Donita menarik napas dalam. Tak dia kira, secepat itu Victor menyadari kalau ada rasa yang tumbuh di hati Donita untuk Helios. "Vic, aku baru menyadarinya. Tidak ada gunanya aku menghindari kamu. Kamu benar," kata Donita, lebih pelan tapi tetap tegas. "Jadi kamu akan mengejar cinta Tuan Mudaku?" tanya Victor dengan dada berdetak keras. "Apa itu salah?" tanya Donita. "Bagaimana bisa aku mengatakan salah? Tapi kamu tahu aku terus menunggu kamu-" "Jangan tunggu aku, Vic. Kamu akan lelah. Di sekitarmu banyak yang bisa memberi cinta terbaik. Bukan aku," sela Donita. "Kalau aku bisa, dari dulu aku akan lakukan," sahut Victor. "Kenapa harus Tuan Mudaku?" Donita terdiam. Situasi mereka menjadi sangat tidak nyaman. "Aku tidak akan lupa, kamu berulang kali bilang, pria itu harus yang istimewa, Tuhan memberi tanda tertentu, jadi aku tahu, dia memang pria buat kamu. Apa itu Helios?" Victor masih memandang Donita lekat-lekat. Pertanyaan itu seperti membangunkan Donita dari tidur nyenyak h
Baca selengkapnya