Share

BAB 174

“Duh punten pisan Kang Saip. Punten abdi nembe dongkap. Pun biang nuju teu damang,” (Maaf sekali Kang Saif. Maaf saya baru datang. Ibu saya lagi sakit) ujar seorang wanita berkerudung putih berusia sekitar tiga puluhan, ketika Dean telah selesai bersama anak-anak itu.

“Teu sawios Teh. Abdi ge kaleresan aya priyogi deui, janten teu tiasa lami di dieu. Hapunten pisan janten ngawagel waktos teh Ani…” (Tidak apa-apa Teh. Saya juga kebetulan ada perlu lagi, jadi tidak bisa lama disini. Maaf sekali jadi mengganggu waktu Teh Ani) kata Dean pada wanita itu.

Setelah Dean menyerahkan sebuah amplop dan menyampaikan beberapa hal pada wanita bernama Ani itu, ia lalu berpamitan. Anak-anak berhamburan keluar hanya untuk melambaikan tangan mereka pada Dean dan Aliya.

Beberapa saat kemudian Dean dan Aliya telah berada dalam mobil mereka yang perlahan mulai menjauh dari rumah panggung tempat anak-anak itu berada.

“Kenapa kau tidak bilan

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status