Dada ini kembang kempis dengan napas yang memburu."Kamu serius, Sis?" Bukan tak yakin dengan Siska, aku hanya memastikan sekali lagi."Serius lah, Mia. Mana bisa aku bergurau dengan kondisi sekacau ini." Siska terdengar sangat yakin."Aku tidak membebaskan Jenifer, Sis. Sepertinya ini perbuatan Khaila," terkaanku."Sepemikiran." Siska mengiyakan."Baik, Siska. Terima kasih atas pemberitahuan ini," ucapku sebelum sambungan telepon ini diakhiri."Sama-sama, Mia. Tapi tunggu, bolehkan aku bertanya satu hal?"Aku mengernyitkan dahi. "Tanya soal apa, Sis?" Berbalik tanya."Ada apa dengan, Khaila? Apa dia jahat sama kamu?" Siska terdengar mengkhawatirkanku.Aku diam beberapa detik. Aku memang belum menceritakan mengenai kelakukan Khaila selama ini. Aku hanya bercerita mengenai keadaan Mas Yusuf yang hilang ingatan."Tidak jahat, Sis. Hanya saja Khaila masih belum benar-benar legowo menerimaku sebagai kakak iparnya," jelasku menyanggah pikiran buruk Siska."Baiklah. Aku merasa lega kalau m
Last Updated : 2023-07-05 Read more