Share

26. Butuh Teman

“Aya! Demi apa kita malah ketemu di sini, padahal saat masih sama-sama di Jakarta kita selalu dihempas kesibukan dan malah nggak sempat-sempat tiap mau ketemu,” kata Jelita saat menemui Aya di sebuah kafe. Sementara itu William sedang ke rumah sakit untuk menjenguk Laura.

Aya mencebik. “Kamu yang sibuk banget loh, aku mah nggak! Hmm maklumlah yang udah jadi pengusaha sukses,” godanya sambil terkekeh usil.

“Ah, bisa aja kamu, Ay! Tapi kan aku selalu datang setiap kali teman-teman kampus kita mengadakan reuni. Malah kamu yang sering absen nggak bisa ikut reunian, kan? Hayoo!” Jelita balas mencebik, meledek Aya.

“Habis mau gimana, Ta, setiap kali reunian, jadwalnya selalu saja tabrakan sama kerjaanku di luar kota. Ketimbang diomelin bos, ya terpaksa deh aku absen nggak ikutan reuni.”

“Kamu kerja di mana sih, Ay?”

Aya kemudian menyebutkan nama sebuah perusahaan multinasional yang berinduk di Kanada, tepatnya di kota Montreal. “Makanya aku dikirim ke sini buat ikut pelatihan selama 6 bulan
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status