Share

153. Nyai Larsih

"Wah, Nyai ada tamu lama nih! Masuk sini!” saura tua renta itu mempersilakan Pak Ramdan masuk ke dalam rumah sederhananya.

“Apa kabar?” tanya nenek tua yang lebih dikenal dengan Nyai Larsih itu.

“Saya lagi gak sehat, Nyai. Makanya saya kemari. Saya mau minta tolong buat anak saya.”

“Siapa?” wanita tua itu memasukkan daun sirih ke dalam mulutnya, lalu mengunyahnya santai.

“Adis atau Rana? Kalau dari raut wajah kamu, pasti Adis yang lagi ada masalah.” Pak Rmadan menarik naps panjang. Lalu mengembuskannya perlahan.

“Betul, Nyai. Adis itu lagi ada masalah dengan anak sambungnya. Namanya Jelita dan ini fotonya.” Pak Ramdan menunjukkan foto Jelita yang memang ia punya.

“Anak sambungnya udah tua ini. Oh, iya, Adis jadi bini muda si Tukang kawin Andri ya?” Pak Ramdan mengangguk.

“Darah ayam cemani perempuan bawa besok ya. Besok saya mulai. Mau dibikin sakit atau cukup ganggu dengan jin saja?”

“Sakit saja, Nyai dan kalau bisa sakitnya gak ada obatnya.” Nyai Larsih tertawa.
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Winda Ajiwardhana
jangan2 yg difoto almarhum istrinya juragan Andri kali..
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status