Ingin sekali menghubungi Amelia, tetapi William menempel padanya. Jadi Nitara tidak dapat melakukan apapun. Setelah menyesap kopinya, William berkata, “Sayang, kalau Erland menginap besok pagi aku akan ke rumah papa.”Nitara mengeryitkan dahinya heran, “Kenapa tiba-tiba ke rumah papa?”“Ada yang harus aku bicarakan dengan Erland,” kekeh William saat sikapnya dibuat tenang.“Oh ....” Nitara tidak curiga sama sekali karena memang Erland dan William sedang menata perusahaan masing-masing jadi pasti kedua saudara itu sibuk dengan urusan bisnis. Sebuah kue kering disodorkan. “Aku barusaja membuat kue tadi siang.” Senyuman manisnya. William segera menerima karena ini sangat spesial.“Pasti sangat enak.” Sedikitnya, suasana hati William terobati. Kehadiran Nitara memang menjadi salah satu orang yang dapat menjadi obat di kala kalut.Erland terbangun pukul sepuluh malam, matanya terbuka perlahan, tetapi segera tubuhnya bangkit. “I, ini ...!” Tatapannya menyusuri sekeliling.“Selamat malam, Tu
Read more