Bimo menyadari sentuhannya tidak membuat Aya lebih rileks, justru sebaliknya, dia bisa merasakan ketegangan yang melingkupi seluruh diri Aya. Dia melepaskan tangannya dari pundak Aya dengan hati-hati. "Ay, apa yang salah?" tanya Bimo dengan lembut. Aya menggelengkan kepala, mencoba menyembunyikan ketidaknyamanannya. "Nggak, kok. Gue … sedikit capek, mungkin karena tadi di kantor kerjaan gue cukup padat." Bimo memperhatikan ekspresi wajah Aya, dan dia merasa ada sesuatu yang Aya sembunyikan darinya. Namun, dia tidak ingin memaksa Aya untuk bicara jika wanita itu tidak merasa nyaman. "Baiklah, gue pulang kalau gitu, biar elu lekas istirahat.” Aya mengangguk, tetapi diam-diam dalam hatinya merasa berat untuk melepaskan Bimo pergi begitu saja. Dia merasa canggung dengan perasaannya sendiri, bingung dengan kehadiran Bimo yang mendadak begitu dekat dalam hidupnya. Bimo berdiri dari sofa, menatap Aya. "Gue, nggak ganggu elu kan, Ay?” ujarnya sambil tersenyum lembut memandangi wajah Aya
Last Updated : 2023-08-05 Read more