공유

155. Luisa Membaik

Jelita mengirimkan pesan pada Syabil tentang papanya yang dirawat di rumah sakit di Thailand, dengan diagnosa HIV. Namun, Syabil tidak membuka pesan itu karena Syabil tengah berlatih bela diri di belakang rumah. Baik dari kakek moyangnya memang senang dan jago beladiri. Hanya dirinya saja yang baru dua tahun, setelah hampir mati dikeroyok sekelompok pemuda yang mabuk-mabukan. Jika tidak ditolong Abdi, mungkin ia sudah meninggal.

Sejak saat itu, Syabil berlatih bela diri secara otodidak dan sesekali diarahkan gerakannya oleh bapaknya.

Di rumah Juragan Andri, Adis yang berada di kamar belum juga membereskan pakaian yang sudah sempat ia susun ke dalam lemari. Ia tidak begitu yakin ucapan Jelita benar karena bisa saja anak sambungnya itu hanya ingin ia pergi dari rumah yang sebentar lagi juga akan jadi miliknya.

Kring! Kring!

Tangannya dengan lincah menggeser layar ponsel yang bertuliskan terima.

"Halo, Pak."

"Halo, ada apa tadi kamu telepon Bapak? Bapak baru dari Kampung Jati, cari a
잠긴 챕터
앱에서 이 책을 계속 읽으세요.
댓글 (1)
goodnovel comment avatar
Carla
juragan andri udah kena karma tuh, hiv.
댓글 모두 보기

관련 챕터

최신 챕터

DMCA.com Protection Status