keluarga dan tamu yang datang. Bahkan dia masih lincah saja saat menari dan berdansa dengan Bimo.

Setelah pesta berakhir dan tamu berpamitan pulang, Bimo menggandeng Laura ke kamar mereka yang berada di bagian lain villa itu. Udara terasa harum dari aroma lilin wangi yang membakar dengan perlahan. Tirai tipis di jendela dibiarkan terbuka sedikit, membiarkan cahaya bulan merayap masuk dan memberi sentuhan magis pada suasana.

Ranjang besar dengan selimut sutra putih dan bantal-bantal empuk terlihat begitu mengundang. Diposisikan di tengah kamar, ranjang itu menawarkan pangkuan yang nyaman untuk pasangan pengantin baru ini. Bunga-bunga segar diletakkan dengan indah di sekitar ranjang, menambah nuansa romantis dan hangat di dalam kamar.

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status