Lounge sebuah hotel bintang lima. Seorang pemuda berjaket merah dan seorang pria muda yang mengenakan kemeja flanel dan kaos berwarna putih, tampak duduk di tengah ruang yang di dominasi warna cokelat, jingga, hitam dan emas. Mereka duduk di sofa vintage yang saling berhadapan. Sang pemuda tampak gelisah dan beberapa kali menengok ke arah pintu, sementara sang pria muda tampak lebih tenang dan duduk dengan sabar. Tak lama berselang, seorang pria muda lain datang dengan tangan menggenggam ponsel. Ia tampaknya baru mengakhiri sebuah panggilan. “Akhirnya lu dateng juga,” pemuda berjaket merah berkata. “Maaf, saya sedikit telat,” ujar pria yang baru datang. Ia lalu mengambil tempat di sofa kosong di antara kedua pria yang telah duduk sebelumnya. “Aliya?” Dean, pria muda yang mengenakan kemeja flanel itu bertanya pada pria yang baru saja datang. “Di kamar. Saya tidak membawanya kesini,” jawab pria itu, yang adalah Elang. “Kau akan memberitahunya setelah kita selesai di sini?” Dean
Read more