"Ya ampun, Ijah." Mia merutuki keteledoran pembantunya itu. Padahal dia sudah sangat penasaran dengan rekaman audio atas perintahnya itu."Maafkan saya, Bu. Tapi memang hanya itu saja sih yang saya dengar," kata Ijah berusaha meyakinkan majikannya."Baiklah, Ijah. Terima kasih ya atas informasi kamu. Jangan lupa untuk mengabarkan kejadian apa pun yang tak saya ketahui ya," pinta Mia sebelum sambungan telepon itu berakhir."Siap, Bu." Suara Ijah terdengar semangat.Setelah perbincangan lewat telepon dengan Ijah berakhir, ponsel Mia kembali berdering. Ada panggilan masuk, namun kali ini dari Anjani, adiknya Yusuf.Mia mengurungkan niatnya masuk ke ruangan anak Khaila karena harus menjawab sambungan telepon dari adik iparnya."Hallo, Bu Anjani," sapa Mia begitu benda pipih itu ia tempelkan pada telinga."Hallo, Mba Mia. Apa masih berada di rumah sakit? Saya dengar kabar kalau anaknya Khaila sakit ya?" Anjani bertanya karena mengkhawatirkan ponakannya."Iya, Bu. Semalam masuk rumah sakit
Last Updated : 2023-08-08 Read more