All Chapters of Ayah Untuk Anakku: Chapter 271 - Chapter 280

294 Chapters

Bab 271

Malam ini Cristy mengunjungi rumah sakit, tetapi tidak menjenguk siapapun. Wanita ini hanya melihat-lihat kumpulan bayi yang berada di dalam box masing-masing. Ruangan itu memang memiliki dinding kaca di satu sisi maka semua orang bisa menyaksikan bayi mereka.“Bagaimana cara menukar bayi Amelia dan punya Nitara? Aku tidak bisa masuk sembarangan.” Suster berada di dalam sana, memastikan semua bayi dalam lingkungan yang aman serta dalam keadaan sehat.Saat ini Cristy mematung memunggungi ruangan. “Alasan apa yang bisa aku katakan supaya aku bisa masuk ke dalam ruangan?” Dia memutar otak, tidak satu pun team medis yang dikenalnya, jadi dia hanya bisa mengandalkan dirinya sendiri hingga akhirnya terbesit sebuah ide. “Siang sus, saya dari pihak keluarga Amelia yang barusaja melahirkan. Saya ingin menjenguk bayi Amei, apa bisa?”Suster segera menyahut ramah, “Maaf Nona, jika ingin menjenguk Nona bisa menunggu saat bayinya berada dengan ibunya.”“Itu dia masalahnya, saya tidak bisa lama di
Read more

Bab 272

“Tidak, bukan begitu.” Cristy tidak akan mengakuinya apalagi di hadapan Emily karena akan sangat membahayakan.“Lalu kenapa? Sepertinya kamu tidak suka!” curiga segera melambung.“Tentu saja, jangan berbuat seperti itu, kamu tidak boleh merusak kebahagiaan Erland dan Amei!” Saat ini Cristy berperan seolah mendukung hubungan Erland dan Amelia karena dia tidak dapat memerlihatkan perasaannya di hadapan Emily walaupun mungkin wanita itu bisa menjadi sekutu, tetapi untuk kali ini Cristy memilih berhati-hati karena dirinya harus mengenali Emily terlebih dahulu.“Ck!” Emily berdecak kasar, “jadi kamu akan menjadi benteng hubunganku dan Erland. Apa begitu, Cristy!”“Sudahlah. Mereka sedang berbahagia.” Cristy masih belum mendapatkan point-point yang memungkinkan menjadikan Emily sebagai sekutunya.“Naif sekali, apa karena kamu bersahabat dengan Amei akhirnya kamu mendukung Amei bukan mendukungku?” Emily kembali berdecak.‘Sebenarnya aku mendukungmu, hanya saja aku tidak bisa tergesa-gesa, ak
Read more

Bab 273

Amelia dibuat heran oleh larangan Erland jadi wanita ini meminta penjelasan, “Kenapa? Sepertinya kamu sangat tidak suka?”Erland duduk di sisi Amelia, menatap istrinya sangat lembut. “Tidak usah, Sayang. Kita masih bisa memberikan susu formula untuk Zeel supaya perutnya kenyang. Zeel tidak memerlukan asi dari Tara karena walaupun Zeel anak kita, tapi kalau Zeel mendapatkan asi dari Tara bukankah secara logika Zeel sudah seperti anak kandung Tara atau saudara kandung Galaxy.”“Iya ..., tapi itu tidak apa kan toh Zeel dan Galaxy bersaudara walaupun berbeda ibu dan ayah.” Amelia mengatakan pemikirannya tanpa ragu.“Ya, tapi tidak harus satu ibu susu.” Masih larangan Erland menggunakan penjelasan lembut, kemudian membelai sebelah pipi Amelia, “jangan ya, Sayang. Biarkan Zeel hanya mendapatkan asi dari kamu, kalau kurang berikan susu formula terbaik untuk anak kita.” Senyuman teduhnya menjadi penutup.Alasan Erland tidak memberikan izin putrinya mengkonsumsi asi dari Nitara baik secara lan
Read more

Bab 274

Saat ini Tio menarik senyuman teduh penuh kehangatan khusus untuk Amelia, sedangkan wanita itu tersenyum kecil padanya karena pria itu mantan kekasihnya yang tidak boleh diberikan harapan. Pun, jika dia tersenyum berlebihan mungkin Sopia juga akan salahpaham hingga memberikan kalimat omelan sepanjang yang ibunya bisa.“Selamat siang ... terimakasih sudah datang,” sambut hangat Sopia pada semua tamunya ditambah cipika-cipiki dengan istrinya Wijaya. Lalu, segera menyapa Jesica dan Tio. Sikapnya memang membaut, tetapi hatinya tidak menyukai kehadiran pria yang sedang dalam masa pemulihan itu. ‘Pasti pemuda itu sengaja memanfaatkan kesempatan ini untuk menemui Amei!’ Prasangka Sopia sangat tajam mengingat beberapa waktu lalu Tio masih memiliki cinta yang besar pada putrinya atau yang bisa disebut cinta mati.Bukan hanya Sopia saja yang tidak menyukai kehadiran Tio, tetapi Jesica tidak menyukai pertemuan kakaknya dengan Amelia. ‘Kenapa ya, aku selalu tidak suka pada Amei? Aku memang pernah
Read more

Bab 275

Beberapa menit kemudian satpam memanggil lewat sambungan di udara. “Tuan, kami menemukan hal tidak biasa, cepatlah datang ke halaman belakang!” Suaranya grasah-grusuh hingga Erland dapat menebak dengan pasti jika hal buruk sedang terjadi.Maka, Erland segera menuju halaman belakang yang dimaksud satpam, tepatnya di tempat pembuangan sampah. “Ada apa?” Tatapannya mengarah pada semua orang yang berkerumun di sana, semua orang berwajah pucat.Satpam segera memberikan penjelasan, “Cleaning service barusaja membuang sebuah kotak kado yang didapatnya dari tempat sampah milik Tuan, tetapi karena penasaran akhirnya kotak kado itu dibuka karena sekilas terdengar sebuah bunyi samar dari dalam. Tapi saat dibuka rupanya berisi hal ini.” Satpam segera menunjukan sebuah benda yang memiliki penghitung waktu mundur. Maka, sekilas saja Erland tahu jika ini adalah sebuah bom!Kini, warna segara di wajah Erland perlahan memucat seiring memandangi waktu yang tersisa. Memang cukup lama, sekitar dua jam la
Read more

Bab 276

“Tidak perlu. Aku akan menanganinya sendiri!” tolak tegas Erland walaupun belum tentu William mendengarkan, tetapi seharusnya saudaranya tidak melakukan apapun pada Emliy toh dia tidak terlibat dalam masalah ini. William bangkit dari duduknya. “Baiklah. Good job!” Senyumannya memang mengandung banyak sekali dukungan, hanya saja membuat Erland grogi.“Semoga saja William tidak melakukan apapun pada Emily,” ucap Erland saat saudara kembarnya telah berlalu.Di sisi lain, Emily menemui kediaman Cristy yang barusaja direnopasi. “Astaga ... untung keuangan kamu mendukung. Yang paling pasti sih untung mental kamu kuat,” kekeh wanita ini tidak dapat ditebak oleh Cristy apakah sedang memuji atau mengejek. “Ada apa?” Cristy segera meluncurkan pertanyaan saat Emily masih berada di ambang pintu.“Ah iya!” Emily segera bereaksi seolah mengingat sesuatu, tetapi sebelum menyampaikannya dia meminta masuk ke dalam rumah milik Cristy dengan manja. Maka, Cristy memersilakan wanita itu menginjakan kaki
Read more

Bab 277

Saat ini handphone milik Emily berdering, sebuah nomor asing masuk, tetapi dia tetap menyambungkan panggilan masih dengan nada mendayu. “Ya, siapa ya ....” “Aku!” Datar Erland. Suara yang diperdengarkannya hanya seperti ini, tetapi Emily langsung mengenali si peneleponnya. “Erland!” Antuasiasnya meletup-letup.“Aku ingin bicara!” Dingin dan datar Erland, tetapi suaranya selalu memberikan kebahagiaan untuk Emily apalagi raganya. “Ya, tentu!” jawab Emily masih dengan antuasias.“Temui aku di cafe.” “Aku akan segera tiba!” Emily segera meluncur ke cafe yang disebutkan oleh Erland hingga tidak berapa lama dirinya segera tiba. Erland sudah di sana, duduk menantinya. Maka, senyuman wanita ini mengembang. “Ada apa?” Tiba-tiba saja sikapnya berubah anggun dan malu-malu.Erland memandang datar dan dingin ke arah Emily yang duduk di hadapannya. “Polisi meminta izin padaku agar mengusut kasus bom palsu di perusahaan milikku. Aku bisa menyebutkan namamu kapanpun aku mau. Jadi jangan sesekali
Read more

Bab 278

Selesai makan malam, Erland menggendong Kenzo menuju ke kamarnya sekalian menggiring Amelia. Namun, sebelum beristirahat keluarga kecil ini menjemput bayi mereka terlebih dahulu. “Bi, apa Zeel menangis?” tanya Amelia saat melihat Grizelle yang masih terlelap.“Tidak, Non ...,” jawab bibi bersama senyuman, “Zeel sangat anteng. Tadi bibi juga sudah memeriksa popoknya, ternyata belum basah.”Namun, Amelia mengerutkan dahinya. “Tapi kain bedongnya seperti sudah diganti Bi. Tadi pakai warna hijau loh.”“Masa iya, Non?” Kini bibi yang mengerutkan dahinya, “sejak tadi bibi tidak meninggalkan Zeel. Eu ... apa mungkin non Tara sudah mengganti popoknya ya. Tadi sebelum non Tara menyusul ke ruang makan, non Tara lama di sini, sedangkan bibi mengasuh Kenzo.”“Sepertinya iya, Tara yang sudah mengganti popok Zeel.” Amelia menunjukan senyuman penuh syukur karena kasih sayang Nitara pada putrinya, kemudian berkata santun pada bibi yang selalu menemaninya sejak kelahiran Kenzo, “terimakasih ya Bi ...
Read more

Bab 279

Amelia menyegerakan membawakan pakaian untuk Grizelle. “Tidak perlu digendong ... nanti juga nangisnya berhenti sendiri, Zeel tidak pernah menangis lama.”“Kasihan ... Zeel kedinginan.” Pelukan Nitara sangat tulus, tetapi dia masih mengabaikan Galaxy. Amelia segera meraih Grizelle dalam pangkuan iparnya. “Kasihan Galaxy menangis, mungkin cemburu,” kekehnya saat berkelakar. Ketika Grizelle sudah berada dalam pangkuan Amelia, barulah Nitara menyadari keberadaan Galaxy hingga bayinya diraup penuh kasih sayang serta penyesalan. “Maaf ya, Sayang ....” Kalimat Nitara yang mewakilkan semua kelalaiannya. Saat ini Amelia melirik sesaat pada Nitara, tidak ada yang aneh apalagi saat wanita itu memainta maaf pada putranya maka hingga saat ini dia tidak tahu jika iparnya telah tenggelam pada putrinya. Selama Amelia memakaian baju pada bayinya, Nitara memerhatikan Grizelle seiring menyusui Kenzo. “Apa Zeel pernah mencakar pipinya?” pertanyaan pertama Nitara. Amelia melirik saat memberikan jawab
Read more

Bab 280

Jawaban Tio bukanlah jawaban, tetapi peringatan hingga Cristy bungkam selama beberapa saat. Lalu melanjutkan pertanyaan karena penasaran pada alasan si pria, “Kenapa?”“Seharusnya kamu tidak perlu bertanya kenapa. Sudah jelas kan, kalau aku ingin selalu melihat Amei tersenyum. Amei bahagia dengan Erland, apalagi ada anak-anak di tengah-tengah mereka, aku tidak ingin siapapun menghancurkan kebahagiaan Amei!” tutur tegas Tio disertai dengan pengakuan.Cristy membuang udara cukup panjang. ‘Aku mencintai orang yang tidak boleh aku cintai. Ternyata ... kamu juga melarangku!’Kini, Cristy kembali mengajukan pertanyaan sensitif, “Apa sampai detik ini kamu masih mencintai Amei?”“Tidak!” jawaban tegas dan lugas Tio.“Heuh!” Cristy mengerjap mendengar jawaban Tio yang seakan mustahil.“Level perasaanku sudah melebihi dari sekedar cinta,” penuturan Tio dengan santai, “tapi aku juga tidak tahu apa itu, hanya saja aku akan membahagiakan Amei dengan cara apapun termasuk membiarkannya bahagia denga
Read more
PREV
1
...
252627282930
DMCA.com Protection Status