Adis benar-benar diturunkan di kuburan oleh pemadam, padahal Jelita bermaksud bercanda, tetapi karena ia tidak konfirmasi lagi, sehingga Adis benar-benar diturunkan di depan pemakaman oleh dua petugas pemadam kebakaran. "Hey, bangsat kalian! Saya akan ingat wajah kalian biar kalian saya santet nanti!" Teriakan Adis begitu memilukan. Sudah jam sembilan malam dan ujung kampung Gang Kancil sudah pasti sepi dari warga yang berlalu-lalang. Area pemakaman pun jauh dari pemukiman warga, sehingga Aris benar-benar sendirian di daerah menyeramkan itu. Sayangnya, Adis tidak begitu mengenal Kampung Kancil yang berada di dekat hutan lindung yang amat lebat, sehingga ia malah salah jalan. Wanita itu malah masuk ke dalam hutan, semakin dalam dan semakin dalam.Tok! Tok!"Pak, Pak Ramdan!" Suara seorang anak kecil mengetuk pintu rumah bapak dari Adis itu dengan tak sabar. "Pak Ramdan,Mbak Adis dibawa mobil pemadam! Pak, cepat!" Seperti mendengar nama putrinya disebut, Pak Ramdan yang sedang buang
Read more