Semua Bab Pewaris Tunggal Itu Adalah Suamiku: Bab 171 - Bab 180

205 Bab

Bab 171. Tidak Tahu Diri

"Memang apalagi yang telah diperbuatnya? Kenapa aku harus memaafkannya?" Evan melirik Brian dengan tatapan sinisnya.Padahal Evan tak pernah mengizinkan Brian masuk. Melihat adik iparnya berada di dalam rumah membuat emosinya semakin naik. Ingin rasanya menghajar manusia tidak tahu malu seperti Brian."Brian memang sedikit nakal, tapi dia tidak bermaksud membawa orang ini kemari. Orang inilah yang memaksanya," timpal Desy menunjuk pria yang mengamuk tadi."Kenapa menyalahkanku? Brian sendiri yang bilang kalau mobilku dirusak oleh kakak iparnya yang bernama Evanders." Pria itu tak terima disudutkan oleh Desy."Bohong, kamu yang menghasut dia untuk meminta uang pada Evan karena tahu dia kaya raya, kan?" timpal Desy."Mana aku tahu dia punya ipar kaya! Aku cuma tanya siapa yang merusak mobilku!"Keduanya pun terlibat adu mulut. Baik Desy maupun pria menyebalkan itu, sama-sama tidak ada yang mau mengalah. Membuat tingkat kemarahan Evan semakin bertambah."Diam!" pekik Evan.Keributan barus
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-06-25
Baca selengkapnya

Bab 172. Perselisihan Suami Istri

"Aku tidak akan marah, katakan saja. Siapa tahu memang terjadi salah paham di antara kita." Evan berusaha untuk berpikir positif dulu sebelum semuanya benar-benar jelas."Kamu bilang Danu yang mengendarai mobil dan tidak sengaja menyenggolnya, lalu kamu mengajaknya makan karena Rena bilang asam lambungnya naik," terang Alana."Iya. Memang apa yang Rena katakan padamu?"Alana lagi-lagi masih ragu menyampaikannya. Ia seolah bingung harus lebih percaya pada ucapan sang suami atau sahabat baiknya itu."Rena bilang jika kamu yang mengemudikan mobil, lalu sebagai permintaan maaf, kamu mengajaknya makan di restoran mahal meski dia sudah menolaknya," jelas Alana yang berusaha berbicara dengan hati-hati.Evan menghela napas panjang. Ternyata dugaannya benar, Rena tak selugu yang terlihat. Dia seolah ingin mengadu domba dirinya dan juga Alana. Entah apa tujuannya, yang pasti perempuan itu sedikit berbahaya jika terus dibiarkan berada di sekitar sang istri."Apa kamu percaya padaku? Kalau tidak
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-06-25
Baca selengkapnya

Bab 173. Kedatangan Alana

"Iya, Pak. Bu Alana bilang ingin bertemu dengan Anda," ujar Danu.Mata Evan tampak merah, pikirannya masih belum bisa fokus mengingat dirinya bangun dalam karena terkejut."Air minum!" Evan mengulurkan tangannya.Danu buru-buru mengambil gelas, mengisinya dengan air mineral, lalu buru-buru memberikannya pada Evan.Setelah menghabiskan satu gelas air mineral, Evan pun berusaha menjernihkan pikirannya yang masih belum stabil.Evan beranjak, mengambil jas dan merapikan dasinya yang sudah acak-acakan."Ikut aku keluar!" titah Evan."Kenapa saya harus ikut?""Untuk antisipasi saja!"Danu tidak mengerti, tetapi memilih untuk mengikuti sang atasan agar tidak panjang urusannya.Suasana koridor masih sepi, baru beberapa orang saja yang datang, itu pun hanya para office boy saja.Saat sudah hampir sampai di lobi, jantungnya mendadak berdebar kencang saat membayangkan bertemu Alana. Baru saja semalam keduanya tak saling sapa, sekarang malah terasa canggung saat akan berhadapan.Sesampainya di lo
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-06-25
Baca selengkapnya

Bab 174. Indahnya Cinta

Evan menghela napas dalam, lalu mendekati Alana seraya menuntunnya menuju ke mobil yang sudah terparkir di halaman kantor."Kamu pulanglah. Orang itu sangat menyebalkan," ujar Evan."Ah, iya. Kalau begitu, semangat kerjanya, ya. Aku pulang dulu." Alana mencium punggung tangan Evan lagi."Iya, hati-hati di jalan." Evan menutup pintu mobil, lalu berjalan kembali ke arah Felix yang sebelumnya sempat menyapa.Evan sedikit malas menghampiri sepupunya itu. Namun, ia khawatir jika Felix menyebarkan rumor buruk pada Dody dan rekan-rekannya."Iya, itu istriku. Dia datang kemari mengantarkan dokumen yang tertinggal," ujar Evan seraya merangkul Felix.Felix tersenyum canggung. Ia terlihat tidak nyaman saat dirangkul Evan."Oh, bisakah kamu melepasku?" ujar Felix yang terus melirik ke arah Dody yang baru saja datang."Kenapa? Rasanya sudah lama kita tidak sedekat ini," bisik Evan sambil tertawa geli.Evan tahu jika Dody sedang berjalan ke arahnya. Karena itulah ia berusaha untuk terlihat begitu d
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-06-26
Baca selengkapnya

Bab 175. Pertemuan Tak Terduga

"Alana? Dimana Evan?"Alana hanya diam, masih tidak menyangka jika akan terjadi pertemuan yang tak disangka itu."Evan masih di kantor. Aku datang dengan temanku," ucap Alana sambil menarik tangan Cherry."Ah, hallo. Aku Alvin," ucap pria itu mengulurkan tangannya, mengajak Cherry berjabat tangan."Saya Cherry, asisten pribadi Bu Alana," ucap Cherry dengan wajah datarnya."Asisten? Alana bilang…" Alvin menggaruk kepala yang tak gatal."Aku sudah menganggapnya seperti temanku sendiri," jawab Alana tertawa kecil.Alvin tertawa kecil seraya menatap Cherry dengan tatapan aneh. Bagaimana mungkin seorang perempuan terlihat begitu dingin dan kaku? Itulah yang seringkali tersirat dalam benak beberapa lelaki saat pertama kali bertemu asisten Alana tersebut.Alana dan Alvin merasa canggung, padahal sebelumnya mereka begitu dekat layaknya seorang sahabat tempat berbagi cerita.Fakta tentang Alana yang merupakan seorang istri dari Evanders Lucio membuat Alvin merasa tidak nyaman dan ragu jika har
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-06-26
Baca selengkapnya

Bab 176. Berbeda Pandangan

Desy dan Rudi seketika terkejut. Mereka langsung terdiam sesaat ketika diteriaki Alana."Jangan lakukan itu pada Bella?""Memangnya kenapa Alana?" Desy mengerutkan alis."Berapa sendok yang Ibu berikan pada Bella?" Wajah Alana merah padam, emosi seakan menyelimutinya."Baru saja mau Ibu suapi," ujar Desy yang masih bingung dengan Alana.Alana buru-buru menyambar Bella dari pangkuan Desy. Ia tidak rela kalau sampai anaknya diberi makan pisang di saat belum cukup umur."Apa Ibu tahu jika MPASI dini itu berbahaya? Apalagi Bella ini bayi prematur yang organnya belum benar-benar sempurna!" hardik Alana, yang sudah sangat marah."Apa maksudmu Alana? Brian saja dulu Ibu kasih pisang saat umur empat puluh hari. Lihatlah, dia tumbuh sehat dan tidak ada penyakit apa pun di tubuhnya!" terang Desy yang membuat emosi Alana semakin memuncak."Kondisi setiap anak itu beda-beda. Sudah kubilang kalau Bella itu terlahir prematur, tidak bisa sembarangan memberi makan!""Dia itu tidak berhenti menangis me
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-06-26
Baca selengkapnya

Bab 177. Mengapa Selalu Aku Yang Disalahkan?

"Alana?" Evan tersentak sesaat setelah melihat Alana yang baru saja keluar dari kamar mandi.Dengan perasaan bingung bercampur panik, Evan pun buru-buru melepaskan pelukannya dari perempuan yang entah dari mana datangnya itu."Apa yang kamu lakukan?" Alana menghampiri Evan dengan penuh amarah."Aku pikir dia itu kamu!" timpal Evan."Harusnya kamu lihat dulu! Memangnya tidak bisa mengenali istri sendiri?" Emosi Alana semakin menggebu-gebu."Mana aku tahu! Kenapa kamu membiarkan orang lain masuk ke kamar kita?"Untuk pertama kalinya Evan merasa kesal pada Alana. Ia berpikir jika istrinya itu selalu saja menyalahkan dirinya. Padahal selama ini dia selalu memberikan yang terbaik untuk sang istri."Anu, maaf mungkin salahku yang sembarangan masuk ke kamarmu!" ucap Rena yang kini berdiri mendekati Alana."Iya, ini salahmu! Sejak awal kamu sudah membuat Alana meragukanku! Kamu membuat cerita seolah aku yang salah!" Evan meneriaki Rena, meluapkan semua amarah yang selama ini ditahannya.Air ma
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-06-27
Baca selengkapnya

Bab 178. Perkelahian Di Tengah Hujan Deras

"Terima kasih," jawab Alana yang langsung mengusap air matanya dengan saputangan tersebut."Kenapa menangis di taman begini?"Alana tak menjawabnya, malah terus mengusap air mata yang entah kapan akan berhenti."Apa aku mengganggumu?""Tidak, aku bingung harus bilang apa. Masalahmu yang kamu ceritakan dulu lebih berat dari masalahku. Aku merasa malu padamu, Alvin," sahut Alana.Alvin hanya tersenyum, seraya menatap pasangan muda yang sedang Alana perhatikan. Seakan paham dengan apa yang sedang perempuan itu pikirkan."Kulihat Evan begitu mencintaimu. Dia sangat tulus, bahkan kudengar dia sampai berpura-pura miskin segala." Alvin tiba-tiba tertawa geli."Apanya yang lucu?""Tentu saja lucu. Tidak ada laki-laki sebodoh Evan yang mengejar cinta sampai pura-pura miskin begitu. Kalau pura-pura kaya sih, banyak," jawab Alvin yang masih terus tertawa membayangkan pewaris Lucio Group tersebut sedang berpura-pura miskin.Air mata Alana berhenti menetes. Entah kenapa ia mulai tertarik dengan pe
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-06-27
Baca selengkapnya

Bab 179. Fakta Mengejutkan

"Maaf, Pak. Saya akan menjelaskan semuanya! Tolong Bapak jangan emosi dulu!" Cherry berusaha menahan Evan yang kini sedang berjalan menghampirinya."Menjelaskan apa? Mendengar pengakuan dia yang menyukai Alana?" Evan berteriak kencang, membuat beberapa orang yang sedang melintas meliriknya dengan sinis.Seorang perawat yang menyaksikan keributan tersebut langsung menghampiri sambil jalan tergesa-gesa."Maaf, kalau mau ribut tolong di luar saja!" ucap perawat tersebut."Maaf, kami tidak akan ribut lagi," ucap Danu yang buru-buru menghampiri perawat tadi.Evan berusaha menahan emosinya, lalu duduk kembali ke tempat semula. Berusaha mengabaikan Alvin yang wajahnya dipenuhi babak belur.Begitupun dengan Cherry dan Alvin yang turut duduk di samping Evan."Pak, ini semua tidak seperti yang Anda pikirkan." Cherry sengaja duduk di tengah Evan dan Alvin untuk menengahi mereka.Evan tak menjawab ucapan asistennya itu, merasa kecewa pada Cherry yang tampak membela Alvin."Aku tidak sengaja bertem
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-06-27
Baca selengkapnya

Bab 180. Bergandengan

"Aku sangat bodoh! Gara-gara aku, Alana jadi begini," oceh Evan, seraya mengacak-acak rambutnya dengan perasaan kesal."Sudah, Pak. Yang terpenting sekarang Bu Alana sudah ditangani. Memang Dokter bilang apa?" Danu berusaha menghibur Evan meski dirinya tengah terluka."Luka bagian dalam terbuka kembali karena Alana mengalami benturan. Dan itu semua gara-gara aku!" Evan menutup wajahnya dengan kedua tangan, merasa frustasi karena perasaan bersalahnya.Cherry dan Alvin hanya saling pandang, ingin menghibur, tetapi ragu karena masalah ini terjadi masih ada kaitannya dengan mereka."Pak Evanders… Ibu Alana sudah dipindah ke ruang rawat. Bapak sudah bisa menemuinya sekarang," ujar seorang perawat yang baru saja datang.Evan bergegas mengikuti perawat, begitu juga dengan kedua asistennya dan Alvin yang turut mengikuti dari belakang.Sesampainya di ruang perawatan, Evan buru-buru masuk, meninggalkan ketiga orang yang mengikutinya tadi.Saat berada di dalam ruangan, Evan buru-buru menghampiri
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-06-28
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
161718192021
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status