Bimo mendorong pintu kaca sebuah kafe dan membiarkan Aya memasuki ruangan terlebih dahulu. Aroma kopi yang harum mengisi udara, bercampur dengan aroma rempah-rempah dan wangi baked goods yang keluar dari dapur. “Kita duduk di sini saja, ya?”Bimo mengangguk saja menerima keputusan Aya. Mereka pun duduk di sudut kafe yang nyaman. Jendela besar di dekat meja mereka memberikan pemandangan indah pohon-pohon di tepi jalan yang daunnya berguguran. Musik instrumental yang lembut memainkan lagu-lagu yang menenangkan, menciptakan latar belakang yang sempurna untuk percakapan mereka. Barista-barista tampak bersemangat bergerak di balik meja kasir, menciptakan minuman kopi dengan cermat dan telaten. Suasana kafe dipenuhi dengan suara mesin espresso yang berdenting dan bunyi peralatan dapur yang berdenyut. Namun, keramaian ini tidak mengganggu keseluruhan ketenangan dan kenyamanan ruangan.Bimo dan Aya saling berbagi cerita, tertawa, dan menikmati segelas kopi hangat sambil menikmati keindahan
“Jadi, kau hanya berselingkuh dengan Laura?”Bimo mengangguk dan menghela napas panjang yang terdengar sebagai sebuah penyesalan.Jelita bersedekap dan ikut menghela napas. Dia kemudian mengangguk-angguk dan menyimpulkan, “Berarti, kau benar-benar mencintainya, Bim.”Ada ketidaksetujuan yang terpancar di dalam tatapan Bimo, namun Bimo hanya bisa tersenyum kecut. Tak etis juga menjelaskan kepada Jelita yang kini sudah bersuami, sedang ada suaminya pula, bahwa betapa dia hanya mencintai Jelita selama ini, bahkan sampai detik ini. Baginya, Laura hanyalah godaan sesaat yang bertubi-tubi menyerangnya menjelang rencana pernikahan mereka. “Aku dan Bang William akan kembali ke Jakarta besok. Kami tak akan kembali ke sini untuk menghadiri pernikahanmu dengan Laura, tapi kami turut berdoa atas kebahagiaan kalian,” pungkas Jelita menutup pembicaraannya dengan Bimo. Dia hanya ingin menyampaikan itu.Di sebelah Jelita, William yang semula tampak tegang berubah menjadi sedikit rileks, lalu pria it
Senyum Laura mengembang indah. Setiap pagi Bimo mengunjunginya ke apartemen. Mereka sarapan pagi bersama di meja makan, menyantap makanan yang dimasak sendiri oleh Hana, sang mama. Laura terharu, Hana jarang sekali melayaninya seperti ini, biasanya asisten rumah tangga merekalah yang mengurus hal-hal semacam ini. Namun, selama sebulan di Kanada ini Hana telah melakukannya untuk Laura, menjadi ibu yang penuh kasih sayang dan penuh perhatian kepadanya.“Mama akan pulang ke Indonesia setelah kalian menikah dan Laura pindah ke apartemenmu, Bim.” Hana berkata disela-sela kegiatan sarapan mereka. Lau Hana menoleh kepada puterinya. “Laura, jangan manja ya? Kau harus pandai-pandai merawat dirimu sendiri, bayimu kelak, dan juga suamimu. Walaupun kau tak bisa memasak, tapi lakukan saja … nanti lama-lama bisa karena terbiasa,” ujarnya menasihati.Laura mengangguk-angguk dan tersenyum. Tentu saja dia siap melakukan pelayanan rumah tangga untuk Bimo. Dia memang ingin melayani Bimo dengan tangannya
Sekelompok orang bergerak dengan langkah tegap dan tegas. Wajah-wajah mereka tertutupi topeng yang gelap, menyiratkan rahasia dan tujuan yang tersembunyi. Setiap langkah mereka menghasilkan suara desisan halus, seperti angin yang bertiup di antara daun-daun. Para pengejar ini berjalan dalam formasi yang teratur, menjaga jarak tetapi tetap saling memantau, sebagai kesatuan yang penuh keahlian.Mereka adalah para pemburu terlatih yang didorong oleh ambisi dan keserakahan. Para pemimpin mereka telah menyusun rencana yang matang untuk menyingkirkan Adam Ashford, salah satu pemimpin pusaran bisnis gelap di Amerika. Berbicara tentang Adam adalah berbicara tentang kekuasaan dan pengaruh di dalam dunia bawah tanah yang gelap. Dan kini, saat rumor tentang keberadaan Adam di pulau pribadinya di Kosta Rica telah terungkap, sang musuh melihat peluang emas untuk menyingkirkan ancaman yang selama ini mengintai.Mereka yakin saat ini adalah waktu yang tepat. Adam Ashford yang dikenal sebagai sosok y
Sam meluncur di antara para tamu undangan, terasa seperti bagian dari bayangan yang tak terlihat. Wajahnya, yang selalu dihiasi oleh ekspresi keras dan tegas sebagai pembunuh bayaran rahasia, kini disembunyikan di balik jubah pelayan yang terkesan tak berarti. Teknik make-up yang rumit telah mengubah raut wajahnya menjadi halus dan tidak dikenali, bahkan oleh mata yang paling peka sekalipun. Tugasnya sebagai pelayan rahasia adalah sebuah peran yang biasa ia mainkan dengan penuh keahlian. Dengan gerakan halus, dia mendekati meja-meja tamu, memberikan minuman dan makanan dengan ketelitian yang sama dengan saat dia berada di medan perang. Pandangannya yang tajam selalu beredar di sekitar ruangan, siap untuk merespons bahaya atau ancaman yang mungkin muncul. Pandangan Sam tiba-tiba terfokus pada satu titik ketika dia melihat seorang pria mendekati Atika. Dari ekspresi dan gerakan pria itu, nampaknya dia mencoba mengajak Atika berdansa. Atika menolak dengan lembut, tetapi pria itu tetap
“Enak, Ay?”Aya mengangguk. Bimo tersenyum, tangannya kini tak lagi bergerak hanya di betis Aya saja, namun semakin naik ke atas dan membuat Aya tersentak.“Bim? Elu ngapain?”“Mijitin elu lah, emangnya ngapain?”Aya menggigit bibir, tangan Bimo yang bergerak membelai pahanya, turun lagi ke lutut dan betisnya, tapi kemudian naik ke atas lagi dengan gerakan yang lebih halus dan juga lembut.“Kaki elu bagus dan mulus banget, Ay. Nggak kalah sama punya Melinda yang dulu terkenal sebagai pemilik tungkai paling bagus di kampus. Bahkan menurut gue, lebih bagusan elu.”Aya terkesiap mendengar Bimo membandingkan bagian tubuhnya dengan Melinda, salah satu gadis tercantik dan juga seksi di kampus mereka dulu, bahkan Melinda adalah seorang model. Seharusnya Aya marah, namun dia justru merasa tersanjung. Aya merasa Bimo seperti sedang ingin mengatakan kalau Aya juga tak kalah seksi dengan Melinda, hanya saja luput dari perhatian Bimo selama ini.Gelenyar panas merangkak naik ke tungkai-tungkai te
Meskipun diselenggarakan secara sederhana, namun pernikahannya dengan Bimo terasa sangat berarti bagi Laura. Dia sangat bahagia. Walaupun kandungannya semakin besar dan kakinya lelah berdiri, tapi dia tetap tersenyum cerah sepanjang berinteraksi dengan keluarga dan tamu yang datang. Bahkan dia masih lincah saja saat menari dan berdansa dengan Bimo. Setelah pesta berakhir dan tamu berpamitan pulang, Bimo menggandeng Laura ke kamar mereka yang berada di bagian lain villa itu. Udara terasa harum dari aroma lilin wangi yang membakar dengan perlahan. Tirai tipis di jendela dibiarkan terbuka sedikit, membiarkan cahaya bulan merayap masuk dan memberi sentuhan magis pada suasana. Ranjang besar dengan selimut sutra putih dan bantal-bantal empuk terlihat begitu mengundang. Diposisikan di tengah kamar, ranjang itu menawarkan pangkuan yang nyaman untuk pasangan pengantin baru ini. Bunga-bunga segar diletakkan dengan indah di sekitar ranjang, menambah nuansa romantis dan hangat di dalam kamar.
Di kantornya yang megah, Adam Ashford sedang sibuk berkutat dalam urusannya. Cahaya lampu di ruangan menciptakan bayangan yang tajam di atas meja kerjanya. Namun, keadaan tenang itu seketika hancur ketika telepon genggamnya tiba-tiba bergetar dan berdering dengan suara yang mengganggu.Dengan cepat, Adam meraih teleponnya dan melihat nama 'Michael' yang tertera di layar. Michael jarang sekali menghubunginya kecuali ada urusan yang sangat genting atau mendesak saja.“Halo?”"Adam, ini Michael," suara laki-laki di ujung telepon terdengar tegang. Michael adalah rekan sesama mafia yang sangat dekat dengan Adam. "Michael, ada apa?”"Adam, ada serangan di pulau pribadimu di Kosta Rica. Serangan yang sangat brutal," kata Michael dengan suara terguncang.Tubuh Adam seketika kaku, matanya membelalak tak percaya. "Serangan? Di pulau pribadiku?""Ya, pulau itu hancur. Lebih parah daripada kerusakan pulaumu yang di Indonesia. Para penyerang telah menghancurkannya dengan sangat brutal. Dan yang l
Adam Ashford menikahi Laura dengan identitas barunya sebagai Keanu Royce. Hanya Laura dan Sam yang tahu bahwa Keanu Royce adalah Adam Ashford. Mereka menyimpan rahasia itu seumur hidup mereka. Demi melindungi rahasia itu, Laura memutuskan keluar dari lingkaran pertemanannya dengan para sosialita. Semakin sedikit teman yang mengenalnya, akan semakin aman bagi mereka. Laura tak mau terhubung dengan media sosial. Ia ingin hidupnya terlindungi dari mata publik dan jagat internet yang selalu penuh dengan gosip. Dia ingin melindungi sosok suaminya yang baru dari orang-orang yang mungkin memiliki niat jahat. Tak ada yang boleh tahu bahwa Adam masih hidup dalam sosok Keanu Royce. Karena itulah dia hanya mendaftarkan pernikahan resminya dengan Keanu Royce, tanpa perayaan pesta. Lagipula setiap malam bersama Adam adalah pesta baginya, suaminya itu menyentuhnya dengan penuh cinta dan mempersembahkan kepuasan yang tak tertandingi. Mereka berdua hidup bahagia dalam kedamaian dan kebahagiaan mer
Laura lega setelah bicara dengan Nicholas. Anak itu akhirnya melupakan permintaan hadiah ulang tahunnya berupa ‘daddy’. Sebagai gantinya, Laura mengajaknya pergi jalan-jalan ke taman safari. Nick senang sekali menikmati pemandangan satwa liar dari dalam mobil. Ditambah Keanu yang menjelaskannya tentang banyak hal tentang satwa-satwa itu. Nicholas semakin terpukau akan pengetahuan Keanu yang luas tentang dunia hewan.Sementara Laura yang berada di kursi belakang tersenyum melihat antusiasme Nicholas dan kesabaran Keanu dalam memaparkan wawasan tentang dunia satwa kepada Nicholas. Dalam hati Laura mengakui bahwa Keanu memiliki jiwa kebapakan yang sangat dibutuhkan putranya. Bukan hanya Nicholas, Laura juga merasa membutuhkan Keanu. Sejak kedatangan pria itu dalam hidupnya, hari-harinya mulai terasa berbeda. Ada satu ruang kosong di hatinya yang pelan-pelan mulai diisi oleh Keanu. Namun di sisi lain, Laura masih belum siap untuk melengserkan Adam Ashford yang selama ini bertahta dalam h
Ulang tahun Nicholas yang kelima menjadi sebuah perayaan yang berkesan. Meskipun pesta tersebut hanya dihadiri oleh teman-teman sekolah Nicholas, Laura telah merancang segalanya dengan sempurna. Rumahnya yang mewah dan luas menyediakan latar belakang yang indah untuk perayaan ini, tetapi Laura dan Nicholas tetap menjalankannya dengan kerendahan hati.Tamunya tiba dengan senyum penuh kekaguman saat mereka memasuki rumah besar Laura. Mereka melihat sentuhan berkelas dalam setiap sudut rumah Laura yang luas dan mewah. Dan Laura telah mendekor sebuah ruangan dengan dekorasi sederhana namun elegan. Souvenir yang disiapkan Laura untuk para tamu adalah barang-barang bermerk terkenal dan mahal, membuat semua orang terkesan, bahkan kado mereka untuk Nicholas saja tak semewah dan semahal ini. Tetapi mereka tahu, bahwa bagi Nicholas dan juga Laura, kehadiran mereka terasa lebih penting daripada kado apapun yang mereka bawa.Nicholas begitu bahagia, matanya berbinar-binar ketika ia menerima kado
Sambil bergandengan tangan, Laura dan Adam memasuki night club eksklusif dengan sinar lampu berkilauan yang memantulkan warna-warni ke seluruh lantai dansa. Musik berdentum keras menggema di seluruh ruangan, dan orang-orang berdandan glamor berdansa di lantai. Laura merasakan sensasi kebebasan yang luar biasa begitu ia melangkahkan kakinya ke dalam klub ini. Dia merasa begitu hidup, begitu bahagia, dan dia tak sabar untuk menari bebas seperti semasa mudanya dulu.Adam berdiri di sampingnya dengan sikap waspada yang tidak tergoyahkan. Dia berjanji untuk menjaga Laura malam ini, dan dia tak akan melupakan tugasnya. Laura tersenyum pada Adam dan menariknya ke tengah lantai dansa yang penuh dengan kerumunan.Segera setelah mereka tiba di lantai dansa, Laura mulai bergerak dengan bebas dan bersemangat. Laura mengekspresikan dirinya melalui gerakan tubuhnya yang meliuk indah mengikuti irama musik. Sementara itu, Adam berdiri di depannya dengan mata tajam yang memantau setiap gerakan di sek
“Laura, kenalkan ini sepupuku, namanya Nathan,” kata mamanya Carlos ketika Laura muncul di ruang tamu, menemui Mama Carlos yang sudah janjian dengannya untuk datang menjemput. Laura bersalaman dengan Nathan yang mengulurkan tangan padanya sambil tersenyum ramah. “Laura.” “Nathan.” Mama Carlos tersenyum memandangi keduanya secara bergantian. Dia berharap Laura akan tertarik dengan sepupunya yang tampan dan juga seorang artis terkenal asal Jakarta ini. “Sopirku sedang tidak enak badan dan Nathan dengan baik hati mau mengantar kita malam ini. Kebetulan dia baru menyelesaikan jadwal syuting filmnya di Bali dan dia tadi sedang mampir ke rumahku. Ayo, kau sudah siap, kan? Wah. Kau cantik sekali, Laura! Kau seperti masih gadis saja, tak ada yang menyangka kalau kau sudah menjadi seorang ibu,” puji Mama Carlos sambil melirik Nathan yang sedang memandang Laura dengan sorot kagum. Adam menyaksikan hal itu dari ruang tamu, rahangnya menggertak keras menahan marah dan cemburu. Rasanya dia in
Laura tercekat dan menggigit bibirnya.. Mendengar kata-kata Keanu, dia merasa buruk sekali sebagai ibu yang tak bisa menggali lebih dalam sisi psikologis putranya sendiri. Air mata Laura menggenang, merasa bersalah kepada Nick karena lebih mengkhawatirkan luka fisik Gabriel daripada luka batin yang dialami Nick hari ini.Melihat Laura menangis, Adam mengepalkan tangannya, menahan dirinya untuk tidak memeluk Laura detik itu juga. Dia tahu, bukan hal mudah bagi Laura untuk menjadi orang tua tunggal bagi anak lelaki yang aktif dan reaktif seperti Nicholas. “Bu Laura, tenanglah. Mungkin saat ini Anda merasa bersalah, tapi jangan larut dengan rasa bersalah itu. Anda hanya perlu bicara dan mengobrol dengan Nick setelah dia bangun nanti.”Laura mengangguk-angguk. “Terima kasih, Keanu. Kau telah membuka sebuah pemahaman penting yang sebelumnya tak pernah terpikirkan olehku.”Adam mengangguk dan tersenyum. Dan melihat senyum Adam yang lembut dan terasa menenangkan hatinya, perasaan Laura seke
Jantung Laura berdebar kencang saat Keanu meraihnya, menghindarkannya dari tabrakan dengan si pelayan. Sensasi tangan besar dan kuat Keanu yang mendekapnya membuat Laura merasa aman terlindungi. Namun, saat Keanu berbicara dan suaranya berubah menjadi rendah dan tajam, Laura merinding. Dia seperti dalam pelukan Adam Ashford yang telah tiada.Sementara itu, pelayan yang tadi menabrak Laura berdiri ketakutan oleh aura dingin yang dipancarkan Keanu alias Adam. Dia segera membersihkan sisa-sisa gelas yang pecah dengan gemetar, tidak berani melihat langsung ke arah mereka berdua.Laura bisa merasakan kemarahan Adam yang terasa berbahaya. Dia mencoba menenangkan keadaan. "Bukan hanya dia yang salah, aku juga salah,” katanya.“Anda tidak salah,” tegas Adam. “Dia berjalan tanpa melihat ke depan dan mengambil jalur yang tak seharusnya.”“Ma-maaf. Tadi saya terburu-buru.” Si pelayan mengakui kesalahannya, dia sedang tidak fokus bekerja hari ini karena pikirannya sedang kacau memikirkan masalah
Para pelayan di rumah Laura dibuat geger melihat ketampanan bodyguard pribadi Laura yang baru. Mereka bukan hanya mengagumi ketampanannya, tetapi juga merasa heran oleh kemiripan pria itu dengan mendiang sosok suami nyonya mereka yang fotonya terpajang besar di ruang meditasinya. Bahkan Nicholas sempat bengong dan berkali-kali memanggil Keanu dengan tanda tanya yang menggantung di ujung kalimatnya, “Daddy …?”“He’s not your daddy, baby …,” tegas Laura seraya tersenyum kepada putranya yang salah paham melihat sosok bodyguardnya yang begitu mirip dengan Adam Ashford yang dia ketahui sebagai ayahnya.“Halo, Nick. I’m your friend, my name is Keanu.” Adam membungkuk dan mengajak Nicholas melakukan tos dengannya.Nicholas mengerutkan keningnya dengan bingung. Dia menerima ajakan tos Adam dengan ragu-ragu. Tapi dia menyukai keramahan teman barunya ini yang begitu mirip dengan daddy-nya yang sering menjenguknya di malam hari. Bahkan suara Keanu terdengar sama dengan suara daddy yang sering me
Senyum Sam terpancar penuh makna ketika ia menatap Adam. Ia ikut merasa lega akhirnya Adam mendapatkan kesempatan kedua dalam hidupnya, menjalani kehidupan barunya sebagai pria biasa dengan identitas Keanu Royce. Sam memahami bahwa keputusan Adam untuk menjalani "kematian" sebagai Adam Ashford adalah tindakan yang berani demi keselamatan Laura dan Nicholas. Dengan kematian sosok Adam Ashford dalam dunia mafia, kedua orang yang dicintainya itu tidak lagi menjadi buruan musuh-musuh sesama mafia. Sam tahu bahwa Adam telah mengorbankan identitasnya sebagai sosok Adam Ashford yang berkuasa dan kaya raya demi melindungi mereka, dan itulah salah satu tindakan paling mulia yang bisa dilakukan seseorang yang memiliki ketulusan cinta. Sam mengingat lagi bagaimana “transformasi” Adam Ashford menjadi Keanu Royce itu terjadi. Hari itu, setelah John Wick membantai seluruh pasukan Michael dan pasukan Damon Redwood, Laura keluar dari persembunyiannya dan memeluk tubuh Adam Ashford yang bersimbah d